BNPB akan Bentuk BPBD Standar Internasional di 10 Destinasi Wisata Prioritas
Untuk tahap awal akan dilakukan di lima destinasi prioritas, di antaranya Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Bali, Danau Toba, Sumatera Utara, Likupang, Sulawesi Utara, Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo akan merancang Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) berstandar internasional di 10 destinasi wisata prioritas di Indonesia.
Namun, untuk tahap awal akan dilakukan di lima destinasi prioritas, di antaranya Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Bali, Danau Toba, Sumatera Utara, Likupang, Sulawesi Utara, Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB).
-
Siapa Doni Monardo? Doni Monardo adalah sosok perwira tinggi TNI yang lahir pada tanggal 7 Januari 1960. Ia merupakan sosok yang memiliki pengalaman yang luas dalam bidang penanggulangan bencana dan penanganan krisis.
-
Kapan Doni Monardo meninggal? Doni Monardo meninggal pada Minggu, (3/12) pukul 17.35 WIB.
-
Apa jabatan terakhir Doni Monardo? Jabatan terakhir jenderal Doni adalah Panglima Komando Daerah Militer III/Siliwangi.
-
Mengapa Doni Monardo diberi penghargaan oleh Presiden Jokowi? Atas kegigihannya menangani Covid, Jokowi memberikan penghargaan kepada Doni pada Maret 2023.
-
Bagaimana BUMN mendorong kebangkitan pariwisata di Indonesia melalui KEK Sanur? Dirinya menambahkan, KEK Sanur menjadi tonggak sejarah dan milestone bagi destinasi wisata berkelanjutan bertaraf internasional yang dapat mendorong kebangkitan ekosistem pariwisata dan perekonomian di Indonesia.
-
Apa yang diumumkan oleh BPBD DKI Jakarta? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengumumkan, cuaca ekstrem berpotensi melanda Ibu Kota hingga 8 Maret 2024.
"Satu lagi, saya lupa. Tapi, tahap pertama lima destinasi prioritas terutama memiliki kunjungan wisata tertinggi, termasuk Bali. Kita akan dorong, dan Menteri Pariwisata sudah berkunjung ke BNPB dan kami sudah diskusi dan nanti kami akan matangkan lagi," kata Doni saat ditemui di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Senin (13/1).
Ia juga menerangkan, hasil diskusi itu nantinya akan dimatangkan sehingga keluar sebuah konsep BPBD yang berstandar internasional sesuai harapan bersama. Ia juga menyebutkan, hal itu dilakukan karena Indonesia berada di areal resiko bencana. Maka, harus mempunyai penanganan bencana yang berkualitas untuk kesiapsiagaan.
"Indonesia ini mau tidak mau, suka tidak suka, senang tidak senang, kita berada di dalam areal risiko tinggi. Tetapi karena resiko tinggi inilah alamnya indah. Jadi ditempat alam yang indah inilah juga memiliki risiko," ujarnya.
"Kita punya koral yang bagus, punya banyak pulau-pulau yang indah kemudian juga hutan tropisnya yang masih sangat terpelihara. Sekarang bagaimana kita menyiapkan sebuah konsep agar daerah wisata prioritas ini memiliki kesiapsiagan yang tinggi," jelasnya.
Doni juga menegaskan, upaya untuk merancang BPBD berkualitas internasional adalah untuk kesiap siagaan dan juga fasilitas yang baik.
"Kita akan merancang sebuah BPBD yang berstandar internasional, BPBD yang dilengkapi dengan semua fasilitas, dan didukung oleh anggaran yang memadai. Tetapi dengan sumber daya manusia yang berkualitas. Jadi itu yang kita rencanakan untuk waktu yang akan datang," ujarnya.
"Termasuk Bali, dan Bali akan menjadi program prioritas BNPB supaya nanti bisa ditiru oleh daerah-daerah lainnya. Bagaimana, Bali membangun sistem, membuat kesiapsiagaan kepada publik dan masyarakat. Bukan hanya kepada penduduk lokal tetapi kepada wisatawan asing," ujarnya.
Baca juga:
Rusak Berat dan Hancur Akibat Banjir, Rumah Warga Akan Diganti Asal Terdata Pemda
Panglima TNI, Kapolri dan Kepala BNPB Tanam 2020 Pohon
Detik-Detik Helikopter yang Ditumpangi Kepala BNPB Kecelakaan
Angin Kencang, Heli yang Ditumpangi Kepala BNPB Senggol Mobil di Sangihe
12 Daerah di Jabodetabek Tetapkan Status Tanggap Darurat Setelah Banjir & Longsor
Data Terbaru BNPB: 67 Orang Meninggal Akibat Banjir Jabodetabek dan Longsor di Lebak