Calon siswa SMA di Jabar mengeluh sulit akses pendaftaran online
Calon siswa SMA di Jabar mengeluh sulit akses pendaftaran online. Menurut Ketua Tim Pemantau PPDB Provinsi Jawa Barat Iwan Hermawan, pihaknya banyak menerima keluhan tentang buruknya kualitas situs tersebut baik dari orangtua maupun siswa.
Masyarakat mengeluhkan pelaksanaan penerima peserta didik baru (PPDB) tingkat SMA dan sederajat di Jawa Barat. Keluhan dirasakan orangtua siswa karena sulitnya mengakses informasi dalam pendaftaran berbasis online.
Dinas Pendidikan Jawa Barat sendiri yang mengambil alih penerimaan dari kabupaten/kota langsung berinovasi dengan membuat situs ppdb.disdik.jabarprov.go.id. Menurut Ketua Tim Pemantau PPDB Provinsi Jawa Barat Iwan Hermawan, pihaknya banyak menerima keluhan tentang buruknya kualitas situs tersebut baik dari orangtua maupun siswa.
"Persoalan banyak dikeluhkan dari pendaftar ke SMA, sedangkan yang SMK memang relatif lebih lancar. Ini harus diperbaiki," kata Iwan di Bandung, Rabu (5/7).
Dia mengatakan, calon pendaftar juga kesulitan mendapatkan informasi mendasar, salah satunya peringkat sekolah yang dituju. Padahal, kata dia, hal ini sangat penting untuk mengetahui peluang siswa diterima di sekolah pilihan.
Dia memang mengapresiasi inovasi yang dilakukan Disdik Jabar dengan pemberlakuan online sebagai rekrutmen siswa baru. Karena jika harus kembali ada manual itu akan memunculkan lagi budaya titip anak.
"Offline itu berbahaya. Susah memantau ke masing-masing sekolahnya," imbuhnya.
Di sisa waktu ini, dia berharap pihak terkait bisa segera memperbaiki kekurangan yang ada terkait PPDB. "Bantu masyarakat, jangan sampai kesulitan mendaftar," lanjutnya.
Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari meminta, meminta pihak terkait segera memperbaikinya untuk menjaga kualitas penerimaan siswa didik ini. "Perbaikan sistem IT menjadi solusi, tidak ada cara lain," katanya saat dikonfirmasi terpisah.
Sistem penerimaan secara daring ini kualitasnya harus lebih ditingkatkan karena akan menghadirkan transparansi.