Catatan kejahatan di Pekanbaru sepanjang 2015, pencurian 1.531 kasus
Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) ada 239 kasus.
Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Riau mencatat, sejak Januari hingga November 2015 ada total 7.722 kasus terjadi di Provinsi Riau. Kasus yang paling banyak terjadi adalah pencurian.
Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo mengatakan, dari 28 jenis atau kategori kejahatan tersebut, 10 kasus menempati urutan teratas. Kasus pencurian dengan pemberatan total ada 1.531 kasus.
"Daerah yang tertinggi kasus Curat berada di kota Pekanbaru, dengan total 460 laporan polisi," ujar AKBP Guntur kepada merdeka.com, Minggu (27/12).
Untuk kasus kejahatan terbanyak terjadi di urutan kedua adalah kasus penganiayaan dengan angka 1.015 kasus, dengan daerah tertinggi yakni di Kabupaten Kampar dengan total 198 laporan.
"Di urutan ketiga yaitu kasus pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) dengan total 982 kasus, di mana daerah terbanyak terjadi adalah kota Pekanbaru, dengan 391 laporan," katanya.
Kasus terbanyak keempat adalah laporan terkait kasus penggelapan dengan total 767 kasus, di mana kota Pekanbaru masih tercatat paling dominan dengan angka 191 laporan.
Sedangkan kasus kejahatan paling banyak terjadi di urutan kelima adalah pencurian biasa dengan total 668 kasus. "Dalam kasus ini, Kabupaten Rohil jadi daerah paling tinggi, dengan angka 128 laporan," terang Guntur.
Sedangkan di urutan keenam adalah kasus pencurian dengan kekerasan (Curas) atau dikenal dengan nama perampokan dengan angka 418 kasus, di mana kota Pekanbaru paling mendominasi dengan total 87 laporan kasus.
"Urutan ketujuh adalah penipuan dengan sebanyak 389 kasus, di mana 97 kasus dilaporkan terjadi di kota Pekanbaru," ucap Guntur.
Kemudian, kasus yang menempati posisi delapan yakni kasus perjudian dengan total laporan 331 kasus, yang angka tertingginya terjadi di Kabupaten Kampar dengan total 69 laporan.
"Urutan sembilan adalah kasus cabul dengan angka 240 kasus, di mana daerah yang mendominasi adalah Kabupaten Kampar dengan 74 laporan," terang Guntur.
Urutan terakhir adalah kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dengan angka 239 kasus, yang didominasi oleh daerah kota Pekanbaru dengan catatan laporan sebanyak 61 kasus.