BPOM Semarang Temukan 9 Salon Memproduksi Kosmetik Mengandung Zat Berbahaya
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Semarang menyita produk tidak izin edar (TIE) dari sembilan salon kecantikan yang memproduksi kosmetik bahan berbahaya mengandung merkuri, retino lesti dan hidroquinon.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Semarang menyita produk tidak izin edar (TIE) dari sembilan salon kecantikan yang memproduksi kosmetik bahan berbahaya mengandung merkuri, retino lesti dan hidroquinon. Pemilik salon nekat memproduksi kosmetik dengan bahan Rhodamin B agar hasilnya ngejreng sehingga bisa menarik perhatian pelanggan.
"Ketika kita gerebek sebagian produk seperti merkuri retino kesit dan hidrokuinon tentunya bisa merusak kesehatan. Maka penjualnya kita minta produknya dibakar di hadapan petugas karena melanggar aturan, kemudian sisanya kita musnahkan di kantor BPOM," kata Kepala BPOM Semarang Sandra MP Linthin, Senin (1/8).
-
Dari mana produk kosmetik yang diekspor ke Malaysia berasal? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Apa yang diungkapkan oleh Plt. Kepala BPOM tentang produk kosmetik dan obat herbal di Indonesia? “Indonesia memiliki banyak sekali produk obat-obatan herbal, suplemen kesehatan, maupun kosmetik yang bisa diproduksi dalam negeri dengan bahan baku lokal,” kata Rizka dikutip pada Minggu (4/8).
-
Siapa yang memimpin pelepasan ekspor perdana kosmetik dari Sidoarjo? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Di mana toko kosmetik kuno itu ditemukan? Penggalian ini dilakukan di sebelah timur Kuil Zeus dan dipimpin Profesor Gökhan Coşkun dari Departemen Arkeologi Universitas Dumlupınar.
Dia menyebut kesembilan salon itu menyediakan jenis produk blush on, lipstik dan eye shadow. Adapun lokasi penggerebekan tersebar di 18 kabupaten/kota. Masing-masing meliputi Kota Semarang, Salatiga, Kota Magelang, Kota Pekalongan, Kota Tegal, Kabupaten Magelang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Barang, Kabupaten Rembang, Kabupaten Blora, Kabupaten Demak, Kabupaten Jepara, Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Tegal, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Kendal dan Kabupaten Boyolali.
"Pemilik salon ini nekat memproduksi kosmetik dengan bahan berbahaya (Rhodamin B) agar hasilnya ngejreng (cerah). Sehingga bisa menarik perhatian pelanggan," ungkapnya.
Sandra mewanti-wanti kepada masyarakat Jawa Tengah supaya meningkatkan kewaspadaan terhadap peredaran kosmetik yang mengandung empat zat berbahaya tersebut. Apalagi BPOM Semarang menemukan 63,4 persen kosmetik impor yang dijual dalam kondisi kedaluwarsa. Sementara hanya 36,6 persen kosmetik lokal yang kedaluwarsa.
"Hati-hati jika membeli kosmetik yang banyak diiklankan. Mesti dicek yang teliti supaya dapat digunakan dengan aman," ujarnya.
Dia mengingatkan bagi kalangan ibu rumah tangga yang kerap membeli kosmetik, menyarankan supaya lebih teliti saat memilih produk. Salah satunya mengecek izin edar yang wajib dilengkapi logo BPOM, masa edar produk dan bahan yang digunakan.
"Kalau ada kosmetik yang pakai merkuri bisa dideteksi dari penampakan dari luarnya. Buat yang suka pakai masker wajah bisa dicek apakah pelembabnya merata atau tidak. Kalau tidak merata dan kelihatan ada bintik-bintik putihnya, nah itu pasti mengandung merkuri. Yang mengandung retinol kesit dan hidrokuinon masih sulit dideteksi," pungkasnya.
Baca juga:
Waspada Kosmetik Ilegal dan Kedaluwarsa Beredar di Tangerang, Begini Kata Loka POM
Wanita di Samarinda Racik dan Jual Krim Pemutih Ilegal, Efek Kulit Jadi Iritasi
Produksi Kosmetik Palsu, Warga Tuban Gunakan Alkohol hingga Pewarna Makanan
Gerebek Rumah, BPOM Sita Obat dan Kosmetik Ilegal Senilai Rp1,2 Miliar
Berkedok Jual Kosmetik, 12 Pengedar Obat-obatan di Kabupaten Bekasi Dibekuk
Polisi Ungkap Gudang Produksi Sampo Palsu Beromzet Rp200 Juta per Bulan di Tangerang