Bripda Dhendri, Anggota Densus 88 Ditusuk WN Uzbekistan Meninggal Dunia
Saat ini, jenazah korban telah diserahkan kepada pihak keluarga. Tak lupa, pihaknya akan memberikan kenaikan pangkat anumerta untuk almarhum.
Bripda Dhendri Ahmad Septian, anggota Detasmen Khusus (Densus) 88 antiteror Mabes Polri, menghembuskan napas terakhir. Diketahui, korban penyerangan tiga WNA Uzbekistan ini sebelumnya sempat dirawat di Rumah Sakit Mitra Keluarga Kelapa Gading, Jakarta Utara.
"Innalillahi wainna ilaihirojiun, telah meninggal dunia Bripda Dhendri Ahmad Septian (korban penusukan di Kantor Imigrasi Jakut) Anggota Densus 88, di RS Mitra Keluarga Kelapa Gading, hari Kamis, 20 April 2023 pukul 11.15 Wib," kata Juru Bicara Densus 88 antiteror, Kombes Aswin Siregar, Kamis (20/4).
-
Kapan Desa Panggungharjo dibentuk? Desa Panggungharjo dibentuk berdasarkan maklumat monarki Yogyakarta tahun 1946 yang mengatur tentang tata kalurahan saat itu.
-
Kenapa Lesti Kejora syuting di Uzbekistan? Lesti Kejora menjalani syuting Music Video untuk single terbarunya yang berjudul 'Di Arsy-Mu'.
-
Apa yang ditemukan di desa Pingyan, China? Penemuan jejak kaki raksasa menghebohkan desa Pingyan, provinsi Guizhou, di bagian barat daya China.
-
Apa yang ditemukan di lokasi penggalian selain tengkorak Zaman Perunggu? Selama lima pekan terakhir, tim arkeolog yang terdiri dari 110 mahasiswa, staf dan sukarelawan dari Universitas Bournemouth juga menemukan makam lima jasad manusia dari Zaman Besi dan tulang belulang hewan, termasuk sapi, kuda, babi, kambing di sebuah tempat penyimpanan kuno di lokasi itu.
-
Apa yang sedang dilakukan Lesti Kejora di Uzbekistan? Lesti Kejora menjalani syuting Music Video untuk single terbarunya yang berjudul 'Di Arsy-Mu'.
-
Apa yang ditemukan di distrik Korgalzhyn, Kazakhstan? Reruntuhan mausoleum atau makam yang megah dari era Golden Horde pada abad ke-15 ditemukan di wilayah distrik Korgalzhyn, Daerah Akmola, Kazakhstan.
"Semoga almarhum Husnul Khatimah diampuni segala dosa-dosanya dan diterima disisi Allah SWT, amiin," sambungnya.
Saat ini, jenazah korban telah diserahkan kepada pihak keluarga. Tak lupa, pihaknya akan memberikan kenaikan pangkat anumerta untuk almarhum.
"Kami akan berikan yang terbaik untuk almarhum untuk mengenang jasa-jasanya," pungkasnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Detasmen Khusus (Densus) 88 antiteror Mabes Polri Kombes Aswin Siregar memastikan, untuk kondisi korban penyerangan oleh tiga WNA Uzbekistan sudah mulai stabil. Diketahui, dalam penyerangan ini satu orang petugas Imigrasi atas nama Adi Widodo meninggal dunia.
"(Bripda) Bahrin sudah stabil dan dalam perawatan," kata Aswin saat dihubungi, Senin (17/4).
Sedangkan, untuk Bripda Dendri masih mendapatkan perawatan secara intensif di rumah sakit.
"Sedangkan (Bripda) Dendri Masih di ICU," ujarnya.
Detasmen Khusus (Densus) 88 antiteror Polri bersama Kantor Imigrasi Kelas I Jakarta Utara, telah mengamankan empat orang Warga Negara Asing (WNA) asal Uzbekistan pada 24 Maret 2024. Mereka diketahui atas nama inisial BA alias Jf (32), OMM alias IM (28), BKA (40) dan MR (26).
Usai diamankan petugas dan ditempatkan di ruang detensi kantor Imigrasi Jakarta Utara, ternyata tiga WNA tersebut melarikan diri pada 10 April 2023, sekira pukul 04.00 Wib. Dalam proses pelarian itu, BA, IM dan MR melakukan penyerangan terhadap petugas jaga dengan pisau yang didapatnya dari dapur.
"Keempat WNA Uzbekistan tersebut titipkan di kantor Imigrasi dalam rangka menunggu proses pendeportasian untuk kembali ke Negara asalnya. Kemudian pada 10 April 2023 sekitar pukul 04.00 Wib," kata Juru Bicara Densus 88 antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar kepada wartawan, Selasa (11/4).
"Kalau sekarang Ramadan jelang persiapan sahur, WNA ditempatkan di ruang detensi tersebut melakukan penyerangan terhadap petugas Imigrasi dan anggota Densus yang bertugas di kantor tersebut," sambungnya.
Setelah adanya penyerangan tersebut, petugas kemudian langsung melakukan investigasi dan pengejaran terhadap ketiganya yang telah membobol atap plafon kantor Imigrasi.
"Dari peristiwa ini menimbulkan korban jiwa dari petugas Imigrasi atas nama bapak Adi Widodo meninggal dunia. Kemudian Dikky Firstho Damas staff Imigrasi menderita luka berat sekarang masih dirawat. Kemudian Bapak Supriatna ini luka ringan staff Imigrasi," sebutnya.
"Kemudian dari anggota Densus 88 ada Bripda Dendri yang sekarang masih dirawat dan luka berat, Bripda Bahrain luka berat," sambungnya.
(mdk/rhm)