Bukan mahasiswa berkebutuhan khusus, Farhan ke kampus naik motor
Muhammad Farhan yang disebut-sebut sebagai anak berkebutuhan khusus ternyata adalah anak yang mandiri. Dia selalu mengerjakan apa yang bisa dilakukannya sendiri. Ke kampus yang terletak di Depok pun Farhan sendiri.
Muhammad Farhan yang disebut-sebut sebagai anak berkebutuhan khusus ternyata adalah anak yang mandiri. Dia selalu mengerjakan apa yang bisa dilakukannya sendiri. Ke kampus yang terletak di Depok pun Farhan sendiri.
"Dia naik motor ke kampus. Dia punya SIM C dan A," kata Mansur, ayah Farhan, Rabu (19/7).
Sehari-hari Farhan memang lebih suka membaca buku dan berkutat dengan komputer. Bungsu dari empat bersaudara itu sejak balita sudah menunjukkan hobi membaca. Sudah ratusan buku yang dia baca. "Sudah sejak dua tahun dia membaca. Dia hafal nama-nama presiden," kata Elis, ibu Farhan.
Farhan memang tidak begitu banyak teman. Dia lebih memilih bergulat dengan buku-buku. Namun di lingkungan rumahnya, Farhan dikenal anak baik. "Dia suka negur ibu-ibu di sini. Dia kan suka bersepeda. Kalau ketemu orang dia suka negur," paparnya.
Bahkan untuk kegiatan lingkungan pun Farhan kerap dilibatkan. Dalam acara peringatan Hari Kemerdekaan pun, Farhan sering ikut serta. "Dia suka ikut-ikutan kalau acara 17-an. Tapi memang enggak berkumpul sama teman-temannya," kata F, salah satu tetangga Farhan.
Dia mengaku sering bertegur sapa dengan Farhan. Hanya saja sebatas tegur sapa saja. "Anaknya baik. Walaupun sudah ketemu dan negur nanti kalau ketemu ya negur lagi," ungkapnya.
Selama sekolah, Farhan selalu sekolah di sekolah reguler. F mengaku tidak tahu detail di mana Farhan sekolah. "Tapi sekolahnya umum kok (bukan SLB). Kalau enggak salah di Cilandak," pungkasnya.
Baca juga:
Kemenristek Dikti nilai bullying di Gunadarma masuk pelanggaran HAM
Kasus mahasiswa bully rekan berkebutuhan khusus, ini sikap Gunadarma
Terkait kasus bully, Gunadarma sedang lakukan investigasi
Wakil rektor Gunadarma sebut rekan Farhan cuma bermaksud bercanda
Gunadarma pastikan mahasiswa korban bullying tak berkebutuhan khusus
Polisi persilakan Gunadarma buat laporan kasus bullying
-
Bagaimana bullying tersebut terjadi? Dalam video tampak korban, AY (14), tak bisa berbuat apa-apa saat menjadi sasaran teman-teman sekelasnya. Dia dimaki dengan kata-kata kasar menggunakan bahasa setempat oleh para pelaku. Korban juga dipaksa sujud dan mencium kaki pelaku. Kepalanya didorong ke bawah oleh salah satu pelaku, sementara pelaku lain tertawa. Kemudian pelaku lain sengaja mendorong temannya dengan tujuan menimpa badan korban. Saat rambut korban berantakan, pelaku memaksanya berkaca ke layar ponsel.
-
Apa yang dimaksud dengan bullying? Bullying atau perundungan salah satu masalah sosial yang kerap terjadi di lingkungan sekolah, tempat kerja hingga dunia maya.
-
Siapa saja yang terlibat dalam kasus bullying? Dalam kasus bullying, terdapat beberapa pihak yang terlibat, yaitu pelaku, korban, dan saksi, dan masing-masing memiliki peran tersendiri. Pelaku adalah individu yang melakukan tindakan agresif dengan tujuan menyakiti atau mengintimidasi orang lain. Korban adalah orang yang menjadi sasaran dari tindakan bullying tersebut dan sering kali mengalami dampak negatif baik secara fisik maupun psikologis. Saksi adalah orang-orang yang menyaksikan atau mengetahui terjadinya bullying.
-
Apa itu bullying? Bullying adalah segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terus menerus.
-
Siapa yang menjadi korban bully di SMP tersebut? Kasus perundungan kembali terjadi di Sumatera Selatan. Kali ini menimpa seorang siswi SMP di Musi Banyuasin (Muba) menjadi korban bullying oleh lima teman kelasnya.