BMKG: Tsunami Pandeglang hanya teori!
BMKG: Tsunami Pandeglang hanya teori! Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandung memberi bantahan adanya potensi tsunami yang beredar belakangan di Pandeglang. Menurut pihak yang berwenang soal cuaca tersebut, adanya potensi tsunami di Pandeglang setinggi 57 Meter hanya bersifat teoritis.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Bandung memberi bantahan adanya potensi tsunami yang beredar belakangan di Pandeglang. Menurut pihak yang berwenang soal cuaca tersebut, adanya potensi tsunami di Pandeglangsetinggi 57 Meter hanya bersifat teoritis.
Alasannya mudah, belum ada ilmu serta teknologi yang bisa melakukan prakiraan waktu gempa bumi akan terjadi, bahkan di dunia barat sekalipun.
-
Kapan tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Apa penyebab tsunami Storegga? Dipicu oleh tanah longsor besar di bawah air di lepas pantai Norwegia, peristiwa ini menyebabkan gelombang raksasa setinggi lebih dari 20 meter (65 kaki) menghantam Kepulauan Shetland, yang terletak di utara daratan Skotlandia.
-
Kapan tsunami terjadi? Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang dipicu oleh pusaran air di bawah laut akibat pergeseran lempeng bumi, erupsi gunung berapi bawah laut, hingga jatuhnya meteor ke laut.
-
Di mana tsunami Storegga terjadi? Tsunami kolosal yang melanda Eropa utara lebih dari 8.000 tahun yang lalu mungkin telah membinasakan penduduk Zaman Batu di Inggris utara.
-
Kapan Museum Tsunami di Banda Aceh didirikan? Museum Tsunami menjadi monumen untuk memperingati bencana tsunami yang melanda Aceh pada penghujung 2004.
-
Bagaimana tsunami Storegga mencapai Inggris utara? Lebih jauh ke selatan di Inggris utara, ketinggian ombak mencapai antara 3 dan 6 meter (10 hingga 20 kaki).
Menurut Kepala BMKG Stasiun Bandung Toni Agus Wijaya, teori dari peneliti tsunami pada Balai Pengkajian Dinamika Pantai Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dibenarkan soal adanya potensi gempa dan Tsunami di Pantai Selatan Jawa. Namun waktu dan ketinggian Tsunami yang disebutkan merupakan kemungkinan terburuk berdasarkan model teoritis yang tidak dapat diprediksi.
"Yang perlu kita lakukan bersama adalah melakukan langkah mitigasi pengurangan resiko gempa dan Tsunami secara bertahap dan dimulai dari yang kecil disekitar kita," kata Toni Agus Wijaya dalam keterangan tertulisnya, Bandung, Rabu, 4 April 2018.
Toni Agus Wijaya mencontohkan mitigasi pengurangan resiko gempa dan Tsunami yang harus dilakukan, seperti menyusun rencana jalur evakuasi saat terjadi gempa yaitu ke tempat terbuka terdekat di halaman yang aman, memeriksa kekuatan bangunan dan menata interior agar benda tidak jatuh saat gempa. Hal itu kata Toni, Indonesia berada dikawasan rentan gempa dan Tsunami.
Agar terbiasa dengan potensi bencana tersebut, satu - satunya solusi dengan melakukan langkah mitigasi pengurangan resiko. Hal itu mencontoh negara lain yang memiliki ancaman bencana gempa tsunami yang lebih besar dari Indonesia.
"Tetapi negara tersebut dapat menjadi sejahtera dan maju dengan langkah mitigasi," ujar Toni.
Edukasi Masyarakat
Serupa dengan BMKG, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM, Sri Hidayati menilai, edukasi mengenai bahaya Tsunami Pandeglang terhadap masyarakat lebih penting. Alasannya untuk mengurangi risiko bencana.
Sampai saat ini PVMBG belum bisa memprediksi secara akurat, kapan, dimana dan besarnya magnitudo gempa bumi yang akan terjadi. Namun hanya bisa melakukan analisis dan mengestimasi potensi bahaya gempa bumi dan tsunami berdasarkan data-data dari berbagai hasil penelitian.
"Seperti halnya dalam berita tersebut, potensi Tsunami diestimasi berdasarkan hasil pemodelan dengan berbagai skenario sumber pembangkit tsunami, termasuk dengan skenario terburuk," ujar Sri Hidayati kepada Liputan6.com.
Hasil pemodelan tersebut jelas Sri Hidayati masih perlu dilakukan verifikasi. Salah satunya dengan kajian paleotsunami atau mengkaji sejarah Tsunami yang pernah terjadi di wilayah Pandeglang.
Tentu penelitian lebih detail soal hal ini dibutuhkan, dan berbagai riset juga diperlukan untuk mengurangi risiko terburuk dari bahaya tsunami .
Sumber: Liputan6.com
Baca juga:
BMKG luruskan penelitian BPPT soal gempa & tsunami 57 meter di Pandeglang
Penjelasan BMKG soal potensi gempa bumi Megathrust Magnitudo 8,7 di Jakarta
Alaska diguncang gempa 7,9 skala Richter, berpotensi tsunami dahsyat
13 Tahun Tsunami, Gubernur Aceh ajak warga bangun budaya siaga bencana
Memanjatkan doa di peringatan 13 tahun Tsunami Aceh
Indonesia rawan gempa dan tsunami
Siklus gempa dan tsunami di selatan Pulau Jawa
(mdk/idc)