Brigjen AM Putranto resmi jabat Pangdivif-1 Kostrad
Putranto sebelumnya menyandang jabatan sebagai komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian (PMPP).
Brigadir Jenderal (Brigjen) AM Putranto resmi menyandang jabatan baru sebagai Panglima Divisi Infantri 1 Komando Strategis TNI Angkatan Darat (Pangdivif-1 Kostrad) menggantikan Mayor Jenderal Sudirman. Tugas baru telah menantinya usai mengikuti upacara serah terima jabatan yang dipimpin Panglima Kostrad Letnan Jenderal (Letjen) Edy Rahmayadi.
Dalam sambutannya, Pangkostrad meminta kepada pejabat baru untuk terus melakukan pembinaan kepada seluruh prajurit agar tetap profesional, tangguh dan kuat. Sebab, pergantian tugas dan jabatan merupakan kebijakan biasa di lingkungan organisasi TNI Angkatan Darat.
"Sebagai bagian dari sistem pembinaan personel dalam rangka pengembangan kemampuan manajemen dan kepemimpinan serta penyegaran tugas bagi personel yang bersangkutan, sehingga diharapkan kinerja organisasi selalu dapat terpelihara dengan baik. Melalui Tour of Duty dan Tour of Area, diharapkan proses kaderisasi dan regenerasi kepemimpinan dapat berjalan dengan wajar sesuai tuntutan dan kebutuhan organisasi," ujar Edy, demikian siaran pers dari Penkostrad, Jumat (15/7).
Pangkostrad juga memberikan ucapan selamat kepada Putranto dan istri atas kehormatan dan kepercayaan yang diberikan oleh pimpinan TNI sebagai amanah dari Tuhan Yang Maha Esa. Pangkostrad juga menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan kepada Sudirman dan istri atas pelaksanaan tugas dan pengabdiannya dalam membina satuan Divisi Infanteri-1 Kostrad selama ini dan dapat dijadikan bekal pengalaman dalam mengemban tugas baru sebagai Panglima Kodam II/Sriwijaya.
Sedangkan Putranto, sebelum menyandang tugas barunya sempat menjabat sebagai Komandan Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI (PMPP TNI). Ketika itu, dia bertanggung jawab penuh terhadap persiapan dan pengiriman personel untuk ditugaskan sebagai Pasukan Garuda ke wilayah konflik di seluruh dunia. Dia merupakan lulusan Akademi Militer di Magelang tahun 1987.
Lebih lanjut, Pangkostrad mengingatkan bahwa sebagai salah satu eselon pelaksana Kostrad, Divisi Infanteri-1 Kostrad memiliki tugas pokok untuk membina kesiapan operasional segenap satuan jajarannya agar dapat menyelenggarakan tugas operasi yang bersifat taktis maupun strategis. Untuk itu, guna mewujudkan kesiapsiagaan operasional satuan secara optimal maka diperlukan sistem pembinaan satuan yang selaras dengan tuntutan tugas Kostrad.
"Pembinaan satuan membutuhkan perhatian yang penuh agar upaya untuk mewujudkan prajurit yang profesional, tangguh, berkepribadian baik, kuat dan luhur dapat terwujud," tegas Pangkostrad.
Pangkostrad berharap kepada seluruh prajurit Divisi Infanteri-1 Kostrad untuk senantiasa mengasah diri dalam olah keprajuritan untuk meningkatkan profesionalisme di satuan. Di samping itu, secara umum prajurit Kostrad harus memahami benar tentang kemampuan Kostrad, yaitu sebagai prajurit yang profesional dan dicintai rakyat, di mana dalam sejarah penugasan Kostrad, baik dalam maupun luar negeri, keberhasilan Kostrad tidak pernah lepas dari manunggal dengan masyarakat setempat.
Untuk itu jangan sekali-kali menyakiti hati rakyat, sebaliknya cintai dan hormati rakyat karena Kostrad merupakan bagian dari rakyat. Upacara ini dimeriahkan dengan demontrasi Double Stick 748 prajurit Divisi Infanteri-1 Kostrad yang mengikuti upacara.
Hadir pada upacara tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Wakil Gubernur Jawa Barat, Kaskostrad, Pangdam Jaya, Danjen Kopassus, Dankormar, Wakapolda Metro Jaya, Dankorps Brimob, Kasdivif-1 Kostrad, Kasgartap 1 Jakarta, Ir Kostrad, para Asisten Kaskostrad, para Asisten Kasdivif-1 Kostrad, para Kabalak Kostrad dan para Komandan Satuan Jajaran Divif-1 Kostrad, Ketua dan Pengurus Persit Kartika Chandra Kirana PG Kostrad dan Koorcab Divif-1 Kostrad serta unsur Muspida Kota Depok, unsur Muspida Kabupaten Bogor Tokoh agama dan Tokoh Masyarakat kota Depok.
Baca juga:
Prajurit Kostrad tak mempan disogok Rp 20 juta dari penjual miras
Pasukan elite Kostrad kini berkualifikasi Para Raider, ini kehebatan
Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi wajib mundur jika jadi Ketum PSSI
Sabet juara umum di AASAM, prajurit Kostrad disambut bak pahlawan
Lagi, TNI sikat emas & pecundangi AS di lomba menembak internasional
-
Apa yang menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD? Soegito lulus Akademi Militer dan bergabung dengan Korps Baret Merah yang saat itu bernama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD). Pasukan elite ini menjadi cikal bakal Kopassus TNI AD. Berbagai penugasan tempur pernah dijalani oleh Soegito. Termasuk terjun ke Dili saat Indonesia menyerbu Timor Timur.
-
Di mana prajurit TNI AD ini berasal? Diungkapkan oleh pria asli Kaimana, Papua Barat ini bahwa sebelum memutuskan menikah, Ia sudah menjalin asmara atau berpacaran selama 3 tahun.
-
Di mana TNI dibentuk? Dahulu TNI dibentuk dan dikembangkan dari sebuah organisasi bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR).
-
Apa saja tips jitu yang diberikan TNI AD? Adapun tips agar tubuh kita tetap mau bekerja dengan aman adalah sebagai berikut: a. Berat dan Tinggi Badan Tips jitu pertama adalah memperhatikan berat dan tinggi badan. Tahukah kalian, berat dan tinggi badan mampu membantu kalian dalam mendeteksi dini kondisi badan. Khususnya terkait kekurangan gizi dan kelebihan berat badan. b. Rutin Cek Tekanan Darah Tips jitu kedua yaitu rutin cek tekanan darah. Sebagaimana diketahui, cek tekanan darah menjadi salah satu hal yang wajib dilakukan setiap orang. Terlebih diketahui apabila kondisi tekanan darah terlalu rendah atau terlalu tinggi, mampu menyebabkan masalah dalam kesehatan. c. Fungsi Paru Tips jitu ketiga adalah memperhatikan fungsi paru. Untuk diketahui, frekuensi pernapasan normal yaitu antara 12-20 kali per menit. Apabila kalian memperoleh frekuensi pernapasan normal seperti itu, maka kesehatan paru-paru kalian menunjukkan kondisi yang sehat. d. Gula Darah (Diabetes) e. Kolesterol
-
Bagaimana TNI AD menyarankan untuk memastikan kondisi kesehatan? TNI AD mengatakan bahwa pemeriksaan rutin perlu dilakukan. Bukan tanpa alasan yang tak jelas. Pemeriksaan rutin dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan tubuh kalian. Apakah sehat ataupun ada masalah yang perlu ditangani.
-
Siapa yang kagum dengan kekuatan TNI? Gamal Abdul Nasser Adalah Sahabat Dekat Presiden Sukarno Keduanya menjadi pelopor gerakan Non Blok. Karena dekat, Nasser bicara terus terang pada Presiden Sukarno.