Bupati Banyuwangi Dorong Lembaga Pendidikan Saling Kolaborasi
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas mengajak agar lembaga pendidikan bisa saling berkolaborasi dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran. Tidak hanya dengan sesama sekolah, namun juga dengan yayasan dan pondok pesantren.
Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas mengajak agar lembaga pendidikan bisa saling berkolaborasi dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran. Tidak hanya dengan sesama sekolah, namun juga dengan yayasan dan pondok pesantren.
"Sekolah perlu saling berkolaborasi jika ingin maju. Saat ini eranya berjejaring agar kita bisa saling kreatif. Tidak hanya sesama sekolah, namun juga institusi pendidikan lainnya seperti Ponpes (Pondok Pesantren)," kata Anas, Rabu (17/6).
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Apa penghargaan yang diraih Banyuwangi? Diserahkan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara, Kamis (31/8/2023), Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
Saat ini, para pelaku dunia usaha dan industri di wilayah selatan Banyuwangi bersama dewan pengasuh pesantren hingga para guru SMK 2 Mabadi'ul Ihsan sedang menggelar webinar workshop selama 6 hari, 15-20 Juni 2020.
Anas mengapresiasi kegiatan workshop yang membahas blue print atau landasan rinci untuk mendidik para siswa. Anas lalu mencontohkan kegiatan ekstra kurikuler yang bisa dikolaborasikan antar sekolah dan Ponpes, seperti kegiatan berkuda dan memanah, namun terkendala lapangan.
"Digelarnya workshop ini juga bagus. Ini menunjukkan kolaborasi yang baik dengan berbagai sektor. Kami senang dengan inisiatif ini. Ponpes yang lahannya luas bisa meminjamkan halamannya untuk dipakai area berkuda. Atau mungkin Ponpes yang handal dalam penguasaan bahasa Arab atau kesenian, bisa saling membagikan ilmunya ke sekolah lain," kata Anas.
Di samping itu, ujarnya, tetap perlu untuk menggali dan mengeksplor kelebihan yang dimiliki sekolah.
"Ini jadi moment penting bagi pesantren, yayasan dan sekolah. Harapan saya keterbukaan bisa terjalin antara kedua belah pihak, baik dari sekolah ke yayasan maupun sebaliknya. Sehingga ini akan menghasilkan kebaikan bagi keduanya," pesan Anas.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Sekolah SMK 2 Mabadi'ul Ihsan, Umar Said menyatakan kesiapannya untuk membangun sinergi dengan yayasan, pesantren dan sekolah lainnya.
"Kami siap membangun sinergi dengan yayasan, ponpes, sekolah dan berbagai pihak lainnya. Workshop ini endingnya, akan membuat blueprint sekolah dalam mendidik anak-anak 5 tahun ke depan. Kami akan tumbuhkan santri yang punya jiwa kompetensi dan entrepreneur yang unggul. Semoga ini bisa jadi pilot project SMK yang berbasis pesantren," jelas Umar.
(mdk/hrs)