BPPT: Black box AirAsia diindikasikan berada di kedalaman 30 m
Setelah dilakukan verifikasi beberapa kali dan diindikasikan positif, BPPT lantas melaporkannya kepada Basarnas & KNKT.
Dua hari terakhir Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) fokus mencari dua buah black box pesawat AirAsia QZ8501. Setelah dua kali gagal, kali ini tim pencari kembali menangkap sinyal Ping lainnya. Sinyal ini diduga dipancarkan dua buah black box AirAsia.
"Gelombang ini mempunyai besar 37,5 Khertz ditangkap alat Pinger locator kita bisa melacak lokasinya. Ada dua hasil yang didapat oleh Baruna Jaya 1 BPPT dan Java Imperia. Bedanya lokasi Pingker 20 meter yang kita konfirmasi dari penyelam," ungkap ahli Geodetik BPPT Imam Mudita di kantornya, Jakarta, Minggu (11/1).
Setelah dilakukan verifikasi beberapa kali dan diindikasikan positif, BPPT lantas melaporkannya kepada Basarnas dan KNKT. Kemudian ditindaklanjuti dengan penyelaman sekitar pukul 10.00 WIB tadi. Penyelaman pun dilakukan pada titik 3 derajat, 37 menit 20,7 detik, Lintang Selatan Logder 42 menit 43 detik Bujur Timur.
"Sudah dilakukan pengecekan langsung ke bawah sana diindikasikan di kedalaman 30 meter. Insya Allah itu adalah lokasi black box, ketika digunakan sonar memberikan data ada gundukan di bawah mudah-mudahan badan pesawat dan black box. Angkatan laut memastikan pinger itu dan KNKT mengambil kita hanya memberikan informasi," Kepala Seksi Program dan Sarana BPPT Muhammad Ilyas.
Untuk diketahui, sinyal Ping dipancarkan black box dan bertahan hingga 30 hari. Black box sendiri didesain mampu memancarkan sinyal sampai kedalaman 1.800 m.