BPOM Semarang Temukan Takjil Mengandung Formalin dan Zat Rhodamin
Para pedagang hanya diedukasi dan diingatkan agar tak mengulangi perbuatanya.

Para pedagang hanya diedukasi dan diingatkan agar tak mengulangi perbuatanya.

BPOM Semarang Temukan Takjil Mengandung Formalin dan Zat Rhodamin
Balai Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) di Semarang menemukan sejumlah makanan takjil berupa mie basah, bakso, dua kue moho, dan satu krupuk mengandung formalin dan rhodamin B atau pewarna tekstil yang berbahaya bagi tubuh.


Para pedagang hanya diedukasi dan diingatkan agar tak mengulangi perbuatanya dan supaya dagangan disisihkan agar tak terbeli masyarakat.
"Kita cek mengandung formalin dan pewarna berbahaya bila dikonsumsi terus menerus dalam waktu lama. Bisa memicu sel ganas, kanker," kata Pengawasan Pemeriksaan Balai BPOM di Semarang, Woro Puji Hastuti seusai pemeriksaan sampe makanan Takjil di area sekitar MAJT Semarang, kamis (4/4).
Fakta itu terungkap setelah tim Kefarmasian dan Perbekalan Medis Dinkes Tulungagung melakukan sidak mengambil sampel makanan dan aneka takjil di area sekitar MAJT Semarang, kamis (4/4). Berikutnya kepada masyarakat hati-hati ketika membeli jajanan takjil.

"Bila perlu lihat kemasannya, aman ada lebel registrasi BPOM tidak. Karena kalau secara kasat mata sulit membedakannya. Tapi kalau warnanya ngejreng [cerah] dan tak mudah hilang, kuat itu ada pewarnannya," terangnya.
Sekadar untuk diketahui, intensifikasi makanan takjil oleh BPOM di Semarang ini sudah masif dilakukan di sejumpah kabupaten/kota sejak 4 Maret 2024 lalu. Kegiatan ini akan berlangsung terus sampai 18 April 2024.
