Catat, Lima Pesan Tegas Jokowi ke Menteri saat Rapat Perdana
Di hadapan para menterinya, Jokowi dengan tegas mengatakan tidak ada visi dan misi menteri, yang ada hanya visi Presiden dan Wakil Presiden.
Presiden Jokowi menggelar rapat kabinet Indonesia Maju perdana di Istana Merdeka, Kamis (24/10). Rapat dihadiri seluruh menteri, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kepala BIN Budi Gunawan.
Di hadapan para menterinya, Jokowi dengan tegas mengatakan tidak ada visi dan misi menteri, yang ada hanya visi Presiden dan Wakil Presiden.
-
Kapan Presiden Jokowi meresmikan Bandara Panua Pohuwato? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan Bandar Udara Panua Pohuwato di Provinsi Gorontalo.
-
Bagaimana Presiden Jokowi saat ini? Presiden Jokowi fokus bekerja untuk menuntaskan agenda pemerintahan dan pembangunan sampai akhir masa jabaotan 20 Oktober 2024," kata Ari kepada wartawan, Senin (25/3).
-
Siapa yang menggugat Presiden Jokowi? Gugatan itu dilayangkan Tim Pembela Demokrasi Indonesia (TPDI) melayangkan gugatan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
-
Apa yang terjadi di Bukber Kabinet Jokowi? Bukber Kabinet Jokowi Tak Dihadiri Semua Menteri 01 & 03, Sri Mulyani: Sangat Terbatas
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa isi dari gugatan terhadap Presiden Jokowi? Gugatan itu terkait dengan tindakan administrasi pemerintah atau tindakan faktual.
Berikut ini pesan tegas Presiden Jokowi ke para menteri di rapat perdana:
Wanti-Wanti Menteri Tak Ribut di Luar
Presiden Jokowi meminta para menteri Kabinet Indonesia Maju untuk menjalankan setiap keputusan yang diambil di dalam rapat. Jokowi tak ingin ada gaduh antar kementerian.
"Jadi dalam setiap rapat, baik paripurna, terbatas atau internal ada payung hukum, kalau sudah diputuskan dalam rapat, jangan sampai di luar masih diributkan lagi," ujar Jokowi saat memimpin sidang kabinet paripurna perdana di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (24/10).
Jokowi menegaskan bahwa pemerintahannya bekerja secara tim. Dia menilai dalam membangun sebuah negara tak bisa kerja menteri per menteri atau sektoral saja.
"Ini kerja membangun negara besar, tidak mungkin menteri kalau sendiri-sendiri, ini kerja tim yang dikoordinasi para Menko," jelas dia.
Tidak Ada Visi Misi Menteri
Dalam rapat perdana kabinet Indonesia Maju, Presiden Jokowi menegaskan tidak ada visi dan misi dalam tubuh kementerian. Jokowi menekankan bahwa yang ada hanyalah visi misi presiden dan wapres. Para menteri diminta untuk mengikuti itu.
"Tidak ada visi misi menteri. Yang ada adalah visi misi presiden dan wakil presiden. Tolong dicatat," tegas Jokowi saat memimpin rapat di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (24/10).
Jokowi meminta agar para menteri selalu mengingat pesannya. Sebab, kata dia, para periode pertama pemerintahannya, ada beberapa menteri yang tak patuh dan membuat visi misi sendiri.
"Dalam lima tahun lalu ada 1,2,3 menteri yang masih belum paham. Jadi, setiap rapat baik paripurna, ratas, rapat internal, itu ada sebuah payung hukum. Kalau sudah diputuskan dalam rapat, jangan sampai di luar masih diributkan lagi. Kalau sudah diputuskan, dengan segala risiko harus kita laksanakan. Kalau ada perubahan-perubahan dan kondisi tertentu, marilah kita tarik lagi dalam rapat internal atau ratas," kata Jokowi.
Dia juga mengingatkan bahwa kerja pemerintah adalah kerja tim, bukan kerja menteri per menteri dan sektoral. Jokowi menuturkan bahwa dalam membangun sebuah negara besar, diperlukan kerja tim.
"Ini membangun sebuah negara besar, ga mungkin menteri berjalan sendiri-sendiri. Kerja tim," tegas dia.
Jokowi Tekankan Kemudahan Bagi Industri Tingkatkan Ekspor
Presiden Jokowi dalam rapat kabinet perdana meminta kepada para menteri untuk memberikan kemudahan bagi industri untuk meningkatkan ekspor Indonesia.
"Saya selalu menyampaikan kalau ada industri yang berorientasi ekspor, atau industri yang ingin memproduksi barang-barang substitusi impor, itu tidak usah lama-lama, tidak usah berpikir, tanda tangani saja," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (24/10).
Menurutnya, pemerintah pusat baik kementerian hingga pemerintah daerah mulai tingkat kabupaten maupun kota hingga provinsi harus memiliki target menciptakan lapangan kerja. Penciptaan lapangan kerja merupakan hal yang dibutuhkan oleh masyarakat.
"Jadi setiap hal yang berkaitan dengan penciptaan lapangan kerja, berikan ruang yang sebaik-baiknya, berikan pelayanan yang sebaik-baiknya," tegasnya.
Perintahkan Menteri Temukan Regulasi Penghambat Investasi
Selain itu, Presiden Jokowi meminta para menterinya untuk mengumpulkan regulasi-regulasi yang menghambat investasi. Tak tanggung-tanggung, dia memberikan tenggat waktu satu bulan.
"Tolong dilihat di setiap kementerian yang membuat bekerja, yang membuat menghambat pelayanan terhadap masyarakat, menghambat investasi dunia usaha, segera kumpulkan dalam waktu sebulan ini," kata Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (24/10).
Dia juga meminta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk menertibkan hal ini. Dalam waktu dua minggu ke depan, Jokowi akan menggelar rapat terbatas khusus membahas aturan-aturan yang tumpang tindih.
"Hal-hal yang menghambat ingin kita hapuskan sehingga kita bekerja cepat," ucapnya.
Prioritas Pemerintah Menciptakan Lapangan Kerja
Presiden Jokowi menyampaikan bahwa prioritas pemerintahan lima tahun ke depan adalah penciptaan lapangan pekerjaan. Dia tak ingin ada lagi kementerian dan kepala lembaga yang tidak mengerti soal prioritas pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja.
"Goal besar pekerjaan kita adalah penciptaan lapangan kerja. Karena ini yang dibutuhkan, dan diinginkan oleh masyarakat," kata Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Kamis (24/10).
Untuk itu, dia meminta baik pemerintah pusat ataupun daerah untuk memberikan ruang kepada investor yang ingin membuka lapangan pekerjaan.
"Jadi setiap hal yang berkaitan dengan cipta lapangan kerja berikan ruang yang sebaik-baiknya. Berikan pelayanan yang sebaik-baiknya," jelas dia.
(mdk/dan)