Buka pekan batik nasional, bibir Hatta kena cipratan cat
Acara pekan batik Pekalongan akan berlangsung sampai hari Minggu 7 Oktober.
Hari ini, Pemkot Pekalongan kembali menggelar pekan batik untuk memperingati hari batik nasional yang jatuh pada 2 Oktober lalu. Menteri Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Hatta Rajasa, turut hadir untuk meresmikan acara yang digelar di Komplek Pengrajin dan Pedagang batik Pekalongan.
Ada kejadian lucu saat Hatta akan membuka acara secara simbolis sekitar pukul 11.00 WIB. Penyebabnya, bibir ketua umum Partai Amanat Nasional itu terkena cipratan cat yang terisi dalam sebuah kendi.
Saat itu acara pekan batik akan dibuka. Sebagai bentuk peresmian, sebuah kendi berisi cat dibenturkan ke dinding. Saat kendi pecah, cat yang ada di dalam kendi malah muncrat ke arah Hatta dan beberapa pejabat lain yang mendampinginya. Beruntung cipratan cat hanya mengenai bibir Hatta.
Dalam pidato pembukaanya, Hatta berharap usaha batik yang dikerjakan warga bisa meningkatkan kesejahteraan hidup mereka. Di sisi lain, apa yang dilakukan Pemkot Pekalongan dengan menggelar pekan batik nasional ini bisa menginspirasi kota-kota yang lain.
"Kerajinan batik jangan hanya dilihat dari sisi ekonomi karena kain batik mempunyai kekuatan yang luar biasa. Saya yakin batik mempunyai kekuatan The Power of Culture dan kekuatan kreativitas sehingga tidak semua orang mampu membuat batik," kata Hatta di Pekalongan, Rabu (3/10).
Hatta menyatakan goresan tangan para pengrajin batik menghasilkan produk yang patut diperhitungkan. Meski beberapa daerah di Jawa memproduksi batik, tapi motif yang dihasilkan berbeda-beda dan masing-masing mempunyai ciri khas.
"Setiap daerah mempunyai corak dan potensi kekhasan budaya sendiri, seperti Kota Pekalongan dengan mengandalkan kerajinan batik. Sejumlah daerah memang bisa membuat kerajinan batik. Akan tetapi produk batik yang dihasilkan akan berbeda, seperti batik motif Jlamprang tidak akan sama dengan produk daerah lain," jelasnya.
Hatta juga mengajak masyarakat untuk menjaga batik sebagai warisan budaya Indonesia yang harus dijaga dan terus dilestarikan. Sebab, tidak semua orang bisa membatik.
"Ketika masyarakat punya uang banyak, janganlah harga batik yang dijual perajin batik itu ditawar. Hal itu sekaligus sebagai upaya menghargai para perajin batik," imbau.
Acara pekan batik ini akan berlangsung sampai hari Minggu 7 Oktober. Selain menampilkan pekalongan batik carnival, acara itu juga dimeriahkan dengan pesona seribu lampion.