Analisis BMKG Terkait Gempa Beruntun di Tuban
Hasil analisis menjelaskan, sesar aktif tersebut mengalami pergeseran.
Analisis BMKG Terkait Gempa Beruntun di Tuban
Gempa beruntun mengguncang Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Jumat (22/3). Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Daryono menuturkan gempa terjadi karena aktivitas sesar aktif di Jawa.
"Rentetan gempa bumi tektonik tersebut berjenis gempa dangkal yang terjadi diakibatkan oleh adanya aktivitas sesar aktif di laut Jawa," kata Daryono. Dikutip dari Antara.
Hasil analisis menjelaskan, sesar aktif tersebut mengalami pergeseran.
Gempa pertama terjadi pada pukul 11.22 WIB dengan magnitudo 6.0, berpusat di laut 132 kilometer timur laut Kota Tuban. Gempa membawa dampak getaran hingga skala intensitas III-IV (MMI).
Skala intensitas III-IV (MII) itu bermakna getaran gempa dirasakan oleh semua orang secara nyata di dalam rumah, hingga benda berat bergoyang dan kerusakan ringan pada bangunan.
Adapun dampak getaran dengan skala intensitas tersebut dirasakan oleh masyarakat di Bawean, Jepara, Kudus, Semarang, Blora, dan Pekalongan (Jawa Tengah). Selanjutnya Jawa Timur (Lamongan, Bojonegoro, Surabaya, Nganjuk, Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Sidoarjo, Madiun, Pasuruan, Malang), D.I Yogyakarta.
"Satu aktivitas gempa susulan 4,4 magnitudo terjadi hingga pukul 11.50 WIB," ujarnya.
Sedangkan dalam kurun waktu dari pukul 11.22 WIB hingga 13.31 WIB telah terjadi delapan gempa bumi.
"Delapan kali aktivitas gempa bumi susulan terbesar bermagnitudo 5,3 hingga terkecil 3,2 magnitudo," beber dia.
Daryono menegaskan BMKG mengimbau masyarakat untuk tidak panik atas kondisi demikian terlebih gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
"Secara prinsip masyarakat masih tetap aman beraktivitas seperti biasa di pantai maupun laut pasca-kejadian ini," ujarnya.
BMKG telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memonitor ke wilayah yang terdampak atau merasakan getaran gempa bumi ini.
Terpisah, BNPB menginformasikan tidak ada korban jiwa akibat gempa beruntun di Tuban.
"Sampai saat siaran ini disampaikan, tidak ada korban jiwa pasca-kejadian itu," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.
Hanya saja, lanjut dia, berdasarkan laporan dari personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur dan Jawa Tengah menemukan gempa telah merusak bangunan rumah warga dan fasilitas umum di daerahnya.
Kerusakan seperti dinding retak dan kaca jendela pecah antara lain terjadi pada masjid dan rumah sakit di Kepulauan Bawean, Kabupaten Gresik.
Gempa juga merusak bagian dapur pada salah satu rumah warga dan merobohkan satu bangunan balai desa di Desa Tuban, Kota Tuban.
Selain itu pasien rumah sakit di Tuban juga sempat dievakuasi keluar dari gedung.
"Hingga saat ini tim terus memonitor di lapangan dan melakukan pendataan dampak gempa untuk mempersiapkan penanganan lebih lanjut," ujarnya.
Hingga sore ini, Tuban kembali diguncang gempa magnitudo 6.5 pada pukul 15.52 WIB. Lokasi gempa berada pada koordinat 5.76 LS,112.33 BT, atau berjarak 130 km Timur Laut arah Tuban.
Berdasarkan informasi BMKG, gempa berada pada kedalaman 10 kilometer. BMKG memastikan gempa yang terjadi sore ini tidak berpotensi tsunami.
Getaran gempa terasa di sejumlah daerah di Jawa Timur, Jawa Tengah, Jakarta hingga Banjarmasin.