Cari polisi di diskotek, Provost Polda Jatim malah jaring PNS
PNS itu terjaring razia lantaran menyerempet mobil seorang polisi.
Polisi dari unit Bidang Profesi dan Paminal (Bidpropam) Polda Jatim, Kamis (26/5) dini hari, menggelar operasi di lima diskotek di Surabaya. Lima tempat hiburan malam itu adalah Deluxe di Jalan Tunjungan, Kowloon di Jalan Pemuda, D Master di Semolowaru, Terminal di Jalan Kali Rungkut, dan Fooreplay di Jalan Adityawarman.
Mereka menargetkan polisi berkeliaran di diskotek. Tujuannya buat menertibkan para penegak hukum itu.
"Kegiatan yang kita lakukan untuk membersihkan institusi dari polisi nakal. Jika ditemukan dan terbukti, sanksinya tindakan disiplin sesuai dengan kesalahannya," kata Kasubdit Provost Polda Jatim, AKBP Eddwi Kurniyanto.
Meski demikian, dalam operasi digelar dari pukul 00.00 WIB hingga 03.30 WIB, Bidpropam Polda Jatim tidak menemukan polisi yang berkeliaran di diskotek. Justru mereka menemukan dua Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pekerjaan Umum Bina Marga bersama seorang perempuan.
-
Bagaimana polisi tersebut disekap? Saat aksi percobaan pembunuhan itu dilakukan, korban memberontak sehingga pisau badik yang dipegang pelaku N mengenai jari korban dan mengeluarkan darah. "Selanjutnya tersangka N melakban kedua kaki agar korban tidak berontak.
-
Apa yang dilakukan polisi kepada warga di Palembang? Penyidik menetapkan Bripka ED, pengemudi mobil Toyota Alphard putih yang viral, sebagai tersangka karena melakukan pengancaman dengan pisau terhadap warga. "Setelah kami periksa secara maraton, kami tingkatkan ke penyidikan dan sudah ditetapkan sebagai tersangka," ungkap Kasatreskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah, Selasa (19/12). Tersangka Bripka ED dijerat Pasal 335 KUHP tentang perbuatan tidak menyenangkan dengan ancaman paling lama satu tahun penjara.
-
Apa yang disita oleh petugas Satpol PP di Denpasar? Barang bukti yang sita itu 4,5 kg daging anjing dan (ada yang sudah diolah) berupa rica-rica dan rawon. Itu, katanya laris dikonsumsi oleh orang-orang terbatas," kata Kepala Satpol PP Provinsi Bali, Dewa Nyoman Rai Dharmadi, saat dikonfirmasi Kamis (1/8).
-
Di mana polisi tersebut disekap? Kasat Reskrim Polrestro Tangerang, Kompol Rio Mikael Tobing, menjelaskan percobaan pembunuhan terhadap korban anggota Polri terjadi di Jalan Tol Tanah Tinggi, Batu Ceper, Kota Tangerang, terjadi pada Rabu (18/10) silam.
-
Bagaimana polisi berhasil mengungkap home industry ekstasi di Surabaya? Pengungkapan home industry ini merupakan hasil pengembangan penangkapan seorang residivis narkoba.
-
Siapa yang ditangkap polisi di Bandung? Pegi Setiawan adalah satu dari tiga orang yang yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus pembunuhan Vina. Pegi Setiawan ditangkap tim Ditreskrimum Polda Jabar dan Bareskrim Mabes Polri di Kota Bandung. Momen itu terjadi saat dirinya pulang bekerja sebagai buruh bangunan.
Saat itu, kedua PNS diketahui bernama Arip Bayu dan Yudi Widarko. Mereka membawa mobil Toyota warna hitam berpelat nomor W 1574 AZ. Saat keluar dari tempat parkir, mereka menyerempet mobil bernomor polisi L 124 MR, milik seorang anggota Bidpropam Polda Jatim sedang menggelar razia. Mereka langsung dihentikan dan dimintai menunjukkan kartu identitas.
"Maaf tolong berhenti. Mobil kamu baru saja menyerempet mobil salah satu anggota kami. Saya minta identitasnya. Kerja di mana?" ucap salah satu anggota Provos yang ikut dalam operasi.
Permintaan polisi diabaikan oleh Arip dan Yudi. Dari mulut keduanya tercium bau alkohol, sehingga sempat terjadi ketegangan. Saat ditunjukkan mobil yang diserempet, keduanya baru mengakui dan menunjukkan kartu identitas dan kartu pengenal PNS.
"Saya kerja di PNS Kota Surabaya, di PU Bina Marga. Saya baru saja mengantarkan teman saja," ucap Arip.
"Yang bawa mobil ini siapa? Jadi ini KTP (Yudi Widarko) saya bawa, nanti diambil di kantor dan datang di Bidpropam Polda," kata salah satu polisi, Ipda Purnomo.