Cuaca Dingin Ekstrem Landa Dieng, Wisatawan Bikin Es Krim Secara Alami
Cuaca ekstrem ini biasa terjadi setiap Agustus-September.
Cuaca ekstrem ini biasanya terjadi setiap Agustus-September
Cuaca Dingin Ekstrem Landa Dieng, Wisatawan Bikin Es Krim Secara Alami
Kawasan Dataran Tinggi Dieng di Banjarnegara kembali dilanda hawa dingin ekstrem sehingga terjadi fenomena embun es. Fenomena ini terpantau pada Sabtu (12/8) dan Minggu (13/8) pagi.
-
Bagaimana suhu di Dieng saat embun es muncul? Pada pagi hari, suhu di Dieng mencapai 2 derajat celsius.
-
Dimana embun es di Dieng bisa ditemukan? Pada pagi hari, suhu di Dieng mencapai 2 derajat celsius. Dalam kesempatan itu, Brent Sastro mengunjungi halaman kompleks Candi Arjuna. Pada area sabana atau rerumputan di kompleks candi itu, tampak beberapa rumput sudah diselimuti embun salju.
-
Bagaimana masyarakat Indonesia membuat es krim? Dari sinilah kemudian masyarakat Indonesia mulai membuat es krim dengan resep yang disesuaikan kondisi, yaitu menggunakan santan.
-
Apa yang terjadi di Dieng pada awal musim kemarau? Pada awal Juni ini, sudah muncul embun es pada beberapa lokasi di Dieng.
-
Kenapa es dawet cocok diminum saat cuaca panas? Ada berbagai minuman manis yang segar diminum khususnya di saat cuaca panas. Salah satunya adalah es dawet.
-
Apa yang menjadikan Dataran Tinggi Dieng unik? Dieng merupakan sebuah kaldera raksasa yang dikelilingi oleh gunung-gunung sepertu Gunung Prau, Gunung Bismo, Bukit Sikunir, Gunung Pakujawa, serta kompleks Gunung Butak, Dringo, Petarangan.
Suhu pada Sabtu mencapai 5 derajat celcius, sementara suhu pada Minggu mencapai 6 derajat celcius. Fenomena ini dimanfaatkan wisatawan untuk berkreasi dengan membuat es krim dan es batu secara alami.
Caranya sangat sederhana. Cairan kopi dan susu yang sudah diaduk diletakkan ke dalam wadah styrofoam di sekitar lokasi wisata pada sore hari. Hasilnya pada keesokan harinya cairan tersebut membeku berubah menjadi es krim.
Selain es krim, sejumlah wisatawan juga mencoba membuat es batu dengan meletakkan air di wadah dan dibiarkan semalaman di Dieng. hasilnya, air berubah menjadi es batu.
Selama Agustus, fenomena es di Dataran Tinggi Dieng sudah berlangsung beberapa kali. Fenomena ini menjadi salah satu daya pikat bagi wisatawan.
“Es krim kopi yang awalnya kopi cair kita taruh di styrofoam, paginya jadi es krim. Rasanya sama seperti es krim, tapi es krim rasa kopi,” kata Haryadi, salah seorang wisatawan di Dieng, dikutip dari kanal YouTube Liputan6 pada Selasa (15/8).
“Rasanya kayak senang banget, dingin. Karena ini sudah mati rasa nih. Suhunya lumayan ekstrem,” kata Zidan, salah seorang wisatawan yang merasakan begitu dinginnya suhu di Dieng.
Cuaca ekstrem di Dieng biasa terjadi pada Agustus hingga September. Oleh karena itu wisatawan yang hendak berwisata ke Dieng diimbau untuk membawa jaket yang tebal dengan kondisi kesehatan yang prima.