Calon Pengantin Wanita Hilang Jelang Pernikahan, Keluarga Pria Tuntut Ganti Rugi
Pihak keluarga pria meminta uang ganti rugi sebesar Rp25 juta.
Pihak keluarga pria meminta uang ganti rugi sebesar Rp25 juta.
Calon Pengantin Wanita Hilang Jelang Pernikahan, Keluarga Pria Tuntut Ganti Rugi
Calon pengantin wanita di Palembang, JN (24), menghilang sepekan jelang pernikahan. Keluarga calon pengantin pria menuntut ganti rugi karena menduga JN sengaja kabur.
Total ganti rugi yang diajukan sebesar Rp25 juta. Uang itu terdiri dari pengganti mahar Rp20 juta dan uang tebus malu sebanyak Rp5 juta.
Hal itu terungkap dari hasil pertemuan dua keluarga beberapa hari lalu. Permintaan ganti rugi tersebut dinilai keluarga wanita cukup memberatkan.
"Kami dimintai ganti Rp25 juta, katanya buat pengganti mahar dan uang tebus malu," ungkap paman JN, Dahri, Senin (4/12).
Dahri menyebut ganti rugi tak pantas diminta di saat keberadaan JN belum diketahui. Hal itu menambah beban keluarga, satu sisi kehilangan anak dan sisi lain harus membayar ganti rugi tersebut.
"Ya kami anggap tidak pantas untuk saat ini karena keluarga masih terpukul, masih memikirkan anaknya, masih sibuk mencari," kata Dahri.
Dahri mengaku tak menduga keluarga calon pengantin pria meminta ganti rugi. Sebab, pertemuan kedua belah pihak awalnya untuk mencari jalan keluar dalam menghadapi situasi ini.
Parahnya lagi, keluarga calon pengantin pria menuduh ada persengkokolan di keluarga JN. Mereka menuding JN dan keluarga sengaja ingin menggelapkan uang mahar sebelum pernikahan digelar.
Meski dibantah berkali-kali, keluarga pria tak mau tahu. Lantaran didesak dan ancaman pelaporan ke polisi, keluarga JN terpaksa menandatangani surat pernyataan ganti rugi.
"Kami diizinkan pulang tapi ayah JN tidak boleh karena harus ditahan. Karena itulah kami turuti kemauan mereka," kata Dahri.
Diberitakan sebelumnya, duka mendalam dialami keluarga BS (53) karena anak gadisnya, JN (24) hilang. Padahal, JN bakal melangsungkan pernikahan Minggu ini.
JN awalnya diajak makan calo suaminya, SP, di sekitar tempat pemakaman umum Borang, Sako, Palembang, Senin (27/11). SP pamit untuk mengembalikan sepeda motor yang dipinjam dari temannya.
Sekembali di warung makan, SP panik bukan main karena tunangannya itu tak lagi di tempat. Nomor ponselnya juga dalam status tak aktif sehingga sulit dihubungi.
SP mendatangi rumah korban, namun belum pulang. Hal itu membuat keluarga mencari-cari di mana pun tempat yang biasa didatangi korban, lagi-lagi tak ada hasil.
Akhirnya keluarga melaporkan kasus ini ke kantor polisi. Harapannya keberadaan korban diketahui dan berhasil ditemukan dalam kondisi selamat.
Ibu korban, LN tak bisa menyembunyikan kesedihannya. Betapa tidak, anak gadisnya bakal menikah pada 3 Desember 2023 dan undangan sudah disebar.
"Kami tidak tahu harus bagaimana, dia menghilang begitu saja, padahal sebentar lagi mau menikah," kata LN, Jumat (1/12).
Selama ini korban tak ada masalah dengan calon suaminya dan keluarganya. Hal itu membuat keluarga tak bisa menerka penyebab hilangnya korban.
"Selama ini baik-baik saja, malah dia sibuk ngurus persiapan pernikahannya. Memang orangnya tertutup, tapi kami lihat tidak ada masalah," kata LN.
Atas kejadian ini, kedua keluarga sepakat menunda pernikahan hingga korban ditemukan. Mereka kini fokus mencari korban dibantu pihak kepolisian.
"Doa kami cuma JN kembali pulang dalam keadaan sehat, itu saja," kata LN.
Kapolsek Sako Palembang Kompol Sulis membenarkan adanya laporan orang hilang. Calon suaminya mengaku tidak memiliki masalah dengan korban sebelumnya.
"Korban hilang saat calon suaminya pamit mengembalikan motor ke temannya, tadinya mereka makan bareng," kata Sulis.
Polisi telah menyebar foto korban dengan harapan siapa pun yang melihatnya bisa menghubungi kantor polisi terdekat. Pelacakan sulit dilakukan lantaran nomor ponselnya tak aktif lagi.
"Penyebabnya tidak tahu karena baik-baik saja. Mudah-mudahan korban bisa segera ditemukan," kata Sulis.