Bulog Pastikan Stok Beras di Jabar Aman
Bulog Pastikan Stok Beras di Jabar Aman. Operasi pasar mulai diintensifkan mengantisipasi kenaikan harga beras, sambil menunggu panen raya pada Februari atau Maret 2019.
Perum Bulog Divre Jabar menyatakan stok beras di Jabar mencapai 230.000 ton. Pihaknya siap menstabilkan harga dengan menggelar operasi pasar dengan mengeluarkan 1.000 ton setiap hari sambil menunggu masa panen di awal tahun 2019.
Kepala Divre Bulog Jabar, Ahmad Mamun mengklaim stok yang yang dimilik dinilai terbesar selama 10 tahun terakhir. Dengan jumlah itu, persediaan beras bisa mencapai 16 bulan. Stok tersebut sudah tersebar ke di 45 gudan Buloh di seluruh Jawa Barat.
-
Siapa yang menugaskan BULOG untuk mengimpor beras? “Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton”, ujar Tomi.
-
Apa yang dilakukan Bulog untuk menjaga stok beras di Indonesia? Badan Urusan Logistik (Bulog) hingga kini memiliki stok dengen volume ideal yakni 1,8 juta ton. Diketahui, untuk menjaga hal itu Bulog terus mendahulukan pengadaan gabah atau beras dalam negeri selama musim panen. Hingga pertengahan Juni 2024 Bulog telah menyerap produk petani dalam negeri sebanyak hampir 700 ribu ton.
-
Apa makanan tradisional dari Bangka Belitung yang terbuat dari beras? Salah satu makanan tradisional asal Bangka Belitung adalah Emping Beras. Uniknya, biasanya Emping terbuat dari melinjo, namun berbeda dengan Emping yang ada di Bangka. Emping dari Bangka terbuat dari beras.
-
Berapa berat Bumi? Menurut NASA, Massa Bumi berkisar 5,9722×1024 kilogram atau sekitar 13,1 septiliun pon.
-
Kenapa Jokowi meninjau Gudang Beras Bulog? Kepala Negara mengaku, hal itu harus dilakukan demi memastikan ketersediaan beras jelang momentum hari raya Lebaran yang sisa sepekan lagi.
-
Kenapa boraks berbahaya? Boraks dapat menumpuk dalam tubuh manusia dan menimbulkan berbagai gangguan kesehatan serius.
Operasi pasar mulai diintensifkan mengantisipasi kenaikan harga beras, sambil menunggu panen raya pada Februari atau Maret 2019. "Beras yang dialokasikan untuk OP berada di kisaran 1.000 hingga 2.000 ton beras per hari," ujar Ahmad Makmun di Gudang Bulog Cisaranten Kidul Jalan Gedebage, Rabu (3/1).
Ia menjelaskan, nantinya beras tersebut didistribusikan melalui pedagang pengecer, rumah pangan, Satgas Bulog, kios, dan penjualan langsung di beberapa pasar tradisional. Untuk awal, distribusi dilakukan sejumlah pasar tradisional di Kota Bandung, diantaranya di Pasar Kiaracondong, Sederhana, Andir, dan Pasar Baru.
Operasi Pasar kali ini, kata dia, dilakukan untuk mengantisipasi iklim dan bencana, sehingga daerah bisa langsung memanfaatkannya. Beras tersebut gabungan beras lokal dan impor 75.000 ton dari luar negeri dan 75.000 ton dalam negeri.
Di tempat yang sama, Sekda Provinsi Jabar, Iwa Karniwa, berdasarkan hasil evaluasi Tim Pemantau Inflasi Daerah (TPID) harga beras di Jabar di atas HET. Yakni, untuk beras premium sebesar Rp 12.800 per Kg dan beras medium Rp 9.450. Sebabnya, ada kemunduran waktu tanam.
Iwa mengatakan, realisasi penanaman padi di Jabar sekitar 583.640 atau realisasi tanamnya sekitar 87 persen. Sedangkan target tanamnya, sekitar 667.547 hektare.
Oleh karena itu, kata Iwa, belum lama ini presiden telah menggelar rapat dengan Perum Bulog untuk menstabilkan harga beras di seluruh Indonesia dengan menggelar OP.
"Kami akan serentak seluruh sub divre. Untuk membantu pemenuhan masyarakat penghasilan rendah," pungkasnya.
Baca juga:
Bulog Malang Pastikan Stok Beras Aman 6 Bulan ke Depan
Sepanjang 2018, Bulog Serap 3,2 Juta Ton Beras
Menko Darmin Ungkap Penyebab Operasi Pasar Bulog Tak Maksimal
Jelang Libur Tahun Baru, Bulog Jabar Pastikan Stok Beras Aman
Stok Aman, Bulog Yakin Tak Ada Kenaikan Harga Beras di Natal dan Tahun Baru
Menko Darmin: Kementan Anggap Produksi Jagung Cukup, Tapi Bulog Merasa Tak Punya Stok