Bertambah Satu, Total Sembilan Orang Terjaring OTT Pj Wali Kota Pekanbaru
Semula dari OTT itu penyidik KPK sempat mengamankan delapan orang termasuk Pj Wali Kota Pekanbaru Risnandar.
Operasi Tangkap Tangan (OTT) dari Penjabat Wali Kota Pekanbaru, Risnandar Mahiwa (RM) dari kasus dugaan korupsi pengadaan fiktif di lingkungan Pemkot Pekanbaru bertambah satu orang. Semula dari OTT itu penyidik KPK sempat mengamankan delapan orang termasuk Risnandar.
"8 dari Pekanbaru tambah 1 diamankan di Jakarta. Jadinya total 9 orang yang diamankan," ujar Jubir KPK, Tessa Mahardika Sugiarto melalui pesan singkatnya, Selasa (3/12).
Sembilan orang tersebut telah giring ke gedung Merah Putih KPK. Berdasarkan pantauan, Risnandar telah tiba di gedung Merah Putih KPK dengan diantar penyidik menggunakan mobil Toyota hitam sekitar pukul 17.38 WIB.
Risnandar yang memakai sweater biru motif kotak-kotak terlihat menutupi bagian wajahnya dengan menggunakan masker dan memakai topi hitam.
Selain dia ada satu orang lagi yang ikut bersamanya dengan memakai jaket abu-abu dan mengenakan tas di gendong di depan, dia adalah Sekda Kota Pekanbaru
Saat akan masuk ke lobby gedung KPK, tidak ada sepatah kata pun yang terlontar dari mulut Rusnandar. Dia hanya berlalu saja sambil melewati awak media sambil bersalaman namaste.
Dia pun langsung digiring masuk ke rang penyidik setelahnya.
Modus
Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengatakan, RM membuat laporan pertanggungjawaban fiktif terhadap pengadaan barang di lingkungan pemerintah Kota Pekanbaru.
"Informasi sementara, itu terkait dengan penggunaan uang bendahara, ya. Jadi kan di sistem keuangan daerah itu kan ada istilahnya itu pengeluaran dulu, nanti buktinya itu kemudian dipertanggungjawabkan begitu kan," kata Alex di Sanur, Denpasar, Bali, Selasa (3/12).
Menurut Alex, ada dugaan RM mencantumkan berbagai item kebutuhan kantor dengan pengambilan uang cash terlebih dahulu. Setelah itu, RM membuat laporan pengeluaran fiktif, sementara uangnya tidak dipakai untuk kebutuhan barang yang ada di item pembelanjaan.
"Salah satu modusnya itu tadi ada pengambilan cash kemudian dibagi-bagi, dengan bukti pengeluaran fiktif. Ini kan konyol," katanya.
Salah satu contohnya adalah pengadaan alat tulis kantor. RM diduga sengaja memanipulasi kebutuhan alat tulis tersebut dengan bukti kuitansi, namun dalam kenyataannya barang tersebut tidak ada.
"Alat tulis kantornya hanya di kuitansi, tapi barangnya nggak ada dan sebagainya," katanya.