Cari Korban Tertimbun Longsor di Natuna, Anjing Pelacak Ditambah
Raja mengharapkan keberadaan tambahan anjing pelacak dapat segera menuntaskan pencarian korban longsor Natuna. Pihaknya akan terus menambah tiga hari untuk perpanjangan pencarian korban.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, Raja Darmika mengatakan anjing pelacak ditambah untuk pencarian korban tertimbun longsor di Pulau Serasan.
Raja dalam acara Teropong Bencana diikuti daring di Jakarta, Rabu (15/3) mengatakan pihaknya masih memproses pencarian lima korban yang dinyatakan hilang hingga kini.
-
Mengapa tanah longsor terjadi? Selain itu, waspada juga jika halaman atau lantai pada rumah tiba-tiba ambles, adanya tanah yang runtuh dalam jumlah yang besar, serta munculnya mata air secara tiba-tiba.
-
Kapan tanah longsor terjadi di Banjar Dinas Ngis Kaler? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Kapan longsor Tana Toraja terjadi? Bencana tanah longsor terjadi di Dusun Palangka, Kecamatan Makale, dan Dusun Putu, Lembang Randang Batu, Kecamatan Makale Selatan, Kabupaten Tana Toraja pada Sabtu (13/4) malam.
-
Dimana tanah longsor terjadi di Tana Toraja? Bencana tanah longsor terjadi di Dusun Palangka, Kecamatan Makale, dan Dusun Putu, Lembang Randang Batu, Kecamatan Makale Selatan, Kabupaten Tana Toraja pada Sabtu (13/4) malam.
-
Dimana tanah longsor terjadi di Kabupaten Karangasem? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Kapan tebing tol di Bintaro longsor? Lurah Bintaro Riza Fauzi mengatakan, longsoran dinding pembatas tol setinggi enam meter tersebut terjadi pada pukul 13.25 WIB saat hujan deras mengguyur Jakarta.
"Saya rasa tidak ada kendala. Cuma proses kalau lokasi yang harus disisir itu memang belum tuntas ya, mudah-mudahan dengan penambahan anjing pelacak K9 itu juga akan memberikan hasil yang selain alat berat," ujar Raja, dilansir Antara, Kamis (16/3).
Hingga kini, terdapat 50 korban tewas akibat longsor di kawasan tersebut. Sebanyak 49 orang telah teridentifikasi, satu jenazah masih dalam proses identifikasi.
Raja mengharapkan keberadaan tambahan anjing pelacak dapat segera menuntaskan pencarian korban longsor Natuna. Pihaknya akan terus menambah tiga hari untuk perpanjangan pencarian korban.
Namun jika dalam tiga hari tersebut ternyata tidak membuahkan hasil, maka pencarian akan ditutup. Kemudian ahli waris dari korban yang dinyatakan hilang diminta untuk melepaskan.
Sementara itu, BPBD Kabupaten Natuna telah melayani 2.835 jiwa pengungsi yang membutuhkan bantuan logistik yang didatangkan dari luar Pulau Serasan. Jumlah pengungsi terus bertambah, sehingga data menjadi sangat krusial.
Namun diketahui sebanyak 417 jiwa memilih meninggalkan Pulau Serasan menggunakan KM Bukit Raya, yang telah difasilitasi oleh BPBD Kabupaten Natuna dan Pelni.
"Harapan kami, ini menjadi sedikit membantu masyarakat yang tidak terdampak langsung untuk pulang ke tempat sanak saudara. Karena mungkin mereka lebih aman, dan disana kemudian menghindari hal-hal yang mungkin menurut mereka itu secara pribadi ya lebih aman di luar Pulau Serasan," kata dia.
(mdk/eko)