Cara-cara gila Komjen Budi Waseso binasakan bandar narkoba
Selain hukuman mati bagi pengedar dan bandar, sejumlah wacana hukuman dilontarkan Budi Waseso.
Sejak menjabat sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso menyatakan siap berperang melawan para gembong bandar dan pengedar narkoba. Janji Budi untuk memberantas narkoba ini dikarenakan semakin geram dengan aksi para pengedar narkoba yang telah mengakibatkan sekitar 4,2-4,5 juta orang direhabilitasi karena ketergantungan narkoba.
Selain hukuman mati bagi pengedar dan bandar, sejumlah wacana hukuman dilontarkan Budi Waseso. Sejumlah wacana yang akan dilakukan Budi Waseso untuk memberantas bandar dan pengedar itu merupakan sebuah jawaban atas wasiat Presiden Joko Widodo yang menyatakan perang terhadap mafia narkoba tidak boleh setengah-setengah.
Ide-ide yang dilontarkan untuk memberantas para mafia ini tidak jarang membuat orang terheran-heran bahkan ada pula yang menganggap tidak masuk akal. Mulai dari rencana Budi untuk menenggelamkan kapal para mafia yang akan memasok barang haram itu ke Indonesia sampai akan menyuruh para mafia ini memakan narkoba yang mereka edarkan.
Dari sejumlah ide yang terbilang 'gila' dan sadis yang mantan Kabareskrim ini nyatakan, merdeka.com mencoba mencatatnya, berikut ulasannya:
-
Mengapa Budi Waseso berpendapat Pramuka penting? Pasalnya, kata dia, kegiatan Pramuka sudah ada dari zaman kemerdekaan Indonesia. "Kalau kita bicara Pramuka jangan hanya sekarang. Artinya, itu harus berawal dari sejarah. Dari zaman kemerdekaan, sebelum kemerdakaan Pramuka itu sudah aktif dan sudah ada. Dulu namanya pandu-pandu disatukan jadi Pramuka.
-
Apa permintaan utama Budi Waseso kepada Menteri Nadiem? Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka, Budi Waseso meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mencabut aturan yang yang mencabut Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah.
-
Bagaimana menurut Budi Waseso, Pramuka seharusnya diterapkan? "Oleh sebab itu, mungkin kemarin Permen (Permendikbud) itu menurut saya harus dicabut. Karena kalau kita memulai dari itu ya kita harus scr keseluruhannya harus ada izin keppres-nya enggak. Artinya, tidak serta merta hanya melalui keputusan menteri," jelasnya.
-
Siapa yang diminta Budi Waseso untuk mencabut aturan Pramuka? Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka, Budi Waseso meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mencabut aturan yang yang mencabut Pramuka sebagai ekstrakurikuler wajib di sekolah.
-
Kapan program KBNS digagas oleh Presiden Soeharto? Salah satu kebijakan industrialisasi sektor usaha otomotif ala Presiden Soeharto adalah program Kendaraan Bermotor Niaga Sederhana (KBNS) pada 1970-an.
-
Siapa sosok penemu ransum TNI? Pencipta ransum TNI ternyata bukanlah seorang tentara, melainkan seorang dokter.
Cara Budi Waseso berantas narkoba lewat laut, tenggelamkan orangnya
Jalur laut kerap digunakan sebagai jalur perdagangan narkoba lintas negara. Dia mengaku sudah memetakan asal negara pemasok narkoba, negara transit dan negara tujuan pemasaran narkoba.
Budi Waseso menebar ancaman bagi siapapun yang berai menyelundupkan narkoba melalui jalur laut. "Kapal-kapal yang mau menyelundupkan narkoba ke Indonesia, kita sikat," ujar Budi Waseso dalam acara Sarasehan Advokasi P4GN, di Jakarta, Selasa (13/10).
Mantan Kepala Badan Reserse dan Kriminal Mabes Polri ini mengaku sudah punya cara meningkatkan pencegahan peredaran narkoba yang diselundupkan melalui jalur laut. Budi Waseso sudah menginstruksikan anak buahnya untuk siap perang di laut.
Jika ada kapal yang diindikasikan membawa narkoba dan sudah masuk ke wilayah hukum perairan Indonesia, petugas BNN akan langsung menindak.
"Target saya, (kapal) harus bisa ditenggelamkan di laut, dan orang-orangnya juga (ditenggelamkan)," katanya.
Budi Waseso minta pasukan khusus BNN tembak gembong narkoba
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso mengatakan, lembaganya sedang menyiapkan pasukan khusus untuk melakukan pencegahan dan pemberantasan narkotika di tanah air. Hingga saat ini, pasukan tersebut sedang dilatih secara khusus dan rahasia.
"Kita latihan secara khusus, tempat khusus, ada berbagai keahlian pada pasukan itu, hingga saat ini hanya saya, Presiden Joko Widodo dan pelatihnya yang mengetahui mereka berada," kata Waseso di Jakarta, Selasa (13/10).
Mantan Kabareskrim ini menegaskan jika ditemukan pelaku narkoba berani melawan tak segan-segan pasukan khusus memberikan timah panas. Hal ini menurutnya sebagai peringatan dan efek jera pelaku narkotika untuk tak melawan dan mengulangi perbuatannya.
"Saya sampaikan kepada pasukan bahwa negara kasih senjata dan amunisi untuk menegakkan hukum. Apabila pelaku melawan maka akan dijawab dengan proyektil panas sebagai peringatan. Makanya, jangan macam-macam," pungkasnya.
Buat pasukan siluman
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso menyatakan sedang membentuk pasukan khusus untuk memberantas narkoba di tempat hiburan malam di kota-kota besar di Indonesia.
"Pasukan ini tidak mudah dipengaruhi apa-apa, pasukan ini bisa dihentikan kalau ditembak," kata Budi Waseso di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (7/10).
"Cara kerjanya mirip siluman atau operasinya silent (diam-diam). Nanti kalian akan lihat sendiri pasukan ini," kata dia.
Sepintas pasukan siluman ini mengingatkan orang pada pasukan elite Batalho de Operaes Policiais Especiais alias BOPE.
Budi usul lokasi rehab di pulau terpencil: Kalau kabur dimakan hiu
Badan Narkotika Nasional menunggu keputusan Kementerian Hukum dan HAM yang ingin membangun tempat rehabilitasi untuk pecandu narkoba. Kepala BNN Komjen Budi Waseso mengaku setuju di mana pun tempat rehabilitasi dibangun di pulau terpencil di Indonesia.
"Terserah nanti dari Menkumham. Kalau mau di daerah Papua boleh, mau di mana boleh," kata Budi Waseso di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (7/10).
Lebih jauh, jika diberikan pilihan untuk menentukan tempat rehabilitasi tersebut, maka ia akan merekomendasikan pulau paling terluar di Indonesia. Agar pecandu yang direhabilitasi lolos akan takut oleh binatang buas.
"Jadi kalau pulau terluar itu, jauh dari mana-mana. Kalau dia berenang pasti habis dia dimakan ikan hiu. Kalau sudah normal, kita kembalikan lagi ke masyarakat," tukas dia.
Budi Waseso paksa mafia narkoba makan narkobanya sendiri
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Budi Waseso disebut-sebut sedang menyiapkan cara khusus menghukum pengedar narkoba. Cara ini sekaligus menghancurkan barang bukti hasil penangkapan.
Kabag Humas Badan Narkotika Nasional (BNN) Slamet Pribadi menuturkan, hukuman yang dimaksud adalah memaksa pengedar memakan narkoba hasil kejahatannya sendiri. Tak peduli berapa banyak barang yang diedarkannya.
"Jadi si bandar itu memakan barang tersebut sampai habis," kata Slamet saat menghadiri pemusnahan sabu di Kantor BNN, Jakarta Timur, Rabu (4/11).
"Misalnya barang itu totalnya sampai berkilo-kilo disuruh hancurin dengan dimakan. Mesin penghancurnya ada di dalam tubuh dia," tambahnya.