Calon Pengantin Wanita Kabur, Keluarga Dapat Pesan Ini Dari Dukun
Keluarga tidak mengetahui alasan JN kabur pada detik-detik hari pernikahan.
Pelaporan ke polisi akan orang hilang untuk membantu pelacakan pun sudah dilakukan, namun belum ada hasil.
Calon Pengantin Wanita Kabur, Keluarga Dapat Pesan Ini Dari Dukun
Seorang wanita berinisial JN (24), semestinya duduk bersanding dengan pria idamannya, SP (25), pada Minggu (3/12) kemarin. Namun JN justru menghilang sepekan jelang hari H sehingga membuat keluarga bersedih.
Sejak hilang, keluarga terus mencari keberadaan JN. Beragam upaya mereka lakukan agar wanita itu ditemukan. Rumah setiap teman dan kenalannya didatangi setiap hari, tapi hasilnya nihil. Pelaporan ke polisi akan orang hilang untuk membantu pelacakan pun sudah dilakukan, namun belum ada hasil.
Keluarga juga meminta bantuan orang pintar untuk memberi petunjuk keberadaan JN. Mereka sampai lupa berapa 'dukun' yang didatangi saking banyaknya.
Dari sekian orang pintar, hampir semuanya menyebut JN masih berada di Palembang. JN sangat berkeinginan pulang tapi malu yang membuatnya menahan diri.
'Bacaan' orang pintar itu sedikit memberikan rasa lega bagi keluarga. Betapa tidak, mereka harap-harap cemas dengan hilangnya JN, takut terjadi apa-apa dengannya.
"Kami sekeluarga besar masih sedih, bingung mau ngapain lagi. Sudah banyak cara kami jalani, belum ada hasil," ungkap paman JN, Dahri, Selasa (5/12).
Keluarga tidak mengetahui alasan JN kabur pada detik-detik hari pernikahan. Tunangannya menyebut tidak ada masalah apapun, termasuk dengan keluarga calon mertuanya. Orang pintar juga tidak mengungkap penyebabnya. Mereka hanya memperkirakan lambat laun JN akan pulang ke rumah.
"Mudah-mudahan beberapa hari ke depan JN pulang. Kami mohon kembali ke rumah, kami menerima, tidak bakal marah atau apa, yang kami harapkan cuma pulang," kata Dahri.
Di saat masih berduka, keluarga calon mempelai pria justru meminta ganti rugi karena pernikahan itu batal. Tak tanggung-tanggung, uang yang diminta sebanyak Rp25 juta, dengan rincian Rp20 juta untuk ganti mahar dan Rp5 juta untuk tebus malu.
Keluarga pria bahkan menuding hilangnya JN akibat persengkokolan dengan keluarga. Mereka menuduh sudah direncanakan dengan maksud menggelapkan mahar.
Parahnya lagi, mereka mengancam akan mempolisikan kasus ini dengan maksud ayah JN dipenjara jika tuntutan tidak dikabulkan. Alhasil, keluarga JN terpaksa menandatangani persetujuan ganti rugi yang dituntut.
"Kami anggap tidak pantas untuk saat ini karena keluarga masih terpukul, masih memikirkan anaknya, masih sibuk mencari. Ini malah dibebankan lagi dengan bayar ganti rugi," kata Dahri.
Diberitakan sebelumnya, duka mendalam dialami keluarga BS (53) karena anak gadisnya, JN (24) hilang. Padahal, JN bakal melangsungkan pernikahan Minggu (3/12).
JN awalnya diajak makan calo suaminya, SP, di sekitar tempat pemakaman umum Borang, Sako, Palembang, Senin (27/11). SP pamit untuk mengembalikan sepeda motor yang dipinjam dari temannya.
Sekembali di warung makan, SP panik bukan main karena tunangannya itu tak lagi di tempat. Nomor ponselnya juga dalam status tak aktif sehingga sulit dihubungi.
SP mendatangi rumah korban, namun belum pulang. Hal itu membuat keluarga mencari-cari di mana pun tempat yang biasa didatangi korban, lagi-lagi tak ada hasil.
Akhirnya keluarga melaporkan kasus ini ke kantor polisi. Harapannya keberadaan korban diketahui dan berhasil ditemukan dalam kondisi selamat.
Keluarga tak bisa menyembunyikan kesedihannya. Betapa tidak, anak gadisnya bakal menikah dan undangan pun sudah disebar.