BNPT Catat 1.500 WNI Menjadi Teroris Lintas Batas
?Dia menjelaskan, pelaksanaan pemantauan terhadap profil deportan dan returning akan dievaluasi untuk melihat tingkat radikalisme, target, dan menentukan skala prioritas dalam menentukan target.??
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Boy Rafli Amar menyebutkan berdasarkan data lembaganya sekitar 1.500 warga negara Indonesia (WNI) yang telah menjadi teroris lintas batas atau foreign terrorist fighters (FTF), 800 orang di antaranya belum pulang.
"FTF asal Indonesia seperti perkiraan Satgas FTF BNPT total ada 1.500 orang, dengan rincian 800 orang belum pulang, meninggal dunia 100 orang, dideportasi sudah sampai di Indonesia sebanyak 550 orang dan returning 50 orang," katanya dalam Rapat Kerja Komisi III DPR RI, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (27/5).
-
Kapan Rafathar potong rambut? 3 Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
-
Kapan Amar Rayhan Brkic lahir? Amar Rayhan Brkic lahir di Jerman pada 11 Juni 2007.
-
Kenapa Rafathar potong rambut ? Namun, ternyata Raffi dan Nagita ingin anak mereka tampil berbeda menjelang Hari Raya Idul Fitri yang tidak lama lagi.
-
Apa saja yang dilakukan Raffi Ahmad dan band The Popstars saat tampil di Balikpapan? Meskipun usianya sudah tidak muda, semangat mereka tetap tinggi seperti anak-anak muda. Bukti terlihat dari postingan Raffi Ahmad beberapa waktu yang lalu. Semua orang terlihat antusias mengguncang panggung dan menghibur penonton. Desta berinteraksi dengan penonton dengan sangat hangat.
-
Kapan Raden Rakha lahir? Raden Rakha memiliki nama lengkap Raden Rakha Daniswara Putra Permana. Ia lahir pada 16 Februari 2007 dan kini baru berusia 16 tahun.
-
Kenapa RPP itu penting? RPP memberikan panduan yang jelas bagi guru tentang apa yang harus diajarkan, bagaimana itu akan diajarkan, dan apa yang diharapkan dicapai oleh siswa. Hal ini membantu guru untuk menyusun dan menyampaikan materi pembelajaran dengan cara yang terstruktur dan terorganisir.
Dia menjelaskan, proses hukum sedang dilakukan terhadap 120 deportan dan returning sejak tahun 2015, terkait tindak pidana atau pendanaan terorisme. Menurutnya, terhadap deportan dan returning yang tidak menjalani proses hukum, menjalani program deradikalisasi yang melibatkan Balai Rehabilitasi Sosial dan Anak yang memerlukan perlindungan khusus.
"Lalu terkait tahap reintegrasi ke masyarakat dilakukan dengan pengawasan terbuka dan tertutup. Pengawasan terbuka dilakukan dengan kunjungan bagi profil yang dianggap kooperatif, dan tertutup dilakukan melalui surveillance berbasis teknologi informasi," ujar Boy seperti dilansir dari Antara.
Dia menjelaskan, pelaksanaan pemantauan terhadap profil deportan dan returning akan dievaluasi untuk melihat tingkat radikalisme, target, dan menentukan skala prioritas dalam menentukan target.
Boy menjelaskan, rencananya BNPT akan pergi ke Suriah dan Irak untuk melakukan assessment terhadap WNI yang menjadi FTF, dan dilaporkan terhadap Presiden terkait apakah layak dilakukan repatriasi ke Indonesia.
"Kami seharusnya ke Suriah dan Irak untuk assessment, namun menunggu sinyal karena kondisi pandemi Covid-19," tutupnya.
Raker Komisi III DPR RI tersebut dipimpin Wakil Ketua Komisi III DPR RI Pangeran Khairul Saleh, dan diikuti para anggota Komisi III DPR yang hadir secara luring dan daring.
Baca juga:
Menko Polhukam Sebut Ada 19 Kelompok Teroris yang Diburu di Papua
2 Napi Teroris di Lapas Karawang Berikrar Setia kepada NKRI
Komisi III Duga Ada Aktor Memainkan Peran di Belakang Teroris MIT dan KKB
Menko Polhukam: Pemerintah Memburu Para Teroris, Bukan Organisasi Papua.
Hadapi Kelompok Teroris MIT dan KKB Harus Secara Keras dengan Militer
Densus 88 Dalami Keterlibatan Munarman dengan Jaringan Teroris