BMKG Umumkan Gelombang Tinggi di Perairan Selatan Banten, Waspadai 9 Titik Ini
Warga dan wisatawan dilarang berenang karena berpotensi terseret.
BMKG mengumumkan adanya gelombang tinggi di wilayah perairan selatan Banten.
BMKG Umumkan Gelombang Tinggi di Perairan Selatan Banten, Waspadai 9 Titik Ini
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengumumkan adanya gelombang tinggi di wilayah perairan selatan Banten.
BMKG mencatat, gelombang tinggi bisa muncul hingga empat meter dan mengancam para warga, wisatawan sampai nelatan di sana. Setidaknya terdapat 9 titik yang harus diwaspadai, berikut selengkapnya.
Berpotensi menyebabkan kecelakaan laut
Disampaikan Koordinator Bidang Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Stasiun Meteorologi Maritim Kelas I Serang, Tatang, munculnya gelombang tinggi akan berpotensi menyebabkan kecelakaan laut. "Kami berharap peringatan imbauan itu dapat ditaati, agar tidak menimbulkan kecelakaan laut," kata dia, Selasa (15/8).
Kondisi angin kencang
Tatang mengatakan jika gelombang berkisar 2,5 – 4 meter terus muncul sepanjang Selasa pagi hingga siang ini.
Kondisi ini jelas berbahaya bagi warga yang beraktivitas di sekitar perairan selatan, termasuk para nelayan dan pelaku perairan lainnya. "Ketinggian gelombang 4 meter sangat berpotensi menimbulkan kecelakaan laut, terlebih tiupan angin selatan cukup kencang," kata dia.
Berpotensi menyeret wisatawan
BMKG sendiri kemudian menginformasikan kondisi cuaca buruk di selatan Banten ini kepada pihak terkait, seperti pengelola pangakalan ikan Binuangeun, pihak Pelabuhan Merak, Polairud, nelayan dan pemda setempat. Tatang mengatakan, gelombang tinggi bisa saja menghantam kapal yang melintas dan menyebabkan karam. Ini juga akan berpotensi menyeret warga dan wisatawan yang berenang di sembilan lokasi kawasan perairan selatan Banten.
9 lokasi yang mesti diwaspadai
Adapun sembilan titik yang patut diwaspadai yakni Perairan Selatan Banten meliputi Pantai Binuangeun, Cikeusik, Cihara, Sukamaju, Panggarangan, Tanjungpanto, Bayah, Pulomanuk, dan Sawarna. Sebelumnya gelombang tinggi sempang menghantam bagan nelayan di bibir laut Binuangeun. "Kita hanya sebagian kecil saja nelayan yang nekat melaut untuk memenuhi ekonomi keluarga," Ketua Koperasi Nelayan Bina Muara Sejahtera Binuangeun, Kabupaten Lebak, Wading,