Ini Alasan Polda Sumbar Tak Borgol AKP Dadang dan Biarkan Merokok saat Diperiksa Usai Tembak AKP Ryanto Ulil
Pemeriksaan terhadap AKP Dadang disorot lantaran pelaku terlihat tidak diborgol hingga diduga dibiarkan sambil merokok.
Polda Sumbar buka suara terkait pemeriksaan Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar dilakukan propam usai menembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar hingga meninggal dunia yang dikritik Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni. Pemeriksaan terhadap AKP Dadang disorot Sahroni lantaran pelaku terlihat tidak diborgol hingga diduga dibiarkan sambil merokok.
"Jadi terkait dengan foto yang beredar itu ya memang trik-trik atau cara-cara pemeriksaan ini kan banyak caranya. Kita saat ini menghadapi anggota yang sedang gangguan mental begitu," kata Kabid Humas Polda Sumbar Kombes Dwi Sulistiawan kepada wartawan, Jumat (22/11).
Polda Sumbar berdalih pemeriksaan terhadap AKP Dadang seperti yang beredar di media sosial merupakan strategi agar terperiksa mengakui perbuatannya.
"Sehingga kalau kita nanti pakai dengan kekerasan tentu dia nanti enggak akan terbuka. Jadi kita baik-baikin supaya dia terus terang bicaranya begitu," ujar Dwi.
Polda Sumbar menegaskan, penyidik memiliki cara dan strategi sendiri dalam proses pemeriksaan dalam rangka menggali keterangan dan pengungkapan kasus.
"Ini upaya supaya dia mau mengakui. Kalau kita tidak baik-baik dengan dia, takutnya dia enggak mau terus terang kan begitu," kata Dwi.
Polda Sumbar menegaskan tidak ada perlakuan istimewa terhadap AKP Dadang Iskandar selama pemeriksaan.
"Nggak ada (perlakuan istimewa), jadi itu saja. Jadi terkait foto-foto yang beredar itu ya itu pada saat pemeriksaan ya, itu upaya-upaya supaya pelaku ini mengaku, benar-benar terbuka, jadi ya kita baik baikin dulu begitu lah kira-kira," kata Dadang.
Dikritik DPR
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni geram terkait perilaku atau cara Propam menangani peristiwa polisi tembak polisi di Solok, Sumatera Barat.
Diketahui, informasi yang beredar yakni polisi yang melakukan penembakan dan korbannya adalah perwira menengah dan pejabat di polres tersebut.
"Ini anggota Propam wajib dievaluasi, terjadi dugaan pembunuhan tapi yang diduga pelaku malah diperlakukan seperti tidak ada apa-apa," kata Sahroni dalam akun media sosialnya seperti dikutip merdeka.com, Jumat (22/11).
Dalam foto yang diunggah Sahroni di akun media sosialnya. Pada slide pertama, terduga pelaku terlihat duduk santai dengan menggunakan jaket berwarna hitam dekat dengan Kabid Propam Polda Sumatera Barat, Kombes Hidayat Asykuri Ginting.
Kemudian, pada slide kedua foto yang diunggah oleh Sahroni terlihat jika terduga pelaku tersebut duduk sambil memegang benda seperti rokok saat menjalani pemeriksaan atas kasus yang melibatkannya.
"Mestinya langsung diborgol. Menjadi evaluasi sikap anggota Propam ini," pungkasnya.
Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar Bakal Dipecat
Polda Sumatera Barat memastikan bakal memecat Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar. Sanksi tegas itu diberikan menyusul aksi AKP Dadang menembak Kasat Reskrim Polres Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar hingga meninggal dunia.
"Pastinya tindakan tegas, dalam minggu ini Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) sampai tujuh hari ke depan saya sudah lapor ke pimpinan Polri," kata Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyanto di RS Bhayangkara, Padang, Jumat (22/11).
Menurut Suharyanto, keputusan Polda Sumbar itu sesuai instruksi pimpinan Polri yang menegaskan siapapun menghalangi penegakan hukum harus ditindak tegas. AKP Ulil Riyanto sebelumnya ditembak AKP Dadang usai membongkar kasus tambang ilegal.