Gara-Gara Kabar Hoaks Tsunami, Warga Bawean Mengungsi ke Dataran Tinggi
BMKG mengimbau masyarakat agar tidak panik dan mempercayai kabar atau berita hoaks
Warga Bawean Mengungsi ke Dataran Tinggi akibat adanya kabar tsunami
Gara-Gara Kabar Hoaks Tsunami, Warga Bawean Mengungsi ke Dataran Tinggi
Sejumlah warga di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur mengungsi ke dataran tinggi di wilayah setempat. Mereka terpaksa mengungsi lantaran mendengar kabar adanya tsunami usai gempa susulan terakhir.
Halwiyati, warga Dusun Tanjunganyar, Desa Lebak, Kecamatan Sangkapura. Bawean, Gresik membenarkan jika saat ini dirinya masih mengungsi di dataran tinggi yang tak jauh dari pemukimannya.
Ia menyebut, beberapa puluh warga di lingkungan tempat tinggalnya juga turut mengungsi ke dataran tinggi.
"Kita ada di gunung (dataran tinggi) saat ini. Takut kabarnya ada tsunami," ujarnya, Jumat (22/3).
Ia mengakui, jika kabar tsunami itu hanya didengarnya dari mulut ke mulut. Meski demikian, kabar tersebut tetap membuat takut warga dan memilih untuk mengungsi.
Mereka hingga kini masih takut akan adanya gempa susulan. Apalagi, diakuinya, pada gempa terakhir cukup terasa besar dan lama.
"Kita takut masih ada gempa susulan. Sementara kita masih ngungsi saja," tegasnya.
Beda halnya dengan Abduraheem. Warga Dusun Pasir Panjang, Desa Kepuh Teluk, Kecamatan Tambak, Bawean ini mengaku tak mengungsi ke dataran tinggi. Ia bersama dengan warga lainnya memilih untuk mengungsi di tempat terbuka.
"Kami hanya mengungsi di tempat terbuka. Yang penting tidak di dalam bangunan," tegasnya.
Sementara itu Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami, Daryono, mengatakan, gempa yang terjadi pada Jumat ini tidak berpotensi tsunami.
Oleh karena itu, pihaknya meminta pada masyarakat agar tidak panik dan mempercayai kabar atau berita hoaks.
"Gempa tidak berpotensi tsunami. Untuk itu informasi yang benar hanya bersumber dari kami (BMKG) ya," ujarnya melalui zoom meeting BMKG.
Diketahui, Berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika kelas II Pasuruan menyebutkan, telah terjadi gempa bumi di Laut Jawa dengan parameter OT: 11.22.45 wib Latitude :5,79 LS Longitude: 112,32 BT Magnitudo 6,0 dengan kedalaman:10 km.
Kepala Stasiun Geofisika kelas II Pasuruan, Rully Oktavia Hermawan mengatakan, gempa tersebut terjadi di laut 126 km Timur Laut Tuban. Gempa diakuinya dirasakan mulai dari Pulau Bawean, Gresik; Tiban, Jepara, Lamongan, Bojonegoro, Surabaya, Kudus, Blora, Pekalongan, Nganjuk, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Sidoarjo, Madiun, Pasuruan, Malang, Semarang, Yogyakarta, Banjarmasin, Sampit, dan Barito Kuala.
"Penyebab gempa, sesar lokal di Laut Jawa dengan mekanisme sumber pergerakan sesar geser (strike slip). Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami," tegasnya, Jumat (22/3).
Dari catatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Geofisika kelas II Pasuruan, terhitung hingga pukul 15.00 Wib, terjadi gempa susulan sebanyak 19 kali. Meski demikian, masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan waspada terhadap gempa susulan yang masih mungkin terjadi.
"Kepada Masyarakat yang rumah atau bangunan yang rusak dan dirasakan tidak aman untuk tidak ditinggali terlebih dahulu antisipasi terjadi gempa susulan," tambahnya.