Buka KTT Ke-42 ASEAN, Jokowi Sapa Khusus Tiga Pemimpin Negara
Ketiga pemimpin negara tersebut adalah Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim, PM Laos Sonexay Siphandone, dan PM Timor Leste Taur Matan Ruak.
Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sapaan khusus kepada tiga pemimpin negara saat membuka sidang pleno pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ke-42 ASEAN di Meruorah Convention Center, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Ketiga pemimpin negara tersebut adalah Perdana Menteri (PM) Malaysia Anwar Ibrahim, PM Laos Sonexay Siphandone, dan PM Timor Leste Taur Matan Ruak.
"Saya ingin menyambut Yang Mulia Dato Seri Anwar Ibrahim, Perdana Menteri Malaysia. Dan Yang Mulia Sonexay Siphandone, Perdana Menteri Laos. Dan juga Yang Mulia Taur Matan Ruak, Perdana Menteri Timor Leste. Selamat bergabung di keluarga ASEAN," kata Jokowi.
-
Apa yang Jokowi ajak untuk ditanggulangi di KTT ASEAN-India? "Selain itu kejahatan maritim juga harus kita tanggulangi seperti perompakan, penyelundupan manusia, narkotika, dan juga ilegal unregulated unreported IUU Fishing,"
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Apa yang Jokowi lakukan di Lampung? Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengunjungi Lampung. Salah satu tujuan kunjungan ini untuk mengecek jalan rusak di wilayah tersebut.
-
Apa saja yang diresmikan Jokowi di Sulawesi Barat? "Juga pembangunan 3 ruas jalan sepanjang 22,4 kilometer yang ditangani dengan Inpres Jalan Daerah," ucap Jokowi.
Ketiga pemimpin yang disebut secara khusus oleh Presiden Jokowi dalam sambutan itu memang baru pertama kali menghadiri KTT ASEAN. Anwar Ibrahim baru dilantik sebagai PM ke-10 Malaysia sejak 24 November 2022, atau sekitar 10 hari selepas penyelenggaraan KTT Ke-40 dan Ke-41 ASEAN di Phnom Penh, Kamboja.
Sonexay Siphandone diangkat menjadi PM Laos sejak 30 Desember 2022 sekaligus akan menjabat Keketuaan ASEAN 2024. PM Timor Leste Taur Matan Ruak untuk pertama kalinya menghadiri pertemuan pemimpin negara KTT ASEAN setelah secara prinsip diterima sebagai anggota ke-11 ASEAN akhir tahun lalu.
Perumusan peta jalan Timor Leste menjadi anggota penuh ASEAN menjadi salah satu pembahasan dalam KTT Ke-42 ASEAN di Labuan Bajo.
KTT Ke-42 ASEAN dihadiri langsung seluruh pemimpin negara organisasi kerja sama regional itu ditambah Timor Leste, kecuali Thailand dan Myanmar.
PM Thailand Prayur Chan-o-cha absen lantaran Negara Gajah Putih itu tengah mempersiapkan pemungutan suara pemilu yang dijadwalkan berlangsung pada tanggal 14 Mei 2023, sehingga mereka diwakili Deputi PM sekaligus Menteri Luar Negeri Don Pramudwinai.
Untuk junta Myanmar masih dikecualikan oleh ASEAN dari pertemuan-pertemuan tingkat tinggi organisasi kawasan tersebut karena dianggap gagal menerapkan Konsensus Lima Poin (5PC), yakni sebuah rencana perdamaian yang diinisiasi oleh para pemimpin ASEAN pada bulan April 2021 guna membantu mengakhiri konflik di Myanmar.
Sebelumnya, dalam sesi foto bersama selepas ketibaan para pemimpin ASEAN di venue, PM Sonexay berdiri persis di sebelah Presiden Jokowi di tengah-tengah barisan. Hal itu menandai Laos sebagai pemegang Keketuaan ASEAN 2024.
Pada keketuaan kali ini, Indonesia mengangkat tema ASEAN Matters: Epicentrum of Growth yang bermakna ASEAN relevan dan penting sebagai pusat pertumbuhan dunia.
Indonesia bertujuan memperkuat kapasitas dan efektivitas kelembagaan ASEAN sehingga mampu menjawab tantangan 20 tahun ke depan.
Indonesia akan mengawal kawasan menuju ASEAN 2045 yang perlu lebih adaptif, responsif, dan kompetitif dengan cara ASEAN way yang sejalan dengan prinsip Piagam ASEAN.
Dalam keketuaannya, Indonesia mengajak negara-negara ASEAN berperan aktif dan menawarkan ide serta solusi bagi perdamaian dan kemakmuran di regional.
Sebagai ketua, Indonesia juga bertujuan memperkuat pemulihan ekonomi dan menjadikan Asia Tenggara sebagai mesin pertumbuhan yang berkelanjutan.
(mdk/ray)