Cara Pemerintah India Menangani Lonjakan Kasus Covid-19
Pemerintah India juga gencar melakukan testing. Jumlah tes PCR di seluruh negara bagian mencapai 200 ribu tes per hari. Jika ditemukan 5 kasus positif di suatu tempat, maka tempat tersebut segera disegel.
India menduduki peringkat kedua di dunia dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak. Per hari ini (19/5), sebanyak 25.495.330 warga India terinfeksi virus Corona. Per harinya, kasus harian di India selalu memecahkan rekor, pernah mencapai 400 ribu kasus sehari.
Namun, menurut Konsul Jenderal Republik Indonesia (Konjen RI) di Mumbai / India, Agus Prihatin Saptono, kasus Covid-19 di India mulai melandai. Per 18 Mei 2021, kasus positif Covid-19 di India tembus 263.533. Sedangkan angka kesembuhannya meningkat cukup tinggi hingga 422 ribu per hari.
-
Siapa yang dilibatkan dalam penanganan pandemi Covid-19 dalam disertasi Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung? Analisis ini menawarkan wawasan berharga tentang pentingnya kerjasama antar-sektor dan koordinasi yang efektif antara lembaga pemerintah dan non-pemerintah dalam menghadapi krisis kesehatan.
-
Siapa yang memimpin aksi demo petani Kendeng saat pandemi COVID-19? Aksi demo petani Kendeng kembali dilakukan saat pandemi COVID-19. Kala itu mereka menolak aktivitas penambangan yang dianggap berpotensi merusak lingkungan.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Apa yang menjadi tanda awal mula pandemi Covid-19 di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Apa yang terjadi pada kasus Covid-19 di Jakarta menjelang Nataru? Kasus Covid-19 meningkat di Ibu Kota menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
-
Kapan peningkatan kasus Covid-19 terjadi di Jakarta? Adapun kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
"Selama ini yang tercermin itu yang terkena Covid, memang tinggi. Tetapi per hari ini angkanya sudah melandai. Seminggu ini di seluruh India kasusnya sudah mulai menurun. Yang sembuh pada 11 Mei 2021 mencapai 422 ribu," kata Agus dalam diskusi virtual BNPB Indonesia, Rabu (19/5).
Diketahui bahwa gelombang kedua India dimulai pada Maret 2021, sedangkan puncak gelombang kedua terjadi pada bulan April 2021. Per 22 April, pertambahan kasus Covid-19 mencapai 412.231 pasien. Agus mengklaim di bulan Mei ini, India sudah bisa melewati gelombang kedua penularan Covid-19.
"Per tanggal 18 Mei kemarin, kondisinya sudah terjadi penurunan yang cukup bagus," ungkapnya.
Agus kemudian menjelaskan beberapa kebijakan yang dilakukan pemerintah India dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19. Dia mengatakan, pemerintah India melakukan management activity curve and management tracing Covid patient untuk memantau pergerakan virus tersebut.
"Management activity ini berperan untuk membatasi aktivitas masyarakat," katanya.
Selain itu, pemerintah India juga gencar melakukan testing. Jumlah tes PCR di seluruh negara bagian mencapai 200 ribu tes per hari. Jika ditemukan 5 kasus positif di suatu tempat, maka tempat tersebut segera disegel.
Sayangnya, pemerintah pusat India belum berani memberlakukan lockdown nasional. Sehingga hanya sebagian wilayah saja yang di-lockdown. Hal ini, kata Agus, membuat beberapa wilayah di bagian utara India masih kewalahan menangani penularan kasus yang tinggi.
“Mereka tidak sesiap Mumbai. Maka pemerintah mengimbau untuk memberlakukan model Mumbai di seluruh negara bagian," terangnya.
Diketahui bahwa Kota Mumbai atau Maharasthra merupakan kota dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi di India pada tahun 2020. Namun, angka kesembuhannya pun sangat tinggi pula. Inilah sebabnya pemerintah India memberlakukan model Mumbai.
Pemerintah juga menambahkan tiga fasilitas kesehatan lainnya seperti ICU, pediatri, dan tempat isolasi. Selain itu, pemerintah juga bekerjasama dengan para pelaku industri untuk mengatur penyimpanan oksigen, sehingga kebutuhan oksigen di India saat ini tercukupi.
Diketahui bahwa di bulan Maret hingga April, kebutuhan oksigen di India sangat terbatas. Bahkan banyak ditemukan pasien positif Covid-19 yang tidak mendapatkan perawatan karena stok ketersediaan oksigen di rumah sakit sangat menipis.
Baca juga:
Di Tengah Lonjakan Covid-19, Topan Terkuat Tauktae Porak-porandakan India
CEK FAKTA: Hoaks Video Warga India Hancurkan Patung Karena Kecewa Covid-19 Meningkat
18 Gajah Liar di India Mati Tersambar Petir
Kekayaan 3 Miliarder Ini Bertambah Selama Pandemi Covid-19
Pemerintah India Apresiasi Bantuan Indonesia Tangani 'Tsunami' Covid-19
CEK FAKTA: Tidak Benar Foto PM India pada Sertifikat Kematian Korban Covid-19