Bobby Sindir Edy Rahmayadi Pilih Bangun Kantor Gubernur Rp400 Miliar Ketimbang Perbaiki Puskesmas
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara membeli lahan Medan Club seharga Rp 457 miliar.
Calon gubernur Sumut nomor urut satu, Bobby Nasution, diberikan kesempatan bertanya langsung pada cagub nomor urut dua Edy Rahmayadi.
Bobby meminta Edy menjelaskan alasan lebih memilih membeli lahan bangunan bekas Medan Club untuk memperluas Gedung Pemprov Sumut dari pada meningkatkan layanan kesehatan yang sangat dibutuhkan masyarakt.
- Pilkada Sumut: Bobby Nasution Cuti dari Jabatan Wali Kota Medan Mulai Esok
- VIDEO: Perintah Mega! Jenderal TNI Eks Pangkostrad Lawan Bobby Menantu Jokowi di Pilkada Sumut
- Alasan PKB Pilih Bobby Ketimbang Edy Rahmayadi di Pilgub Sumut 2024
- PKB Jalin Komunikasi dengan Bobby Nasution dan Edy Rahmayadi Terkait Pilgub Sumut 2024
"Pak Edy saya ingin bertanya tentang pelayanan kesehatan, kalau kami hitung-hitung dengan anggaran di provinsi bisa Sumut ini menerapkan UHC (Universal Health Coverage), tapi di masa Bapak kenapa lebih memilih membeli eks Medan Club, yang harganya Rp400 Miliar lebih, padahal masyarakat belum bisa berobat gratis," tanya Bobby, di Hotel Grand Mercure, Medan, Rabu (30/10).
Edy kemudian menjawab pertanyaan Bobby. Di awal, dia sempat mengingatkan Bobby agar tidak menggunakan istilah atau singkatan ketika memberikan pertanyaan sesuai instruksi moderator.
"UHC, Universal Health Care itu yang dibangga-banggakan, KTP, dengan KTP bisa berobat, bukan itu persoalannya," kata Edy.
Edy menyebut program UHC adalah program nasional. Namun demikian, katanya, bagaimana mungkin program itu bisa diterapkan sementara program BPJS yang selama ini berjalan belum bisa diselesaikan.
"BPJS menggunakan APBN tak menjanjikan jawaban, apalagi UHC setingkat wali kota Medan menyiapkan KTP nya untuk rakyat berobat. Jangan bohongi rakyat," tegas Edy.
Edy juga menyerot kekosongan obat di Sumut. Dia berharap masalah itulah yang lebih dulu diperbaiki.
"Itu yang harus kita diskusikan gimana caranya, sehingga pelayanan kesehatan bisa kita atasi, dari mulai infrastruktur kesehatan, jangan disingung dengan Medan Club, itu bonusnya Sumut," ujar Edy.
Bobby merasa tak puas dengan jawaban Edy. Namun demikian, dia tak meminta Edy menjawab lebih detail.
"Pak Edy, pertanyaan saya lebih simpel, kok lebih milih Medan Club dibanding UHC, Rp400 miliar untuk beli aset tambah luasan kantor gubernur. Bukannya melakukan perbaikan puskesma, lebih pilih beli Medan Club hanya untuk meluaskan kantor gubernur dibandingkan meningkatkan pelayanan kesehatan, puskesmas," kata Bobby.
Seperti diberitakan sebelumnya, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara membeli lahan Medan Club seharga Rp 457 miliar pada tahun 2022 lalu. Lahan ini nantinya akan dijadikan lokasi perluasan kantor Gubernur Sumut.
Medan Club yang memiliki luas tanah sekitar 1,4 hektare ini berada di Jalan Kartini Medan, tepat di belakang kantor Gubsu. Plt Kepala Biro Umum Setdaprov Sumut Zulkifli mengatakan perluasan kantor itu untuk menyatukan berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) yang berada dalam satu kesatuan bangunan yang sangat intens berhubungan dengan gubernur.