Butet: Pisowanan Agung yang membedakan Yogya dengan kota lain
Hal tersebut bisa terjadi karena Yogya memiliki kekuatan kebudayaan yang kuat.
Seniman kondang Butet Kartarajasa mengaku kagum dengan kebudayaan Yogyakarta. Terlebih lagi dengan Pisowanan Agung yang dilakukan warga Yogyakarta.
Menurutnya Pisowanan Agung inilah yang membuat Yogyakarta menjadi beda dengan kota lainnya di Indonesia.
"Pisowanan Agung ini yang membedakan Yogya dengan kota lain di Indonesia, tidak mungkin terjadi di kota lain," katanya kepada wartawan di sela-sela acara Pisowanan Agung di Pagelaran Kraton Yogyakarta, Sabtu (7/3).
Dia mengatakan hal tersebut bisa terjadi karena Yogya memiliki kekuatan kebudayaan yang kuat.
"Sebuah logo dirayakan seluruh isi kota, pegawai, PNS, pedagang, pelajar, semua merayakan. Kenapa bisa terjadi? Karena akar kebudayaan masih kuat, bukan karena dibayar, nonton di pinggir Malioboro datang sendiri, di politik pasukan nasi bungkus, ini kekuatan kebudayaan. Hal yang mustahil bisa terjadi di kota lain," tambahnya.
Dia pun berharap lewat Pisowanan ini warga Yogyakarta bisa menghayati bersama makna Yogya Gumregah yang dicitrakan dalam logo baru Yogya Istimewa.
"Hasil logo yang merupakan partispasi masyarakat harus dihayati bersama, dilaksanakan," ungkapnya.
Sementara itu mantan Wali Kota Yogyakarta Herry Zudianto yang juga bagian dari tim sebelas rebranding logo Yogya berpesan agar logo Yogya Istimewa yang baru tidak menjadi logo kosong. Tetapi dimaknai dengan semangat Yogya Gumregah.
"Pisowanan Agung ini jangan sekadar acara biasa, tapi Sultan ingin ini menjadi peristiwa budaya yang menjadi komitmen masyarakat untuk mengisi dan mewujudkan Yogya yang istimewa," tandasnya.