Heru Bicara Macet Jakarta, Sebut Lalu Lintas Pagi Seperti Air Bah
Heru Budi mengatakan, lalu lintas di Jakarta pada pagi hari seperti air bah. Kondisi ini perlu dievaluasi bersama.
Heru Bicara Macet Jakarta, Sebut Lalu Lintas Pagi Seperti Air Bah
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengatakan, lalu lintas di Jakarta pada pagi hari seperti air bah. Menurut Heru, kondisi ini perlu dievaluasi bersama.
Hal itu disampaikan Heru saat membuka focus group discussion (FGD) terkait penanganan kemacetan di Ibu Kota di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, pada Kamis (6/7).
"Hari ini kita kumpul karena tuntutan dari masyarakat untuk diskusikan bagaimana salah satunya mengatasi kemacetan. Banyak masukan-masukan bagaimana kalau jam kerja dibagi. Terutama pada saat saya diskusi dengan Pak Kapolda, Pak dirlantas. Kalau jam 6 itu seperti air bah. Dari bekasi, Tangerang, Depok, jam yang sama menuju Jakarta."
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.
-
Apa penyebab kemacetan parah di Jakarta? 'Kalau kemarin itu karena banjir di beberapa titik banjir. Kalau tadi malam hanya kepadatan karena aktivitas masyarakat untuk buka puasa, itu saja,' jelasnya.
-
Dimana kemacetan semakin parah di Jakarta? Kondisi kemacetan lalu lintas kendaraan pada jam pulang kerja di Jalan Gatot Subroto, Jakarta
-
Kenapa kemacetan di Jakarta semakin parah? Indeks kemacetan DKI Jakarta naik dari peringkat ke-46 menjadi posisi ke-29 kota termacet di dunia. Berdasarkan riset TomTom InterInternational.
-
Kenapa kemacetan Jakarta makin parah? Kemacetan di Jakarta dari waktu ke waktu semakin parah. Hingga kini, macet menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah provinsi DKI.
-
Apa yang dilakukan untuk kurangi macet di Jakarta? Pemerintah Provinsi DKI Jakarta masih mengkaji rencana perubahan jam kerja di DKI Jakarta yakni masuk pada jam 08.00 WIB dan 10.00 WIB dengan harapan dapat mengurangi kemacetan hingga 50 persen.
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
merdeka.com
Menurutnya, jam pekerja di Jakarta bisa dibagi, ada yang masuk jam 08.00 WIB dan 10.00 WIB pagi. Dia mengatakan, perlu pembahasan mendalam untuk menerapkan kebijakan itu.
"Bagaimana solusinya, ada yang masuk jam 8, ada yang masuk jam 10, ini tergantung Bapak Ibu sekalian. Mari memberikan masukan, khususnya asosiasi atau pemilik gedung-gedung, pengelola, maupun Kementerian untuk bisa berdiskusi," kata Heru.
Mantan Wali Kota Jakarta Utara itu menjelaskan, hasil diskusi soal kemacetan ini akan dibahas lebih lanjut bersama Dewan Transportasi Kota Jakarta. "Saya tidak berpendapat. Tetapi hasil diskusi ini nanti kita bawa dibahas lebih kecil lagi dengan dewan transportasi DKI Jakarta. Tuntutan masyarakat antara lain seperti itu. Kami Pemda DKI sudah berusaha. Mungkin di sini ada perwakilan dari Depok Bekasi, Pemda DKI sudah berusaha," tutup Heru.
Sebelumnya, Heru meyakini dengan adanya pembagian jam kerja, kemacetan akan berkurang 30 persen. Terutama kemacetan di daerah Thamrin dan Gatot Subroto.
Kepala Dishub DKI Jakarta Syafrin Liputo di Balai Kota DKI Jakarta mengatakan, pembagian jam kerja juga mempertimbangkan biaya tambahan yang bakal dibutuhkan perusahaan, semisal pembayaran listrik bangunan yang akan ikut bertambah.
Wacana pembagian jam kerja pertama kali disampaikan Dirlantas Polda Metro, Kombes Latif Usman. Menurut Latif, waktu keberangkatan pekerja mesti diatur agar tidak menumpuk pada jam yang sama.
Usulan tersebut berdasarkan hasil pengamatan pihaknya yang menyebut mobilitas pekerja hingga pelajar berangkat pada jam bersamaan, sehingga mengakibatkan kemacetan di jalan. Latif menjelaskan kepadatan lalu lintas yang terjadi di Jakarta akibat seragamnya kegiatan pekerja dan sekolah di Jakarta. Dia mengupayakan agar adanya peraturan yang bisa membagi waktu aktivitas di masyarakat, sehingga mobilitas di jalan bisa terurai.