Bupati Suharsono akan urus ijazah SMA hingga Parangtritis
Suharsono mendapat laporan dari warga terkiat adanya ijazah SMA milik warga yang masih ditahan sekolah.
Pada masa kampanye, Suharsono mendapat laporan dari warga terkiat adanya ijazah SMA milik warga yang masih ditahan sekolah karena belum melunasi biaya sekolah. Pada hari pertamanya kerja sebagai Bupati Bantul, hal itu yang pertama kali akan diurus oleh Suharsono.
"Saya akan minta keterangan dulu, menggali informasi, kita akan selidiki ijizah yang masih ditahan itu," katanya usai serah terima jabatan, Kamis (18/2).
Dia pribadi merasa penasaran dengan laporan itu. Bagaimana bisa sekolah sebagai institusi pendidikan justru menahan ijazah siswa yang sebenarnya mempersulit siswa ketika hendak melanjutkan pendidikan tinggi atau untuk bekerja.
"Hambatannya apa, permasalahannya apa. Ini terjadi di SMA swasta maupun negeri. Kita harus segera urus ini," ujarnya.
Dia pun berjanji akan mengambil ijazah tersebut dan diberikan kepada yang berhak.
"Kita akan ambil ijazah yang ditahan itu," tegasnya.
Secara menyeluruh, sektor pendidikan adalah satu yang menjadi fokusnya dalam pembangunan Bantul. Dia menyadari jika sumber daya manusia menjadi kunci pokok dari sebuah pembangunan.
"Kita bicara pendidikan ini karena sadar, untuk melakukan perubahan orang harus berpendidikan, mau bicara pembangunan, kita harus tahu bagaimana sumber daya manusia kita. Itu pentingnya," terangnya.
Terkait Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X yang menyinggung soal keberadaan Parangtritis dan Gumuk Pasir yang menjadi salah satu icon pariwisata di Bantul.
Sultan bahkan meminta para Bupati mengubah mindset dari among tani ke dagang layar seperti apa yang dilakukan oleh nenek moyang.
Menanggapi itu, Suharsono mengaku sudah memikirkannya sejak lama. Dia merasa sedih melihat Parangtritis yang dari sejak zaman dia masih muda hingga sekarang nyaris tidak ada perubahan signifikan.
"Parangtritis itu begitu-begitu saja. Padahal potensinya besar. Saya akan menarik investor untuk mengembangkan. Tidak mau yang abal-abal, begitu kontrak, jalan, harus jadi," katanya.
Investasi itu nantikan akan difokuskan pada pengembangan pariwisata. Dia memiliki cita-cita agar Parangtritis bisa menjadi pusat pariwisata yang akan mendatangkan banyak keuntungan, baik secara langsung untuk rakyat mau pun pendapatan daerah.
"Tentu nanti akan menyerap banyak tenaga kerja dan mengurangi angka pengangguran," tambahnya.
Tidak hanya itu dia pun akan mensinergikan program pemerintah pusat maupun daerah dalam pemanfaatan kekayaan alam di Bantul. Seperti diketahui, Presiden Jokowi sudah mencanangkan proyek listrik 35ribu megawatt dengan tenaga bayu di Pantai Goa Cemara, Bantul.
"Saya ingin pesisir pantai nanti bisa dimanfaatkan dengan baik. Banyak potensi yang bisa dikembangkan," pungkasnya.