BNN Sebut Pandemi Covid-19 Tidak Kurangi Pasokan Narkoba ke Indonesia
"Artinya kalau pasokan meningkat, (berarti) permintaan meningkat, maka jumlah pemakai dan pecandu juga meningkat," beber Arman.
Situasi sulit di tengah pandemi Covid-19 ternyata tidak mengurangi penyalahgunaan narkoba. Penyelundupan dan peredaran barang haram itu terus terjadi.
"Ini dibuktikan dengan beberapa waktu belakangan ini. Sedemikian banyaknya penangkapan dan penyitaan yang dilakukan aparat terkait, baik kepolisian, Bea Cukai, Angkatan Laut, dan unsur-unsur lain, dan tentu saja BNN," kata Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Arman Depari di Medan, Senin (29/6).
-
Kapan BBNKB dikenakan? BBNKB berlaku bila seseorang melakukan transaksi jual beli mobil bekas dan akan dikenakan biaya balik nama sehingga kendaraan tersebut memiliki nama sesuai dengan pemilik atau pembelinya.
-
Apa yang diungkapkan oleh Kepala BNN mengenai bahaya narkoba? “Kita tahu sendiri narkotik adalah menyerang manusia, bahkan kalau saya bilang membunuh manusia lebih dahsyat dari teroris,” ujar Marthinus usai dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/12).
-
Kapan Ganjar Pranowo berencana untuk memberantas KKN di Indonesia? Maka, pidato saya begitu terpilih, saya kumpulkan ASN saya, bapak ibu, mulai hari ini tidak ada korupsi, mulai hari ini tidak ada gratifikasi. Mulai hari ini tidak ada jual beli jabatan. Mulai hari ini tidak ada sogok sogokan,” jelas dia.
-
Apa yang menurut Ganjar Pranowo menjadi salah satu bukti bahwa KKN masih terjadi di Indonesia? “Kemarin di Kendari, bapak ibu ada yang bertanya kepada saya, pada saat beliau bertanya 'Pak sikat KKN', wah sesuatu yang ternyata memang dirasakan oleh masyarakat."
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
-
Bagaimana ANBK dilakukan? Pelaksanaan AN menggunakan sistem berbasis komputer, sehingga disingkat dengan ANBK yang menggunakan moda tes dengan pilihan moda daring (online) ataupun semi daring (semi online) sesuai dengan ketersediaan sarana dan prasarana di sekolah atau daerah masing-masing.
Banyaknya pasokan dari luar negeri ke Indonesia, memunculkan dugaan permintaan dari masyarakat juga meningkat. "Artinya kalau pasokan meningkat, (berarti) permintaan meningkat, maka jumlah pemakai dan pecandu juga meningkat," beber Arman.
Salah satu bukti tingginya frekuensi penyelundupan narkoba ini juga diketahui dari penggagalan upaya peredaran 37 bungkus atau sekitar 40 Kg sabu-sabu yang dilakukan BNN dan Bea Cukai akhir pekan kemarin. Beberapa hari sebelumnya, sindikat yang sama juga dipergoki polisi dan Bea Cukai membawa 165 Kg sabu-sabu dari Malaysia ke perairan Aceh. Namun mereka membuang narkoba itu ke laut dan tidak ditemukan lagi.
"Dari jarak waktu yang sangat singkat itu bisa kita simpulkan aktivitas sindikat narkoba baik internasional dan lokal ini tidak pernah berhenti di tengah situasi sulit, karena dunia dan Indonesia dilanda pandemi Covid-19, mereka tetap melaksanakan kegiatannya dan tidak peduli banyaknya korban," sebutnya.
Arman mengatakan, tingginya angka penyalahgunaan narkoba ini harus menjadi perhatian semua pihak, karena sasarannya adalah anak-anak muda. Bonus demografi yang dimiliki Indonesia tidak boleh malah menjadi bencana jika generasi penerus menjadi pencandu barang haram itu.
Baca juga:
Arman Depari: Di Sumut Ada Lebih dari 1 Juta Pecandu Narkoba, Kalahkan DKI
Kronologi Pengungkapan Penyelundupan Sabu 40 Kg dari Malaysia
Kasus Narkoba, Artis Ridho Ilahi & Sopirnya Dicokok Polisi
Myanmar dan Thailand Musnahkan 25 Ton Narkotika
66 Pemadat di Samarinda Direhab, Ada yang Minta Mie Instan Hingga Parfum