India Krisis Lapangan Kerja, 12 Orang Meninggal Saat Melamar Kerja Jadi Polisi Cukai
Negara dengan penduduk terbanyak di dunia ini mengalami krisis lapangan pekerjaan.
Sebanyak 12 orang di India meninggal dunia saat melakukan tes fisik untuk melamar kerja menjadi petugas cukai. Kondisi ini dianggap sebagai cerminan tingkat pengangguran di India begitu parah.
Dilansir dari AFP, pemuda yang meninggal itu merupakan bagian dari 500.000 pelamar yang bersaing untuk mendapatkan 583 pekerjaan sebagai polisi di Departemen Cukai.
India merupakan negara dengan ekonomi utama yang tumbuh paling cepat, dan terbesar kelima, tetapi negara dengan penduduk terbanyak di dunia ini juga mengalami krisis lapangan pekerjaan.
Negara ini kesulitan menyediakan lapangan pekerjaan penuh waktu dan bergaji tinggi bagi jutaan warganya. Pekerjaan di pemerintahan, bahkan yang terendah sekalipun, sangat dicari, dengan laporan berkala tentang para kandidat yang mengambil langkah ekstrem untuk mendapatkannya.
Di masa lalu, yang diyakini masih terjadi hingga saat ini, orang-orang terlilit utang besar untuk membayar suap demi mendapatkan pekerjaan, atau membayar dokumen yang bocor untuk ujian masuk yang sangat kompetitif.
Dalam kasus ini, 12 orang meninggal dalam dua minggu terakhir selama serangkaian lomba lari 10 km dalam kondisi lembab di negara bagian Jharkhand, timur India.
Tingkat pengangguran paling tinggi di India
Kepala menteri negara bagian Jharkhand, Hemant Soren menyebut kematian tersebut menyedihkan, dan memerintahkan para ahli kesehatan untuk memeriksa "kematian dini para pemuda ini, sehingga kecelakaan seperti itu tidak terjadi di masa mendatang".
Kepala polisi negara bagian Anurag Gupta mengonfirmasi kematian tersebut dan mengatakan penyelidikan telah dimulai. Upaya perekrutan telah dihentikan.
Jharkhand memiliki salah satu tingkat pengangguran dan kemiskinan tertinggi di India.
Surat kabar Times of India mengutip dokter yang mengatakan bahwa banyak kandidat dirawat di rumah sakit karena tekanan darah rendah akibat dehidrasi.
Surat kabar itu, dalam tajuk rencananya pada hari Selasa, mengatakan kematian akibat perekrutan merupakan "gejala" dari krisis pengangguran yang lebih luas.