BRIN dan Unpad Rampungkan Uji Praklinis Calon Vaksin Pasif Covid-19
Selain itu, penelitian tersebut juga menjadi landasan bagi pengembangan diagnostik dan terapeutik berbasis IgY untuk penyakit infeksi dan kanker di Indonesia.
Organisasi Riset Tenaga Nuklir (ORTN) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) berkolaborasi dengan Universitas Padjajaran (Unpad) dan PT Tekad Mandiri Citra merampungkan uji praklinis antibodi kuning telur ayam, IgY, yang berpotensi sebagai vaksin pasif Covid-19.
"Capaian ini juga menjadi bukti bahwa teknologi nuklir mempunyai peran dalam memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat khususnya dalam penanganan Covid-19," kata Kepala ORTN Agus Sumaryanto, Rabu (3/11).
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang membuat kelelawar rentan terhadap penyebaran virus? Salah satu faktor utama yang membuat kelelawar menjadi vektor utama penyakit adalah keanekaragaman spesiesnya. Saat ini, diperkirakan ada sekitar 1.000 spesies kelelawar yang tersebar di seluruh dunia, menjadikannya salah satu ordo mamalia yang paling beragam. Keanekaragaman ini menciptakan peluang yang lebih besar bagi virus untuk bermutasi dan menginfeksi berbagai spesies kelelawar, sehingga meningkatkan kemungkinan penyebaran ke manusia.
-
Apa yang dirasakan Vincent Raditya saat mengalami flu Singapura? Vincent Raditya menyatakan bahwa pada tahap awal, ia mengalami demam tinggi selama tiga hari. Ia merasakan tubuhnya lemas dan berat, serta mengalami nyeri pada leher.
Teknologi nuklir berperan dalam uji praklinis, yakni antibodi kuning telur ayam, IgY, ditandai dengan senyawa radioaktif (I-131) yang sering disebut dengan radiolabeling.
Sebagai alternatif penanganan Covid-19, antibodi kuning telur ayam, IgY, merupakan antibodi spesifik yang dapat berikatan dengan virus dan mencegah menempelnya virus pada reseptor inang.
IgY telah lama diteliti dan diaplikasikan pada diagnostik maupun terapi penyakit di hewan ternak dan juga manusia, bahkan IgY juga diketahui dapat menetralisasi virus SARS.
Agus menuturkan uji praklinis terhadap IgY merupakan keberhasilan para peneliti di lingkungan Pusat Riset dan Teknologi Nuklir Terapan (PRTNT) ORTN bersama para mitranya dalam mencari solusi penanganan Covid-19.
Ia mengatakan BRIN akan terus mendukung dan memfasilitasi berbagai penelitian khususnya di bidang kesehatan yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
Menurut dia, kolaborasi sesama peneliti dari dalam atau luar BRIN menjadi hal yang penting dalam mempercepat keberhasilan sebuah penelitian.
Peneliti PRTNT Hendris Wongso menuturkan kegiatan uji praklinis terhadap IgY sebagai kandidat vaksin pasif Covid-19 telah dimulai sejak September 2020.
Unpad bersama PT Tekad Mandiri Citra (TMC) telah berhasil memproduksi IgY spesifik sebagai antibodi Covid-19.
IgY yang dihasilkan dalam telur ayam SAN (specific antibody negative) telah berhasil dimurnikan menggunakan metode kromatografi afinitas.
Ia menuturkan IgY anti-Covid-19 itu juga telah terbukti dapat berinteraksi dengan antigen protein spike virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 pada uji imunoreaktivitas.
Terkait peran teknologi nuklir dalam uji praklinis tersebut, Hendris menuturkan antibodi dari kuning telur ditandai dengan senyawa radioaktif (I-131) yang sering disebut dengan radiolabeling.
Setelah diberi label dengan senyawa radioaktif, antibodi tersebut diujicobakan pada hewan percobaan dan selanjutnya dilakukan pengujian.
IgY yang dilabeli kemudian diberikan kepada hewan percobaan. Selanjutnya, dilakukan pengujian dengan mengambil organ dari hewan tersebut dan diteliti untuk melihat seberapa besar antibodi tersebut menyebar di setiap organ.
Hendris mengatakan hasilnya menunjukkan IgY secara positif mampu terakumulasi pada organ-organ vital yang menjadi tempat penempelan virus SARS-CoV-2, sehingga diharapkan IgY dapat menetralisasi virus ketika terjadi infeksi.
Oleh karena itu, IgY sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi vaksin pasif Covid-19.
Ia berharap keberhasilan uji praklinis tersebut dapat bermanfaat untuk pengembangan vaksin pasif di Indonesia.
Keberhasilan uji praklinis itu diharapkan mempercepat penanganan wabah Covid-19 di Indonesia melalui penyediaan vaksin pasif yang dapat menghambat replikasi virus pada orang yang terinfeksi.
Dengan demikian, pasien diharapkan dapat sembuh lebih cepat tanpa menimbulkan keparahan yang menyertai Covid-19.
Selain itu, penelitian tersebut juga menjadi landasan bagi pengembangan diagnostik dan terapeutik berbasis IgY untuk penyakit infeksi dan kanker di Indonesia.
Lebih jauh, Hendris menuturkan teknik nuklir dalam uji praklinis juga dapat diaplikasikan pada berbagai kandidat obat lainnya, selain antibodi IgY. Seperti diberitakan Antara.
Baca juga:
Sandiaga Sebut Vaksinasi jadi Syarat Sukses Gelaran World Superbike di Mandalika
Presiden Jokowi Digugat ke MA soal Aturan Pidana Warga Tak Mau Divaksinasi Covid-19
Ini Rekomendasi IDAI untuk Pemberian Vaksin COVID-19 pada Anak 6-11 Tahun
Vaksinasi 26 Juta Anak, Kemenkes Tunggu Rekomendasi ITAGI
BIN Kepulauan Riau Gelar Vaksinasi untuk 700 Ibu Hamil dan Menyusui
Total 321 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Telah Tiba di Indonesia
Anak Tak Direkomendasikan Divaksinasi Covid-19 Jika Mengidap Penyakit Ini