Cak Imin dan Bachtiar Nasir ajak umat redam isu SARA & ujaran kebencian
Jika tak segera diredam, keutuhan NKRI menjadi pertaruhan.
Isu SARA dan ujaran kebencian semakin marak di media sosial. Hal itu mampu merusak persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Jika tak segera diredam, keutuhan NKRI menjadi pertaruhan.
"Hal itu bisa membahayakan kesatuan dan persatuan umat. Disadari atau tidak kondisi tersebut acapkali menimbulkan gesekan di masyarakat," tutur Ketua Kornas Nusantara Mengaji, Jazilul Fawaid di Jakarta, Rabu (29/11).
Jazilul mengungkapkan Nusantara Mengaji ingin berupa untuk menggelorakan persatuan dan kesatuan umat, di antaranya dengan menggelar peringatan Maulid Nabi dan Khataman Alquran di Masjid Darul Quran Institut Perguruan Tinggi Ilmu Alquran (PTIQ), Jakarta, Kamis (30/11). Dia mengatakan, acara tersebut akan dihadiri ulama-ulama besar.
"Ustaz Bahtiar Nasir LC MM (Ketua GNPF-MUI), Dr A Muhaimin Iskandar, M.Si (Panglima Santri Nusantara), Prof Nasaruddin Umar (Imam Besar Masjid Istiqlal dan sekaligus Rektor PTIQ Jakarta), KH Syarif Rahmat (Ketua Padepokan Sunan Kalijaga dan PengasuhPesantren Ummul Quro) serta Ustaz Deden M Makhyaruddin (Ketua Indonesia Muroja'ah)," ujar Jazilul.
Menurut Jazilul, di tengah trend masyarakat yang serba pragmatis seperti saat ini, umat harus selalu diajak untuk memupuk persatuan dan kesatuan baik melalui peringatan hari besar Muslim maupun melalui kegiatan peningkatan spiritual seperti Khataman Alquran.
Peringatan maulid yang digelar Nusantara Mengaji tersebut akan dimulai dengan khataman Alquran yang disemarakkan oleh para penghafal Alquran dari Perguruan Tinggi Ilmu Alquran (PTIQ) dan Institut Ilmu Alquran (IIQ) Jakarta.
"Dengan kehadiran tokoh yang berpengaruh di atas semoga persatuan umat semakin kokoh," imbuh Jazilul.
Baca juga:
Cak Imin dinilai cocok dampingin Prabowo di Pilpres 2019
Cak Imin: Hampir semua kiai Jatim dukung Gus Ipul
Representasi nasionalis & Islam nusantara, Jokowi-Cak Imin dinilai pas buat 2019
PKB ajak Khofifah bersaing sehat dan terbuka di Pilgub Jatim 2018
Din Syamsuddin imbau santri dan ulama untuk tampil di tingkat international
-
Kapan Maulid Nabi diperingati? Hari kelahiran Nabi Muhammad SAW jatuh pada 12 Rabiul Awal setiap tahunnya. Hal ini bersumber dari hadis yang diriwayatkan Imam Ibnu Ishaq dari Ibnu Abbas,وُلِدَ رَسُولُ اللَّهِ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ، لِاثْنَتَيْ عَشْرَةَ لَيْلَةً خَلَتْ مِنْ شَهْرِ رَبِيع الْأَوَّلِ، عَام الْفِيلِArtinya: "Rasulullah dilahirkan di hari Senin, tanggal dua belas di malam yang tenang pada bulan Rabiul Awal, Tahun Gajah."
-
Apa makna dari peringatan Maulid Nabi? Maulid Nabi menjadi momen bagi umat Islam untuk mengenang dan mengapresiasi kehidupan, perjuangan, dan ajaran-ajaran Nabi Muhammad sebagai teladan utama dalam beragama dan berkehidupan.
-
Bagaimana cara merayakan Maulid Nabi di Indonesia? Tradisi-tradisi ini tidak hanya merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan nilai-nilai keagamaan dalam masyarakat Indonesia.
-
Kapan Maulid Nabi dirayakan? Maulid Nabi biasanya dirayakan pada tanggal 12 Rabiul Awal dalam kalender Hijriyah.
-
Bagaimana cara memperingati Maulid Nabi di Indonesia? Umumnya, umat Muslim di Indonesia memperingati Maulid Nabi dengan berbagai acara. Seperti pengajian, doa bersama, membaca salawat, dan amal saleh lainnya.
-
Apa yang dirayakan dalam tradisi Maulid Nabi di Indonesia? Maulid Nabi adalah peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW yang diperingati setiap tahun oleh umat Islam di seluruh dunia. Di Indonesia, tradisi Maulid Nabi tidak hanya menjadi momen beribadah, tetapi juga momen berbagi, merayakan, dan melestarikan tradisi turun temurun.