Cara BSSN Jaga Ruang Digital RI: Platform Pertukaran Informasi Dini Ancaman Siber
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) berkomitmen untuk menjaga ruang digital Indonesia tetap aman. Sejumlah cara dilakukan, termasuk pertukaran informasi.
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) berkomitmen untuk menjaga ruang digital Indonesia tetap aman.
Cara BSSN Jaga Ruang Digital RI: Platform Pertukaran Informasi Dini Ancaman Siber
Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) berkomitmen untuk menjaga ruang digital Indonesia tetap aman. Sejumlah cara dilakukan, termasuk pertukaran informasi dini ancaman siber.
BSSN menggelar Forum Komunikasi dan Koordinasi NAT-CSIRT. Dengan tema Strategi Optimalisasi Pengelolaan Pertukaran Informasi Dini Ancaman Siber Lingkup Nasional dan ISAC Ransomware.
Computer Security Incident Response Team (CSIRT) adalah tim yang menyediakan pelayanan dalam mencegah, menanggulangi dan menanggapi insiden keamanan siber.
- Pangkas Kesenjangan Digital, 1.000 Lokasi di Indonesia Timur Bakal Kebagian Internet Berbasis Satelit
- Wujudkan Pemilu Damai, Kemenkominfo Ingatkan ASN Jaga Netralitas di Ruang Digital
- Platform Ini Bisa Bantu Pekerja Bebas Utang Pinjol, Begini Cara Kerjanya
- Pesan Menggelitik Menkominfo Budi: Saya Pro Digital, Asal Jangan Suami dan Istri Jadi Digital
CSIRT bertanggung jawab atas penerimaan, pemantauan dan penanganan laporan dan aktivitas insiden keamanan siber.
Tim CSIRT akan bertanggung jawab penuh untuk memonitor dan mengelola berbagai isu-isu terkait dengan keamanan internet untuk menjaga aset informasi dan komunikasi dari seluruh unit-unit aktifitas organisasi.
Deputi Bidang Operasi Keamanan Siber dan Sandi BSSN Dominggus Pakel mengatakan, kegiatan ini bertujuan agar CSIRT yang telah terbentuk di semua sektor Infrastruktur informasi vital Indonesia dapat meningkatkan dan mengevaluasi kemampuan dalam penanggulangan dan pemulihan insiden siber serta pertukaran informasi terkait ancaman siber.
"Saya harapkan forum ini dapat mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi CSIRT organisasi pada sektor Infrastruktur Informasi Vital di Indonesia, untuk terus aktif saling berkolaborasi, bersinergi, dan berbagi informasi guna mendukung efektivitas penyelenggaraan CSIRT, dari aspek layanan, sumber daya penyelenggara, dan kematangan keamanan siber,"
Deputi Bidang Operasi Keamanan Siber dan Sandi BSSN Dominggus Pakel
Direktur Operasi Keamanan Siber BSSN Andi Yusuf mengatakan, dengan adanya paradigma pergeseran keamanan siber dari passive security menjadi reactive security kemudian proactive security hingga saat ini berada di titik collaborative security.
Sehingga, diperlukan adanya kolaborasi dan sinergi baik antar bagian maupun antar stakeholder yang membutuhkan adanya sharing informasi antar organisasi sehingga tercipta keamanan yang kolaboratif dan efisien.
“Dengan adanya inisiasi platform pertukaran informasi dini ancaman siber, diharapkan dapat memiliki manfaat yaitu sebagai wadah untuk saling berbagi informasi dini ancaman siber,” ujar Andi Yusuf.
“Untuk meningkatkan kewaspadaan, membantu dalam mengoptimalkan pelaksanaan tanggap insiden siber, membentuk komunitas berbagi informasi dini ancaman siber, dan meningkatkan kematangan pengetahuan melalui pengayaan informasi berkorelasi antar anggota Pertukaran Informasi Dini Ancaman Siber” ungkap Dominingus.
Kegiatan Forum Komunikasi dan Koordinasi NAT-CSIRT ini diikuti oleh peserta dari Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah serta dari negara yang tergabung dalam OIC-CERT.