Cagub Jatim Ini Merasa Masih Keturunan Pangeran Diponegoro
Luluk Hamidah adalah calon gubernur Jatim nomor urut satu.
Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 1, Luluk Nur Hamidah tampak selalu memakai turban (penutup kepala) saat beraktivitas di luar rumah. Ternyata, Luluk kerap mengenakan turban karena masih memiliki garis keturunan dengan Pangeran Diponegoro.
Ia mengatakan, keluarganya adalah generasi kelima dari keluarga Diponegoro.
- Bila Terpilih jadi Gubernur Jatim, Luluk Janji Beri Tunjangan ke Ibu Rumah Tangga
- Eks Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba Divonis 8 Tahun Penjara
- Penetapan Nomor Urut Pilkada Jatim: Luluk-Lukmanul 1, Khofifah-Emil 2, Risma-Gus Hans 3
- MA Ubah Syarat Batas Usia Calon Kepala Daerah, Kaesang Bisa Maju Pilgub Jakarta 2024
"Diponegoro itu sudah seperti figur yang menjelma dalam diri saya, sudah sangat dekat. Apa lagi konon katanya, keluarga kami merupakan masih keturunan Diponegoro, generasi kelima atau berapa," kata Luluk dalam keterangan tertulis yang diterima merdeka.com, Senin (11/11).
Politisi PKB ini juga senang mengenakan turban karena terinspirasi dari banyak tokoh laki-laki pada zaman dahulu. Salah satunya Pangeran Diponegoro.
"Aku tuh terinspirasi dari tokoh-tokoh laki pada zaman dahulu, misalnya kakek-kakek aku itu pakai udeng-udeng (turban), kemudian Diponegoro," katanya.
Luluk Pede Sebut Dirinya Populer di Jatim
Di sisi lain, Luluk meyakini bahwa dirinya tidak kalah populer dibandingkan dua calon lainnya yaitu Khofifah Indar Parawansa dan Tri Rismaharini.
Luluk mengatakan, meski secara survei dirinya masih berada di urutan ketiga, namun banyak masyarakat Jawa Timur yang mengenal dirinya sebagai calon gubernur dan politisi.
"Kalau di warung-warung kopi itu justru suara Luluk tidak tertinggal, apa lagi suara langit, mungkin kalau di survei iya, tertinggal, tetapi itu hal yang biasa," kata Luluk
Luluk mengungkapkan alasan mengapa dirinya tak kalah populer dengan dua calon lainnya. Menurutnya, dibandingkan dua calon tersebut, ia merupakan calon gubernur yang tidak punya beban dan masalah di Jawa Timur.