Fenomena Air Pasang di Pantai Bali Hingga Meluber ke Jalan, Ini Penjelasan BMKG
BMKG menjelaskan, penyebab gelombang tinggi di perairan Bali karena suhu muka laut di sekitar wilayah Bali umumnya berkisar antara 26-31 celcius.
Masyarakat diminta waspada gelombang tinggi.
Fenomena Air Pasang di Pantai Bali Hingga Meluber ke Jalan, Ini Penjelasan BMKG
Sejumlah pantai di Pulau Bali mengalami pasang. Bahkan di Pantai Kuta air pasang menghempas hingga meluber ke pedestrian.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memberikan penjelasan perihal fenomena itu. Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG, I Nyoman Gede Wiryajaya mengatakan dalam beberapa hari ini gelombang di sejumlah pantai di Bali cukup tinggi. Bahkan hingga tiga hari ke depan, gelombang di perairan akan semakin tinggi.
"Paling tidak untuk tiga hari ke depan ini masih ada dan kita akan selalu update setiap hari," kata Wiryajaya saat dikonfirmasi.
Hasil pemantauan BMKG, angin umumnya bertiup dari arah timur tenggara dengan kecepatan berkisar antara 5-38 kilo meter per jam. Sementara, tinggi gelombang dalam tiga hari ke depan diprediksi antara 0.25 hingga 1.25 meter di Perairan Utara Bali, ketinggian 1 hingga 3 meter di Perairan Selatan Bali, di Selat Bali berkisar antara 0.75 hingga 2.5 meter dan di Selat Lombok berkisar antara 0.75 hingga 2.5 meter.
"Untuk prediksi cuaca tiga hari ke depan, secara umum cuaca di prakirakan cerah berawan. Tapi masih terdapat potensi untuk terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang secara tidak merata di sebagian besar wilayah Bali," ujarnya.
BMKG menjelaskan, penyebab gelombang tinggi di perairan Bali karena suhu muka laut di sekitar wilayah Bali umumnya berkisar antara 26-31 celcius.
Untuk itu, BMKG telah mengeluarkan peringatan dini. Masyarakat diminta mewaspadai potensi tinggi gelombang laut yang dapat mencapai 2 meter atau lebih di Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, Selat Lombok bagian selatan, Perairan Selatan Bali, dan Samudera Hindia Selatan Bali.
"Masyarakat diimbau agar tetap waspada dampak cuaca ekstrem seperti genangan air, banjir, tanah longsor dan pohon tumbang. Masyarakat umum, nelayan dan pelaku kegiatan wisata bahari mewaspadai potensi tinggi gelombang laut yang dapat mencapai 2 meter atau lebih di Perairan Selatan Bali," ujarnya.