Buka bersama dengan eks napiter, Wali Kota Solo janji bantu bikin yayasan
Puluhan eks narapidana teroris (napiter) mengikuti kegiatan buka bersama dengan Wali Kota Solo F.X Hadi Rudyatmo, di rumah dinas Loji Gandrung, Selasa (12/6). Keakraban tercipta saat kegiatan tersebut dilakukan, apalagi waki kota mengenal baik sebagian dari napiter tersebut.
Puluhan eks narapidana teroris (napiter) mengikuti kegiatan buka bersama dengan Wali Kota Solo F.X Hadi Rudyatmo, di rumah dinas Loji Gandrung, Selasa (12/6). Keakraban tercipta saat kegiatan tersebut dilakukan, apalagi waki kota mengenal baik sebagian dari napiter tersebut.
Dalam kesempatan berbuka bersama itu, FX Hadi Rudyatmo atau akrab disapa Rudy berjanji akan membantu para eks napiter mendirikan sebuah yayasan.
-
Bagaimana cara mencegah tindakan terorisme? Cara mencegah terorisme yang pertama adalah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar. Pengetahuan tentang ilmu yang baik dan benar ini harus ditekankan kepada siapa saja, terutama generasi muda.
-
Bagaimana peran Ditjen Polpum Kemendagri dalam menangani radikalisme dan terorisme? Ketua Tim Kerjasama Intelijen Timotius dalam laporannya mengatakan, Ditjen Polpum terus berperan aktif mendukung upaya penanganan radikalisme dan terorisme. Hal ini dilakukan sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 7 Tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme Tahun 2020-2024.
-
Siapa saja yang terlibat dalam FGD tentang penanganan radikalisme dan terorisme yang diselenggarakan Ditjen Polpum Kemendagri? FGD melibatkan sejumlah narasumber dari berbagai instansi terkait. Mereka di antaranya Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Tengah, Binda Jawa Tengah, Satuan Tugas Wilayah Densus 88, serta Sekretaris Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah.
-
Bagaimana cara BNPT membantu para penyintas terorisme agar tetap berdaya? Selain itu, BNPT juga sering mengadakan agenda gathering yang ditujukan untuk menumbuhkan semangat hidup dan mengembalikan kepercayaan diri bagi para korban terorisme agar tetap berdaya.
-
Bagaimana caranya untuk memperkuat ideologi bangsa agar terhindar dari infiltrasi ideologi yang mengarah pada aksi terorisme? “Semua sila-silanya harus masuk ke hati. Namun, selama ini yang dirasa Pancasila hanya sekadar pengetahuan kognitif, belum menjadi belief system ke hati yang paling dalam, maka tanamkan itu dan insyaallah nilai-nilai yang tidak sesuai di hati akan terhindar dengan sendirinya,” ucapnya.
-
Apa tujuan dari FGD tentang penanganan radikalisme dan terorisme yang diselenggarakan Ditjen Polpum Kemendagri? Lebih lanjut, Handoko berharap, FGD Penanganan Radikalisme dan Terorisme ini dapat memberikan wawasan dan pemahaman dalam upaya penanganan penyebaran paham radikalisme dan terorisme. Dengan demikian, nantinya dapat terbangun stabilitas sosial politik dan keamanan dalam menjaga keutuhan bangsa Indonesia.
"Pemkot Solo akan membantu mendirikan yayasan bagi para eks napiter, ini adalah ide yang baik. Apalagi saya kenal dengan beberapa yang hadir saat ini," ujar Rudy.
Menurut dia, apa yang dilakukannya adalah melayani masyarakat tanpa pandang bulu. Negara, kata Rudy, harus hadir untuk rakyatnya. Seburuk apapun masa lalu seseorang, Rudy menilai, mereka tetap memiliki kesempatan untuk berubah ke arah yang lebih baik.
"Ini adalah silaturahmi, saya kenal dekat beberapa yang hadir, sampai sekarang. Ini tugas saya untuk melayani masyarakat," tandasnya.
Rudy menilai, para mantan napiter sangat membutuhkan pendampingan untuk menjadi lebih baik. Baik itu dari sisi penerimaan masyarakat sekitar maupun dari sisi ekonomi.
Gagasan untuk mendirikan yayasan bagi para eks napiter, menurut dia, adalah ide yang baik. Untuk itu, Pemkot Solo berkomitmen membantu mendirikan yayasan tersebut, termasuk soal konsep awal, perizinan, legalitas, manfaat dan lain-lain.
"Kita semua ingin ada perubahan ke depan yang baik. Beberapa napiter ini setelah keluar mengaku susah bekerja, kemudian mereka kerja serabutan. Ini harus dibenahi," tegasnya.
Lebih lanjut Rudy menyampaikan, yayasan yang digagas bersama tersebut, masih dalam tahap awal. Belum ada kesepakatan tentang akan bergerak ke di bidang apa dan lain sebagainya. Kendati demikian, pihaknya berjanji untuk tetap membantu dan mendampingi yayasan ini. Tujuannya, agar para eks napiter nantinya mendapatkan manfaat yang lebih baik.
"Tujuan lainnya adalah agar kondisi di Solo menjadi lebih kondusif. Saya selalu bilang ke mereka kalau ada masalah, tinggal SMS atau telepon saya. Pasti saya angkat atau saya telepon balik," kata Rudyatmo.
Rudy menjelaskan, jika nantinya yayasan tersebut sudah terbentuk, maka akan ditempatkan di Kota Solo. Selain dari Kota Solo, yayasan ini juga akan mengakomodir eks napiter yang berdomisili di Jateng dan Jogja.
"Kan sebentar lagi katanya ada banyak yang keluar. Maka mari bareng-bareng masuk ke yayasan ini," jelasnya.
Mantan narapidana terorisme jaringan Noordin M Top, Joko Tri atau Jack Harun yang turut hadir dalam acara tersebut mengapresiasi gagasan pembentukan yayasan dimaksud. Ia berharap yayasan itu dapat mengakomodir eks napiter Jateng dan Jogja sehingga ada peningkatan dari sisi perekonomian.
"Selain masalah ideologi, ekonomi menjadi satu alasan seseorang menjadi teroris. Apalagi bagi mereka yang akan segera keluar dari tahanan, menjadi sedikit lega karena bisa masuk ke sini, artinya ada harapan," katanya.
Pria yang ditangkap karena kasus Bom Kuningan 2004 tersebut menambahkan, akan merangkul mereka semua yang terlanjur ikut aksi terorisme terafiliasi ISIS yang tertangkap. Pria yang juga mengaku ikut merakit bom Bali 2002 itu ingin, setelah keluar, para napi terorisme bisa kembali menjadi orang yang diterima masyarakat dan berguna bagi sekitar.
Baca juga:
Kemensos rehabilitasi tujuh anak terduga teroris Surabaya dan Sidoarjo
Imam Besar Istiqlal nilai perlu kerja keras tangani masalah terorisme
Hidup mantan napi teroris
Jaringan teror baru rasa lama
BNPT pantau ratusan WNI pulang dari Suriah, dari tempat tinggal sampai pergaulan
Komisi III DPR pertanyakan kinerja BNPT untuk bina napi terorisme