Buka puasa sama Menteri Tedjo, MUI beri ceramah soal Islam Nusantara
Lanjut dia, ada dua makna Islam dari ayat terakhir yang diturun Allah.
Menko Polhukam Tedjo Edhy Purdijatno menggelar buka puasa bersama di lingkungan kementerian petang ini. Bukber diawali dengan ceramah agama dari Majelis Ulama Indonesia yang salah satunya membahas soal Islam Nusantara.
Dalam bukber yang digelar di halaman antara masjid Darussalam dan gedung utama Menko Polhukam ini, tampak hadir Ketua Dewan Pers Bagir Manan, Ketua Produk MUI Amidhan, jajaran Kemenko Polhukam dan beberapa perwakilan instansi lain.
Amidhan yang didaulat mengisi ceramah agama menyampaikan tiga tema pembahasan seperti metode penentuan satu Syawal, keutamaan Lailatul Qodar dan perihal Islam Nusantara yang sempat jadi perbincangan hangat dalam beberapa bulan ke belakang.
"Yang disebut Pak Aqil (Said Aqil Siradj) itu, ini terkait budaya dan sejarah, memang berbeda di Islam di tempat-tempat lain. Tapi oleh Guru besar UIN Jogja dia menyoalnya, Islam itu universal, apa nanti ada Islam Minang Kabau, Jawa Barat dan lainnya," kata Amidhan dalam ceramahnya, Selasa (14/7).
"Tapi yang dimaksud Said Aqil itu, Islam yang ada di Indonesia berakulturasi dengan budaya Indonesia, lebih ramah ada semacam tambahan dan tidak bertentangan dengan agama. Islam moderat, itu yang kita kehendaki," imbuh dia.
Lanjut dia, ada dua makna Islam dari ayat terakhir yang diturun Allah, yaitu Islam sebagai penyerahan diri kepada Allah dan makna damai yang bersifat horizontal. Di sini, kata dia, penyerahan diri tersebut merupakan bentuk iman yang sejati dan sifat damai merupakan tanda iman yang nyata.