Budi Waseseo ngaku usul penjara dijaga buaya sempat diprotes Jokowi
"Katanya, ini Pak Kepala BNN terlalu semangat," kata Budi.
Kepala BNN, Komjen Pol Budi Waseso, sempat menyatakan akan membuat penjara khusus bandar narkoba yang dijaga oleh buaya. Rupanya, belakangan rencana Budi itu mendapat protes dari Presiden Jokowi dan Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna H Laoly terkait wacana pembuatan penjara khusus untuk bandar narkoba yang dijaga oleh buaya.
"Ada protes dari Menkum HAM dan Presiden. Katanya, ini Pak Kepala BNN terlalu semangat," kata Budi dalam acara Gathering Jurnalis Trunojoyo di Bogor, Jumat (18/12).
Budi mengatakan ide pembuatan penjara khusus itu dilakukan berdasarkan evaluasi dan analisis. Terlebih, dia merasa geram dengan ulah para bandar yang merusak bangsa Indonesia.
Tak cuma sekali itu saja diprotes Jokowi dan Yasonna. Mantan Kabareskrim ini disebut terlalu bersemangat memimpin BNN lantaran menangkap 1523 bandar dan pengedar dalam kurun waktu tiga bulan.
"Katanya, ini Pak Kepala BNN terlalu semangat. Penjara bisa penuh kalau begini," terangnya.
Meski sempat diprotes, Budi mengatakan Jokowi dan Yasonna sepakat dengan usulan penjara khusus yang dijaga buaya itu. Bahkan, sejauh ini, pihaknya sudah meninjau sejumlah lokasi untuk menempatkan penjara khusus tersebut.
"Iya sudah ada beberapa lokasi kita tinjau untuk merealisasikan penjara khusus tersebut," pungkas Budi.
Baca juga:
Waseso akui BNN-Polri sering ada gesekan saat tangani kasus narkoba
Budi Waseso: Anak SD dan TK kini jadi incaran bandar narkoba
Waseso: Menurut bandar narkoba hukum di Indonesia masih lemah
Wacana Wapres JK dipanggil Pansus Pelindo II, ini kata Budi Waseso
Cara-cara gila Komjen Budi Waseso binasakan bandar narkoba
Kampanye anti narkoba, Budi Waseso bagi-bagi topi dan kaos di HI
Budi Waseso sebut di Indonesia bandar narkoba sulit dihukum mati
-
Mengapa Budi Waseso berpendapat Pramuka penting? Pasalnya, kata dia, kegiatan Pramuka sudah ada dari zaman kemerdekaan Indonesia. "Kalau kita bicara Pramuka jangan hanya sekarang. Artinya, itu harus berawal dari sejarah. Dari zaman kemerdekaan, sebelum kemerdakaan Pramuka itu sudah aktif dan sudah ada. Dulu namanya pandu-pandu disatukan jadi Pramuka.
-
Bagaimana menurut Budi Waseso, Pramuka seharusnya diterapkan? "Oleh sebab itu, mungkin kemarin Permen (Permendikbud) itu menurut saya harus dicabut. Karena kalau kita memulai dari itu ya kita harus scr keseluruhannya harus ada izin keppres-nya enggak. Artinya, tidak serta merta hanya melalui keputusan menteri," jelasnya.
-
Siapa yang menjenguk Budiono? Dalam kesempatan itu, Kepala Dinas Sosial Kota Semarang, Heroe Soekandar, menjenguk dan memberi bantuan sembako serta kasur untuk Budiono.
-
Apa permintaan utama Budi Waseso kepada Menteri Nadiem? Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka, Budi Waseso meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mencabut aturan yang yang mencabut Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah.
-
Siapa yang diminta Budi Waseso untuk mencabut aturan Pramuka? Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka, Budi Waseso meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mencabut aturan yang yang mencabut Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah.
-
Bagaimana Heru Budi Hartono ingin menyelesaikan masalah kemacetan di Jakarta? Menurut Heru, kondisi ini perlu dievaluasi bersama. Hal itu disampaikan Heru saat membuka focus group discussion (FGD) terkait penanganan kemacetan di Ibu Kota di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, pada Kamis (6/7). "Hari ini kita kumpul karena tuntutan dari masyarakat untuk diskusikan bagaimana salah satunya mengatasi kemacetan. Banyak masukan-masukan bagaimana kalau jam kerja dibagi. Terutama pada saat saya diskusi dengan Pak Kapolda, Pak dirlantas. Kalau jam 6 itu seperti air bah. Dari bekasi, Tangerang, Depok, jam yang sama menuju Jakarta."