Bupati Banyuwangi Acungi Jempol Dua Fotografer yang Bantu Pemasaran UMKM
Lewat karya fotografi, Zulfan dan Ady menawarkan jasa foto produk kepada pelaku UMKM secara gratis. Masing-masing foto produk UMKM kemudian diberikan kepada para pengusaha mikro untuk memperbagus konten promosi dagangannya`
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas memuji upaya dua orang fotografer produk asal Kabupaten Banyuwangi, Zulfan Tri Adji (28) dan Ady Sasmita (28). Kedua pemuda tersebut memiliki inisiatif membantu pemasaran produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di tengah lesunya penjualan akibat wabah virus corona (Covid-19).
Lewat karya fotografi, Zulfan dan Ady menawarkan jasa foto produk kepada pelaku UMKM secara gratis. Masing-masing foto produk UMKM kemudian diberikan kepada para pengusaha mikro untuk memperbagus konten promosi dagangannya, dengan harapan geliat penjualan kembali menguat.
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Apa penghargaan yang diraih Banyuwangi? Diserahkan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara, Kamis (31/8/2023), Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
"Inspirasi dari dua fotografer Banyuwangi yang membantu UMKM untuk foto produk secara gratis. Sudah puluhan UMKM dilayani hanya dengan mengirim sampel produk untuk difoto, hasilnya keren. Meningkatkan pemasaran di masa sulit ini," kata Anas melalui akun resminya, @azwaranas.a3, Rabu malam (22/4).
Anas mengatakan, upaya gotong royong di tengah wabah saat ini sangat diperlukan untuk saling membantu. Anas sendiri melalui akun instagramnya rutin membantu promosi produk-produk lokal UMKM Banyuwangi. Caranya dia lakukan dengan mempublikasi ulang produk UMKM yang menandai akun miliknya.
"Inisiatif gotong royong yang layak diacungi jempol. Tetap berbuat untuk sesama," ujarnya.
Dihubungi terpisah, Zulfan Tri Adji dan Ady Sasmita berinisiatif membantu UMKM secara sukarela lewat karya fotografi setelah mengetahui lesunya pasar akibat wabah corona.
"Sekarang banyak warung tutup, dan penghasilan turun. Saya dan teman saya Ady memang berniat membantu agar UMKM itu bangkit lagi. Produknya saya fotokan untuk membantu pemasarannya di media sosial, agar orang tertarik dan mau beli. Dan ini saya lakukan dengan sukarela, gratis," kata Zulfan.
Zulfan dan Ady kemudian membuat pengumuman "UMKM Bangkit" dalam poster dengan menawarkan foto produk gratis kepada pelaku UMKM. Hasilnya, saat ini sudah ada 78 UMKM yang masuk dalam daftar antrean foto produk.
"Sejak pekan kemarin sudah ada 78 UMKM yang daftar. Dan yang sudah saya foto bersama ady di rumah secara bertahap ada 40 produk UMKM. Rata rata produk camilan, minuman, ada juga makanan berat hanya beberapa. Saya fotokan sebagus mungkin, dengan harapan setiap orang tergiur memakan itu setelah melihat dari foto. Itu tujuan foto produk," katanya.
Dalam prosesnya, masing masing UMKM dibatasi mengirim 2 produk melalui jasa antar online untuk mencegah penyebaran virus corona. Tiap produknya pelaku UMKM akan mendapatkan 2 hingga 4 file foto yang dikirimkan via online.
Zulfan dan Ady juga memberi konsultasi via telepon kepada pelaku UMKM terkait kemasan produk sebagai kritik dan saran.
"Foto produk yang ribet kalau kemasannya jelek. Jadi harus saya tata agar bisa menarik kalau difoto. Saya dialog sama pelaku UMKM yang kemasan jelek, agar ada evaluasi juga. Property agar foto produk menarik semua dari saya, kalau bahan rempah dari UMKM," katanya.
Sementara itu, Ady Sasmita menambahkan, sementara ini dia dan Zulfan akan membatasi jumlah UMKM yang dibantu dalam pemotretan foto produk. Mereka juga memprioritaskan produk UMKM yang sudah memiliki registrasi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dari dinas kesehatan, kemudian produk dengan kemasan menarik dan ramah lingkungan.
"Karena hanya dua orang saya dan Zulfan, biar tidak kewalahan kami batasi sampai Ramadhan ini. Paling tidak sampai 150 UMKM," kata Ady.
Zulfan dan Ady sejak tiga tahun terakhir memiliki pengalaman menawarkan jasa foto produk berbayar di hotel, restoran maupun UMKM dengan tim bernama Banyuwangi Foto Produk. Selain aktif di bidang foto produk, kedua pemuda sebelumnya juga menawarkan jasa foto wedding maupun pernikahan.
Hanya saja saat ini jasa yang keduanya tawarkan dilakukan dengan sukarela, tanpa meminta imbalan.
(mdk/hhw)