Bripda Yogi selesai jalani operasi usai kena ledakan bom Kp Melayu
Bripda Yogi selesai jalani operasi usai kena ledakan bom Kp Melayu. Andre mengatakan serpihannya cukup merata di bagian kedua tangan, kedua kaki, tetapi yang paling berat bagian wajah. Pihak dokter sudah melakukan tindakan operasi untuk mengambil serpihan.
Bripda Yogi Aryo salah satu pasien yang masih di rawat RS Premier dengan luka terberat. Dokter Andre Zaini Spesial ICU (36) mengatakan kondisi Yogi saat ini sudah dikeluarkan dari ruang ICU. Kondisi sudah stabil dan saat ini dirawat di ruang perawatan lantai delapan.
Andre mengatakan serpihannya cukup merata di bagian kedua tangan, kedua kaki, tetapi yang paling berat bagian wajah. Pihak dokter sudah melakukan tindakan operasi untuk mengambil serpihan.
"Matanya saat ini masih pemulihan, masih trauma kena tingkat ledakannya, kita evaluasi lagi," kata Andre, Jumat (26/5).
Jika luka yang terdapat di pelipis yang tajam itu belum diketahui apa, yang pasti akan dilakukan evaluasi. "Kalau untuk konsistensinya padat logam bisa dibilang tapi bentuk pastinya sebelum itu apa belum tahu," ucap Andre.
"Kita evaluasi terus fungsi tubuhnya, mulai mobilisasi tetapi masih terbatas di tempat tidur, mudah-mudahan perkembangan ke arah bagus. Dokter mata yang menangani evaluasinya kurang lebih tiga bulan," kata Andre.
Jika yang keluar berwarna putih dari dalam tubuh itu dari reaksi kulit akibat terkena serpihan bom. "Itu biasanya reaksi kulit ya, sudah kita bersihkan kalau memang masih ada yang keluar, selalu kita bersihkan selalu," katanya.
Selain itu, pasien tetap diberikan semangat oleh pihak keluarga karena secara beban pasien butuh semangat. "Yang pasti si pasiennya Yogi tetap kita beri semangat keluarganya juga selalu dampingi. Kalau beban secara psikis ya pasti ada. Kita masih belum bisa memastikan beban psikisnya," kata Andre.
Untuk dokter yang menangani Yogi itu ada enam dokter bedah, di antaranya dokter topedi, dokter mata dua orang, dan dokter bedah plastik.