Catut Nama Wali Kota Solo, Karyawan PDAM Tipu Warga Modus Penerimaan PNS
Catut Nama Wali Kota Solo, Karyawan PDAM Tipu Warga Modus Penerimaan PNS. Totok memanfaatkan tetangganya, Danang Eko Saputro yang sedang mencari pekerjaan. Korban dijanjikan akan diterima sebagai PNS dengan syarat membayar uang Rp 100 juta.
Totok Budi Santoso, warga Kadipiro Solo, harus mendekam di sel tahanan Polresta Surakarta. Karyawan PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) Solo tersebut diduga melakukan penipuan dengan modus penerimaan PNS di lingkungan Pemkot Solo. Untuk meyakinkan korban, Totok bahkan berani mencatut nama Wali Kota FX Hadi Rudyatmo.
Informasi yang dihimpun di kepolisian menyebutkan, Totok memanfaatkan tetangganya, Danang Eko Saputro yang sedang mencari pekerjaan. Korban dijanjikan akan diterima sebagai PNS dengan syarat membayar uang Rp 100 juta. Korban yang tergiur janji tersebut, segera memberikan sejumlah uang yang diminta pelaku.
-
Kenapa NISN penting? Nomor tersebut menjadi pembeda antara satu siswa dengan siswa lainnya di seluruh sekolah Indonesia maupun Sekolah Indonesia di Luar Negeri.
-
Kenapa Pemilu penting? Pemilu merupakan sarana pelaksanaan kedaulatan rakyat untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden serta Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
-
Kenapa Kemenpan-RB memperketat tes CPNS? Azwar Anas juga memastikan tes CPNS tahun ini akan lebih ketat. Salah satunya, dengan memasang dua kamera Face Recognition. Hal itu dilakukan agar tidak ada lagi joki CPNS."Tahun ini kita perketat dengan membuat Face Recognition baik di depan saat pendaftaran maupun di dalam di depan komputer. Sehingga tidak terjadi lagi seperti di kasus kejadian kemarin ada joki yang masih bisa masuk," bebernya.
-
Kapan kata penutup pidato penting? Seperti diketahui, bahwa ragam acara seperti seminar, perpisahan, pernikahan hingga acara formal lain membutuhkan sebuah penutup pidato yang penuh kesan yang membuat seluruh rangkaian acara berkesan.
-
Kenapa PMO penting? Tujuan utama PMO adalah untuk mencapai manfaat dari standarisasi dan mengikuti proses, kebijakan, dan metode manajemen proyek.
-
Di mana PNS itu ditikam? Peristiwa itu terjadi kira-kira pukul 09.28 WIT di Jalan Dekai- Sarendala, Kabupaten Yahukimo.
Namun hingga beberapa tahun, janji tersebut tak kunjung dipenuhi. Korban yang merasa tertipu melaporkan pelaku ke Satreskrim Polresta Surakarta.
Kasatreskrim Polresta Surakarta, Kompol Fadli membenarkan adanya laporan tersebut. Peristiwa tersebut terjadi pada bulan Juli 2019. Saat itu pelaku mendatangi rumah korban setelah mengetahui butuh pekerjaan. Pekerjaan yang ditawarkan adalah menjadi PNS di Pemkot Solo dengan membayar uang senilai Rp100 juta.
"Jadi korban ini dijanjikan pekerjaan menjadi PNS dan diminta membayar Rp100 juta," ujar Fadli, Senin (5/8).
Untuk memuluskan aksinya, lanjut Fadli, pelaku mencatut nama Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo. Korban pun menyetorkan uang beberapa kali hingga terkumpul Rp95 juta. Transaksi terakhir bahkan dilakukan di Balai Kota Solo untuk meyakinkan korban.
"Uang dibayar bertahap hingga terkumpul Rp95 juta. Transaksi terakhir di Balai Kota Solo," katanya.
Korban baru menyadari tertipu setelah menemui Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo di rumah dinas. Ternyata menurut wali kota, tidak ada rekrutmen PNS.
"Pelaku kita jerat Pasal 378 dan 372 KUHP tentang Penipuan dan Penggelapan. Ancaman hukumannya maksimal 4 tahun penjara," jelasnya.
Dihubungi terpisah, Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi (PPID) PDAM Solo, Bayu Tunggul membenarkan jika pelaku merupakan karyawan di kantornya. Totok merupakan staf bagian aset yang telah bekerja sekitar 17 tahun. Ia juga mastikan tidak ada rekrutmen karyawan dengan membayar uang.
"Memang benar Totok karyawan di PDAM Solo. Kami serahkan kasus hukum ini ke Polresta Surakarta. Kami tunggu surat resmi penangkapan dari polisi untuk memberikan tindakan tegas sebagai karyawan PDAM," pungkas dia.
Baca juga:
Terlibat Penipuan, Bos Ekspedisi di Surabaya Dihukum 10 Bulan Penjara
Polisi Bongkar Sindikat Notaris Palsu, 5 Bulan Beraksi Meraup Rp 214 Miliar
Polisi Bongkar Sindikat Bermodus Beli Mobil Mewah, Bank Rugi Rp25 Miliar
Modal Senjata Korek Api, Nataniel Ngaku Polisi buat Peras Warga Petamburan
Kemenkominfo Imbau Masyarakat Tidak Mudah Percaya di Internet