Briptu Guntur tembak kepala, Polda Jabar evaluasi senpi anggota
Tes psikologi secara berkala bakal dilakukan untuk uji kelayakan pemegang senjata api.
Anggota Satreskrim Polresta Sukabumi, Briptu Guntur Waluyo, nekat mengakhiri hidupnya dengan menembak kepalanya. Tak mau peristiwa itu terulang di jajarannya, Polda Jawa Barat bakal mengevaluasi kepemilikan senjata api personelnya.
Tes psikologi secara berkala bakal dilakukan untuk uji kelayakan pemegang senjata api. "Kita akan evaluasi terus terutama bagi anggota yang pegang senjata api dengan tes kejiwaannya secara berkala," kata Wakapolda Jabar Brigjen Pol Rycko Amelza Dahniel, di Bandung Sabtu (31/1).
Menurut Rycko dengan adanya evaluasi kepemilikan senjata api, hal-hal yang tidak semestinya terjadi bisa diantisipasi. Seharusnya senjata api yang dikantongi anggota polisi digunakan untuk melindungi masyarakat.
Meski demikian, pihaknya tidak akan menarik senjata organik yang ada di personelnya. Hanya saja, setiap periode tes akan dilakukan, sehingga tahu mana yang layak memegang senjata api atau tidak.
Dia menegaskan kepemilikan senjata oleh anggota Polri juga diperuntukkan untuk menunjang kinerja mereka dalam memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat.
"Senpi tetap akan dipegang anggota dan tidak akan ditarik karena polisi harus melindungi masyarakatnya," tandasnya.