Sudah Tahu Belum Cara Membedakan Tahu Berformalin atau Tidak? Ini Caranya
Tahu merupakan makanan sehat yang sering disalahgunakan dengan mencampur zat kimia berbahaya demi mendapatkan keuntungan semata. Perlu waspada saat membelinya
Sudah Tahu Belum Cara Membedakan Tahu Berformalin atau Tidak? Ini Caranya
Tahu, si bahan makanan murah meriah yang tak hanya lezat disantap dalam berbagai olahan, tapi juga memberikan manfaat bagi kesehatan.
Tetapi, tahukah Anda bahwa tahu juga bisa menjadi korban praktek nakal? Tahu berformalin, sebuah ancaman bagi kesehatan, mengintai di pasar. Mari pelajari cara membedakan tahu yang aman dari yang berbahaya, agar kita bisa tetap menikmati hidangan lezat tanpa khawatir.
Tahu, berasal dari kacang kedelai yang kaya akan isoflavon, memberikan manfaat besar bagi kesehatan kita. Isoflavon, sejenis senyawa tanaman, diketahui memiliki potensi untuk mencegah berbagai penyakit.
-
Bagaimana ciri-ciri tahu yang mengandung formalin? Ciri-ciri tahu yang mengandung formalin adalah:a. Bau tahu yang agak menyengat.b. Tekstur tahu yang lebih keras, kenyal, dan tidak padat lagi.c. Tahu yang tidak hancur ketika dijatuhkan dari ketinggian setengah meter.
-
Kenapa penjual bakso dan tahu menambahkan formalin? Pada makanan yang dijual, salah satu masalah yang bisa muncul adalah daya tahan makanan yang kurang lama sehingga penjual kadang merugi. Salah satu cara bagi pedagang untuk mencegah hal ini adalah menambahi formalin pada makanan dagangan mereka terutama pada tahu atau pun bakso.
-
Bagaimana cara membuat tahu? Secara garis besar langkah-langkah dalam proses pembuatan tahu yaitu: 1. Lakukan proses pemilihan bahan baku tahu, usahakan yang memiliki kualitas bagus. Proses penyortiran biasanya dilakukan menggunakan tampi/tampah. 2. Kedelai selanjutnya dicuci, kemudian direndam dalam air hangat kurang lebih selama 6 sampai 12 jam. Hal ini dilakukan sampai tekstur kedelai mudah diolah. Usahakan seluruh kedelai tenggelam. 3. Dalam proses perendaman ini kedelai akan mengembang. Selesai direndam, kacang kedelai dibersihkan dengan cara dicuci berkali-kali. Usahakan kedelai ini sebersih mungkin untuk menghindari kedelai cepat masam. 4. Untuk selanjutnya kedelai dihancurkan sampai halus, biasanya menggunakan gilingan atau kalau yang dibuat sedikit bisa juga menggunakan blender. 5. Tambahkan air sedikit-demi sedikit sehingga kedelainya berbentuk bubur. 6. Sari kedelai disaring sedikit demi sedikit sampai ampas kedelai tidak tersisa lagi. Proses ini biasanya dilakukan berkali-kali agar air kedelai dapat dibuat menjadi tahu yang halus. 7. Bubur kedelai dimasak pada suhu 70-80 derajat (biasanya ditandai dengan gelembung kecil yang muncul pada kedelai yang dimasak). 8. Ingat untuk menjaga agar kedelai jangan sampai mengental. Kemudian, tunggu sampai uap panasnya menghilang. 9. Saring bubur kedelai tersebut, sambil diaduk secara perlahan. 10. Tambahkan bahan pembuat tahu (batu tahu atau asam cukup) dan aduk rata. Proses ini akan menghasilkan endapan tahu (gumpalan). Endapan siap untuk dipress. 11. Selanjutnya adonan tahu dalam cetakan dikempa/dipress agar air yang terkandung di dalam adonan tahu tersebut dapat terperas habis tak tersisa untuk menekan ampas supaya kandungan airnya benar-benar habis. 12. Setelah itu adonan tahu tersebut sudah dapat dipotong-potong sesuai ukuran yang diinginkan Dan tahupun sudah jadi dan siap untuk dipasarkan.
-
Apa saja yang bisa terjadi pada pencernaan setelah makan tahu atau bakso berformalin? Formalin dapat menyebabkan iritasi pada lambung dan usus, yang dapat mengakibatkan nyeri perut, kembung, dan bahkan gastritis atau tukak lambung.
-
Apa dampak formalin untuk kesehatan tubuh? Formalin merupakan zat yang tergolong karsinogenik, artinya dapat memicu terjadinya kanker. Jika terpapar atau dikonsumsi, formalin dapat menimbulkan efek negatif bagi kesehatan tubuh manusia.
-
Bagaimana cara mengolah Tahu Putih? Cara mengolah tahu putih juga tidak sulit. Kalian bisa mengolahnya dengan berbagai macam kreasi yang dikombinasikan dengan bahan makanan lain.
Tahu merupakan bahan makanan serbaguna yang dapat diolah menjadi hidangan lezat seperti tahu goreng, sup tahu, dan banyak lagi.
Motif di balik praktik ini adalah agar tahu tetap awet dan menarik tanpa perlu khawatir tentang kerusakan atau pembusukan. Akan tetapi, dampak kesehatan yang ditimbulkan oleh formalin jauh lebih serius.
Sayangnya, tidak semua tahu yang dijual di pasaran aman untuk dikonsumsi. Ada kasus tahu yang dicampur dengan formalin, bahan kimia berbahaya yang sering digunakan untuk mengawetkan mayat.
Membedakan tahu segar dari tahu yang dicampur formalin mungkin bukan perkara mudah, tetapi ada beberapa cara yang dapat Anda coba. Berikut adalah dua metode sederhana yang dapat membantu Anda memilih tahu yang aman untuk dikonsumsi.
1. Genggam Tahu
Secara fisik, tahu segar dan tahu berformalin terlihat serupa. Namun, perbedaan dapat ditemukan dalam tekstur tahu tersebut. Cara sederhana untuk membedakannya adalah dengan merasakannya saat digenggam.
Jika tahu terasa lebih keras dan padat dari yang seharusnya, ada kemungkinan besar itu adalah tahu berformalin. Anda juga dapat mencoba menekan tahu dengan jari. Jika tahu mudah hancur, itu adalah tanda bahwa tahu tersebut segar.
Namun, ada cara yang lebih efektif untuk menguji tahu. Cobalah menyimpan tahu di suhu ruangan selama semalaman. Jika tahu tetap baik dan tidak rusak, itu adalah indikasi kuat bahwa tahu tersebut mengandung formalin.
Tahu yang dicampur formalin memiliki beberapa ciri khas yang dapat diidentifikasi. Biasanya, tahu berformalin memiliki tekstur yang lebih keras dan kenyal dibandingkan dengan tahu segar yang lembut.
2. Ciri Khas Tahu Berformalin
Jika Anda ingin memeriksa tahu dengan lebih baik, coba jatuhkan dari ketinggian setengah meter. Jika tahu tidak hancur, ini mungkin merupakan tanda bahwa formalin telah dicampurkan.
Agung Marliyanto dari Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya memberikan saran lebih lanjut. Ia mengungkapkan, "Kalau tidak hancur, berarti mengandung formalin. Lalu ditusuk dengan jari, kalau keras dan kenyal pasti berformalin. Karena tekstur tahu itu sebenarnya lembut dan mudah hancur."
Cara mendeteksi ada atau tidaknya tambahan zat kimia pada sebuah makanan adalah dengan mencium aromanya. Tahu yang terbuat dari bahan dasar kedelai, akan memiliki aroma khas kedelai yang sangat bisa dikenali. Sedangkan saat diawetkan dengan formalin, aroma alami khas kacang kedelai akan hilang dan muncul aroma zat-zat kimia yang cukup menyengat hidung.
3. Periksa Aroma Tahu
Formalin dapat menyebabkan iritasi, alergi, kemerahan, mata berair, mual, muntah, dan gangguan pada sistem pencernaan.
Tidak bisa dipungkiri, bahaya formalin pada makanan tidak boleh diabaikan. Dalam konsentrasi yang tinggi, formalin dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Dalam jangka panjang, akumulasi formalin dalam tubuh dapat mengakibatkan efek kronik seperti gangguan pada hati, ginjal, pankreas, sistem saraf pusat, serta masalah menstruasi pada wanita.
Bahkan, konsumsi makanan yang mengandung formalin diduga dapat meningkatkan risiko kanker.
Tahu tetap menjadi makanan favorit masyarakat Indonesia, tetapi kita perlu waspada terhadap praktek-praktek curang yang dapat membahayakan kesehatan kita.
Meskipun membedakan tahu segar dari tahu berformalin mungkin tidak selalu mudah, kita dapat menggunakan metode sederhana seperti menggenggam dan menjatuhkan tahu untuk memeriksa keasliannya. Selain itu, selalu periksa sumber tahu Anda dan belilah dari pedagang terpercaya.