BMKG: Waspadai Gelombang Sangat Tinggi di Samudra Hindia Barat Sumatera
Gelombang yang sangat tinggi kisaran 4,0 hingga 6,0 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia barat Sumatera.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpeluang terjadi hingga 6 meter di beberapa wilayah perairan Indonesia pada 30 September - 1 Oktober 2021, khususnya Samudra Hindia barat Sumatra.
Gelombang yang sangat tinggi kisaran 4,0 hingga 6,0 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia barat Sumatera. Berdasarkan keterangan pers BMKG dilansir Antara, Kamis (30/9).
-
Dimana BMKG memprakirakan cuaca cerah? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta dan Kepulauan Seribu cerah dan cerah berawan pada Sabtu (30/9).
-
Kapan BMKG mengimbau pemudik untuk mewaspadai cuaca ekstrem di Jateng? Pada Minggu (7/4), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemudik khususnya yang mengendarai sepeda motor agar mewadahi potensi cuaca ekstrem dengan intensitas sedang-lebat yang disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayag Jateng.
-
Mengapa BMKG mengimbau pemudik untuk waspada terhadap cuaca ekstrem? Pada masa musim pancaroba, hujan masih berpotensi terjadi dengan intensitas ringan hingga sedang yang kadang disertai petir. Waktu terjadinya hujan di wilayah pesisir selatan Jateng cenderung pada malam hari sedangkan wilayah yang lebih ke utara atau jauh dari pesisir cenderung pada siang hingga sore hari,” Teguh mengatakan, beberapa hal yang perlu diwaspadai pada masa peralihan musim antara lain hujan lebat dengan durasi singkat, petir, dan angin kencang atau kombinasi dari ketiga hal tersebut seperti hujan lebat disertai petir, hujan lebat disertai angin kencang, serta hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
-
Kenapa BMKG meminta warga Pandeglang dan Lebak waspada? Ini kemudian memicu dampak yang signifikan yang perlu diperhatikan oleh masyarakat.
-
Bagaimana BMKG Tuban mencatat jumlah gempa susulan? "Sekarang ini, gempa susulan ke-193 kali yang tercatat sampai 20.28 WIB," kata Kepala BMKG Tuban, Zem Irianto Padama di Tuban, Jawa Timur, Sabtu malam (23/3).
-
Bagaimana bentuk Gua Kemang? Berbentuk Tidak Simetris Melansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, Gua Kemang sendiri berbeda dari gua-gua lainnya yakni memiliki bentuk yang tidak simetris.
Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Tenggara - Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 5 - 25 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Timur - Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 5 - 25 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, Laut Natuna utara dan Laut Jawa. Kondisi tersebut juga menyebabkan peningkatan gelombang setinggi 1,25 - 2,50 meter yang berpeluang terjadi di beberapa perairan seperti Selat Malaka bagian utara dan tengah, perairan timur Pulau Simeulue - Kepulauan Mentawai, Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, perairan selatan Pulau Sumba, perairan Pulau Sawu - Pulau Rotte - Kupang, Laut Sawu, Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Timur.
Kemudian di Laut Natuna, perairan Kepulauan Anambas, Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa, perairan utara Jawa Timur - Kepulauan Kangean, perairan selatan Kalimantan, perairan Kotabaru, Selat Makassar bagian selatan, Laut Bali - Laut Sumbawa, perairan barat Kepulauan Selayar, Laut Flores bagian timur, perairan Kepulauan Talaud, Samudra Pasifik utara Halmahera, Laut Banda bagian barat, perairan selatan Kep. Tanimbar, perairan selatan Kepulauan Aru, Laut Arafuru.
Selanjutnya, gelombang yang lebih tinggi kisaran 2,50 - 4,0 meter berpeluang terjadi di perairan Indonesia lainnya adalah perairan utara Sabang, perairan barat Aceh - Kepulaua Mentawai, perairan Pulaua Enggano - Bengkulu, perairan barat Lampung, Teluk Lampung bagian selatan, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan Pulau Jawa - Pulauan Sumbawa, Selat Bali - Lombok - Alas bagian selatan, Samudra Hindia selatan Jawa - Nusa Tenggara Barat.
Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah tersebut dapat berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Untuk itu, BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m).
Lalu, kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 m) dan mohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada.
Baca juga:
Gubernur Sumbar Ingatkan Kabupaten/Kota Siaga Hadapi Bencana
Sembilan Daerah di Aceh Berpotensi Hujan Deras, BMKG Ingatkan Waspada Banjir
Kota Depok Siaga Hadapi Bencana Akibat Cuaca Ekstrem
BMKG: 18 Titik Panas Terpantau di Sumut
BMKG Minta Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Saat Pancaroba