Bupati Banyuwangi Minta Pengurus Rumah Ibadah Perketat Protokol Kesehatan
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas meminta kepada pengurus rumah ibadah agar memperketat pengawasan menjalani protokol kesehatan pencegahan Corona (Covid-19). Anas juga meminta agar para pengurus tempat ibadah tegas memberikan teguran hingga sanksi kepada jemaah yang melanggar protokol kesehatan.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas meminta kepada pengurus rumah ibadah agar memperketat pengawasan menjalani protokol kesehatan pencegahan Corona (Covid-19). Anas juga meminta agar para pengurus tempat ibadah tegas memberikan teguran hingga sanksi kepada jemaah yang melanggar protokol kesehatan.
"Misalnya, kalau ada warga yang ke Gereja atau Masjid tidak memakai masker, jangan sungkan untuk menolak agar mereka tahu kalau protokol ini penting," ujar Anas saat bertemu dengan para pendeta yang tergabung dalam Badan Musyawarah antar Gereja (Bamag) di Pendopo Kabupaten, Sabtu (4/7).
-
Apa yang dibangun di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Bagaimana cara Banyuwangi memanfaatkan insentif tersebut? “Sesuai arahan Bapak Wakil Presiden, kami pergunakan insentif ini secara optimal untuk memperkuat program dan strategi penghapusan kemiskinan di daerah. Kami juga akan intensifkan sinergi dan kolaborasi antara pemkab dan dunia usaha. Dana ini juga akan kami optimalkan untuk kegiatan yang manfaatnya langsung diterima oleh masyarakat,” kata Ipuk.
-
Kenapa Banyuwangi mendapatkan insentif lagi? Ini merupakan kali kedua mereka mendapatkan insentif karena dinilai sukses menekan laju inflasi serta mendongkrak kesejahteraan masyarakat.
-
Apa yang diserahkan oleh Presiden Jokowi di Banyuwangi? Total sertifikat tanah yang diserahkan mencapai 10.323 sertipikat dengan jumlah penerima sebanyak 8.633 kepala keluarga (KK).
-
Di mana Bandara Banyuwangi berlokasi? Bandara Banyuwangi menjadi bandara pertama di Indonesia yang berkonsep ramah lingkungan.
-
Apa penghargaan yang diraih Banyuwangi? Diserahkan Presiden RI Joko Widodo kepada Bupati Ipuk Fiestiandani di Istana Negara, Kamis (31/8/2023), Banyuwangi berhasil mempertahankan predikat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Terbaik 2022 se-Jawa dan Bali.
Anas mengatakan, simulasi peribadatan di era kebiasaan baru sudah mulai dilakukan di sejumlah rumah ibadah di Banyuwangi, mulai dari Masjid, Mushola, hingga Gereja. Tetap disiplin jalani protokol kesehatan, katanya wajib dilakukan agar kegiatan peribadatan bisa berjalan dengan nyaman dan aman dari Covid-19.
"Masjid, Gereja, maupun tempat ibadah yang lain sudah banyak yang dibuka. Kami minta agar pengelola rumah ibadah tetap disiplin menerapkan panduan new normal di tempat ibadah. Serta terus mengingatkan jemaahnya agar selalu patuh mengikuti aturan tersebut," katanya.
Menurutnya, bila rumah ibadah patuh menerapkan protokol Covid-19, maka akan menjadi contoh bagi masyarakat yang memiliki usaha maupun kegiatan yang berpotensi berinteraksi dengan banyak orang.
"Ini akan jadi contoh bagi umat yang punya latar belakang berbeda-beda. Misalnya, kalau ada pemilik kafe pasti dia akan ikut menerapkan protokol tersebut di tempat usahanya. Maka, teladan dari para pemuka agama ini penting," jelasnya.
Selain kepada umat, Anas juga meminta agar para tokoh agama dan tokoh masyarakat ikut berperan aktif melakukan pendisiplinan kepada warga di sekelilingnya tentang pentingnya memakai masker, jaga jarak, cuci tangan pakai sabun, hingga tidak bepergian ke luar daerah, utamanya zona merah.
"Ini bisa disiasati dengan membentuk gugus tugas di masing-masing tempat ibadah. Gugus tugas ini diharapkan aktif keliling mengingatkan warga tentang protokol kesehatan guna mencegah penularan Covid-19," kata Anas.
Sementara itu, Ketua BAMAG Pendeta Anang mengungkapkan kesiapannya untuk lebih kengedepankan protokol kesehatan dalam penyelenggaraan ibadah di Gereja. Dia mengatakan sejak mulai melakukan simulasi new normal awal Juni lalu, Gereja yang dinaunginya telah menjalankan protokol Kesehatan Covid 19. Salah satunya, membatasi jumlah jemaat dalam kegiatan peribadatan.
"Sejak simulasi new normal, peribadatan kami lakukan dengan sangat terbatas di gereja. Ibadah hanya diisi setengah jemaat gereja. Para jemaat juga kami wajibkan memakai masker dan jaga jarak. Untuk menghindari melubernya jemaat, Ibadah raya kami di hari Minggu kami buat dua kali," kata Anang.
(mdk/hhw)