Catatan Akhir Tahun 2020 Menhan Prabowo Subianto
Juru Bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak mengklaim Prabowo telah melakukan sejumlah kerja sama dengan negara sahabat untuk memenuhi kebutuhan alat medis. Hal tersebut pun sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sepanjang 2020, sejumlah capaian terkait kebijakan pertahanan dilakukan oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Salah satunya dalam penanganan pandemi Covid-19.
Juru Bicara Menteri Pertahanan, Dahnil Anzar Simanjuntak mengklaim Prabowo telah melakukan sejumlah kerja sama dengan negara sahabat untuk memenuhi kebutuhan alat medis. Hal tersebut pun sejalan dengan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Apa yang dilakukan Menhan Prabowo Subianto bersama Kasau Marsekal Fadjar Prasetyo? Prabowo duduk di kursi belakang pesawat F-16. Pilot membawanya terbang pada ketinggian 10.000 kaki.
-
Apa yang ditolak mentah-mentah oleh Prabowo Subianto? Kesimpulan Prabowo lawan perintah Jokowi dan menolak mentah-mentah Kaesang untuk menjadi gubernur DKI Jakarta adalah tidak benar.
-
Apa yang diusung Prabowo Subianto dalam acara tersebut? Ketua Umum Pilar 08, Kanisius Karyadi, mengatakan bahwa kegiatan yang diikuti oleh 70 ribu lebih peserta ini merupakan bentuk dukungan terhadap Prabowo Subianto dalam menjaga dan merawat Persatuan Indonesia, sejalan dengan Sila ke-3 Pancasila.
-
Siapa yang menjadi keponakan Prabowo Subianto? Selain itu, ternyata Tommy masih memiliki hubungan keluarga dengan Prabowo, sebagai keponakan.
-
Apa yang terjadi saat Pramono Anung dan Puan Maharani bertemu dengan Prabowo Subianto? Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDIP Puan Maharani, terekam dalam kamera saat dirinya menarik bakal calon gubernur Jakarta Pramono Anung ke hadapan presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Menteri Pertahanan RI, Prabowo Subianto pun fokus berkomunikasi dengan negara-negara sahabat terkait dengan penanganan Covid 19, yang berbuah pada asistensi dari beberapa negara sahabat di awal-awal pandemi Covid 19 melanda Indonesia, terutama terkait dengan kebutuhan APD (Alat Pelindung Diri) dan kebutuhan-kebutuhan medis lainnya dalam rangka penanganan Covid 19," katanya dalam keterangan tertulisnya, Rabu (30/12).
Tidak hanya itu untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit dan tenaga media, Prabowo juga memerintahkan rumah sakit Dr Sutoyo untuk fokus merawat pasien Covid-19. Serta membangun bangsal-bangsal darurat yang layak untuk menampung pasien-pasien Covid 19.
Selain itu, rumah sakit-sakit milik TNI juga diminta untuk dilengkapi peralatan medisnya agar mampu menampung pasien-pasien Covid 19 diseluruh Indonesia.
"Prabowo Subianto juga merekruit para dokter dan tenaga medis lainnya untuk menjadi relawan yang mendukung kerja-kerja pelayanan medis di Rumah Sakit Dr Suyoto," ungkap Dahnil.
Kemudian, Prabowo juga melakukan peningkatan sumber daya manusia di bidang pertahanan. Dahnil menuturkan, pertahanan bukan hanya sekedar militer, tetapi juga dibutuhkan tenaga-tenaga di bidang pertahanan yang mampu mengatasi masalah-masalah non-militer, seperti pandemi yang sedang terjadi saat ini.
Sebab itu, Prabowo merevitalisasi Universitas Pertahanan dengan membuka program Strata satu dan memperkuat program magister dan doktoral. Sejak 2020, Universitas Pertahanan membuka program strata satu dengan 4 Fakultas baru yang fokus pada ilmu pasti, yakni Fakultas Kedokteran Militer, Fakultas Farmasi Militer, Fakultas MIPA, dan Fakultas Teknik Militer.
Selain itu, Prabowo juga menjadikan universitas tersebut sebagai Lembaga yang bertugas untuk terus meningkatkan kapasitas dan profesionalitas para perwira TNI melalui short course yang menghadirkan pengajar dari profesor bidang pertahanan dan panglima berprestasi dari seluruh dunia.
"Melalui Universitas Pertahanan, Indonesia bisa memiliki tenaga-tenaga ahli bidang pertahanan yang mampu memperkuat pertahanan militer maupun nirmiliter Indonesia di masa yang akan datang," ungkap Dahnil.
Berita terkait Prabowo Subianto bisa diakses di Liputan6.com
Cadangan Logistik Strategis
Dahnil juga membeberkan setelah diperintahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjaga ketahanan pangan, maka sepanjang tahun 2020, pihaknya mempersiapkan peta jalan untuk membangun cadangan logistik strategis untuk pertahanan negara. Konsep lumbung pangan yang dibangun bukan konsep lumbung pangan seperti yang sudah ada.
"Lumbung pangan yang dibangun akan berorientasi sebagai cadangan logistik strategis untuk kepentingan pertahanan negara, yang akan digunakan ketika kondisi darurat," kata Dahnil.
Dahnil juga menuturkan Prabowo gencar untuk melakukan program bela negara. Hal tersebut kata Dahnil untuk memperkuat komponen pendukung juga terus dilakukan, tinggal yang tak kalah penting dan menjadi perhatian khusus Menteri Pertahanan.
"Prabowo Subianto adalah realisasi Komponen Cadangan (KOMCAD), yang tinggal menunggu persetujuan Presiden melalui Peraturan Pemerintah. KOMCAD adalah agenda pertahanan rakyat semesta yang sangat penting untuk memperkuat pertahanan kita diseluruh bagian NKRI, memperkuat TNI dalam menjaga kedaulatan NKRI dari berbagai ancaman militer maupun nirmiliter yang bisa muncul kapan saja," ungkap Dahnil.
Penguatan Industri Pertahanan
Dahnil menuturkan Prabowo juga fokus untuk meminimalisir ketergantungan terhadap impor alat alat utama sistem senjata (ALUTSISTA). Sebab itu, Prabowo pun mengembangkan Industri Pertahanan Nasional.
"Menteri Pertahanan Prabowo Subianto aktif menjajaki kerjasama Industri Pertahanan dengan berbagai negara-negara produsen yang potensial, dan memiliki komitmen nyata melakukan alih teknologi dengan industri pertahanan nasional," kata Dahnil.
Sementara itu, penguatan BUMN Pertahanan seperti Pindad, Dahana, PTDI, PTPAL dilakukan semaksimal mungkin. BUMN-BUMN tersebut kata Dahnil menjadi produsen utama alutsista-alutsista yang bisa dan mampu diproduksi di dalam negeri.
"Mulai dari produksi Ranpur, Randis, Peluru," ungkap Dahnil.
Dahnil menjelaskan Prabowo pun sepanjang 2020 sudah melakukan peta jalan peta jalan modernisasi alat utama sistem senjata Indonesia. Dengan menempatkan industri pertahanan dalam negeri sebagai prioritas utama dan pertama untuk seluruh alutsista-alutsista yang bisa diproduksi oleh industri pertahanan dalam negeri,serta kerja sama dengan negara-negara produsen yang memiliki komitmen untuk alih teknologi untuk alutsista yang belum bisa diproduksi oleh industri pertahanan dalam negeri.
"Tentu upaya untuk mendapatkan alutsista yang terbaik dan sesuai dengan kebutuhan pertahanan Indonesia dilakukan oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto," ungkap Dahnil.
Diplomasi Pertahanan
Dahnil juga menuturkan selama 2020 Prabowo juga aktif
mengisi ruang diplomasi pertahanan Indonesia. Terkait dengan dinamika Geopolitik dan Geostrategis Prabowo berkomitmen memastikan posisi Indonesia yang bebas aktif, serta tidak terlibat dalam pakta pertahanan Atau militer mana pun.
"Selain itu, diplomasi pertahanan yang dilakukan juga ingin memastikan kerjasama Industri Pertahanan dengan berbagai negara-negara produsen dapat berjalan dengan baik dan memberikan keuntungan bagi kepentingan nasional Indonesia," kata Dahnil.
(mdk/fik)